3🍂

1.7K 136 8
                                        

Typo📍




















Sore harinya keadaan Lee Taehyung sedikit membaik walau tidak sepenuhnya namun ini lebih baik. Daripada kemarin, sayangnya jarum infus belum bisa lepas dari punggung tangan halusnya.

Sekarang anak itu tengah duduk menyender di bantal yang disusun sedemikian rupa untuk menyangga punggungya, bibi yang membantunya tadi. Bunda beberapa jam lalu pergi ke toko, ada urusan katanya, itu juga di katakan pada bibi bukan pada Taehyung.

Alhasil sekarang Taehyung sendirian di kamar, bibi harus kembali untuk melanjutkan pekerjaannya. Tidak mungkin Taehyung meminta bibi untuk menemaninya, yang ada nanti rumah masih berantakan saat anggota keluarga lainnya sudah pulang.

Berbicara tentang anggota keluarga lainnya, Taehyung rasa mereka belum pulang. Baekhyun pun sepertinya belum pulang dari sekolahnya, jika melihat jam sebentar lagi kakaknya itu pasti pulang.

Ceklek

Nah, baru di bicarakan orangnya datang. Baekhyun berjalan tergesa sedikit berlari mendekati ranjang Taehyung, masih menggunakan seragam sekolah lengkap juga tas yang masih tersampir di bahu, Baekhyun naik keatas ranjang sang adik.

"bagaimana keadaan adek? Sudah lebih baik"

Baekhyun melepas tasnya kemudian di taruh di atas kasur, tangannya meraba pelan dahi si adik. "masih hangat, adik sudah minum obat?" Taehyung mengangguk

"kalau begitu istirahatlah, adik pasti masih pusing kan?" kali ini Taehyung menggeleng, sudah setengah hari ini dia selalu tidur dan itu membuat kepalanya bertambah pusing

Baekhyun melirik pelan pada tiang infus di kamar si adik, hatinya juga sakit kala adik satu-satunya itu lagi-lagi harus di temani jarum infus. Tapi Baekhyun bisa apa, dia hanya mendoakan yang terbaik bagi adiknya itu.

"aku bosan kak, bisa bawa aku jalan-jalan, ke taman pun tidak apa-apa" Baekhyun mencoba menimang permintaan adiknya

Rasanya dia kasihan melihat adiknya yang super aktif itu harus berdiam diri di kamar, apalagi tadi adiknya di kamar sendirian pasti itu membuat Taehyung merasa bosan.

"baiklah, tapi tunggu kakak membersihkan diri dulu ya" senyum cerah terbit di bibir Taehyung mendengar jawaban Baekhyun barusan

"ya sudah sana, kakak bau" jawab Taehyung sembari mendorong pelan tubuh sang kakak

"hey!"
.
.
.
"apa? Tapi mama tidak mengatakan apapun padaku, pa"

'tapi kata mamamu dia sudah mengatakannya'

"kapan papa akan kesini?"

'kalau tidak besok ya lusa, ya sudah papa tutup telfonnya'

Hyunbin menjauhkan handphonenya kala sang papa memutuskan panggilannya. Papa dan mama nya akan pulang ke Seoul, kedua orang tuanya itu menetap di negara dimana Menara Aifel berada. Bukannya keberatan atau apa mendengar kedua orang tuanya akan pulang, dia hanya sedikit kesal karena sang mama tak mengatakan apapun padanya.

Tokk

Tokk

Menoleh ke arah pintu kala suara ketukan itu terdengar, "masuk!"

Pintu terbuka menampilkan adik satu-satunya yang berpakain tak jauh darinya, ala-ala pegawai kantoran. Joongki berjalan mendekat pada sang kakak yang sedang duduk di kursi kebesarannya.

"papa dan mama akan pulang ya kak?"
"ya, baru saja papa menelfonku"

Hyunbin berdiri kemudian menyuruh sang adik untuk duduk di sofa ruangan itu, keduanya duduk berdampingan dengan suguhan pemandangan sore kota Seoul yang menakjubkan.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang