Chapter ini banyak kesalahan dan kurang ngefell karena diketik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 😌
Typo 📍
Warning! Berisi Flashback!.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hey sayang, apa kabar?"
Seorang wanita menaruh setangkai bunga mawar diatas pusara bertuliskan,
Lee Hyunjin
Kemudian wanita itu mengusap nisan dengan perlahan, putri cantiknya yang sudah terlebih dahulu pergi meninggalkannya, ditemani angin pagi hari wanita itu menangis memeluk makan bayi kecilnya.
"maaf karena tak pernah mengakuimu sebagai putriku"
. . .
Sudah 5 hari terlewati dengan Lee Baekhyun yang enggan membuka netranya, tubuh dengan luka itu masih terbujur diatas brankar tanpa pergerakan yang berarti.
Dokter bilang luka ditubuh Baekhyun tak terlalu parah bahkan seharusnya kak Baekhyun sudah sadarkan diri beberapa hari lalu, tapi entah mengapa sepertinya kak Baekhyun enggan bangun, ada yang menahannya di dalam alam bawah sadar.
Bunda, wanita itu sudah tak bisa dijelaskan lagi kondisinya, penampilan anggun yang biasanya menyelimuti sama sekali tak terlihat, tubuh bunda tak terurus karena bunda hanya menangis sepanjang hari tanpa memperdulikan apapun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti sekarang, semua anggota keluarga bahkan ada opa juga oma yang tengah berkumpul di ruang rawat kak Baekhyun namun yang dilakukan bunda hanya berdiam dan menangis di samping brankar yang ditiduri anaknya.
Jangan lupa, Lee Baekhyun adalah anak kesayangan bunda Yejin.
Srett
Pintu ruang rawat terbuka menampilkan sepasang suami istri, paman Joongki dan tante Yeobeen.