Kak Seojoon dan kak Yoona saling tatap mendengar jawaban adiknya barusan, "Ya, tapi kalau kita berangkat dari sekarang pun kita akan tiba di rumah malam hari dik" jelas kak Seojoon dengan lembut
"Nggak apa-apa! ayo kak!"
"yaudah kalau gitu kita izin dulu sama ayah"
. . .
"Hey kau datang kemari lagi? Ada apa?"
Seorang wanita dengan rambut pendek sebahu berjalan mendekat, tersenyum simpul kemudian duduk di samping wanita berkaca mata hitam.
"Ya, tadi aku ada urusan disini, eum boleh aku meminta bantuanmu?"
Pertanyaan itu membuat wanita berambut pendek terkekeh pelan, "Tentu saja, kau mau meminta bantuan apa?"
"Aku ingin mencari pemilik panti asuhan yang terbakar 10 tahun silam"
"Hah? Okey, aku bantu" wanita berkaca mata tersenyum senang mendengar itu, "memangnya ada apa dengan panti asuhan itu?"
'Semoga aku bisa menemukanmu'
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Astaga Tae, ayo bersihkan lagi sisa darahnya!" Jimin berucap, nada panik jelas terdengar dari mulutnya, bagaimana tidak panik, sedari tadi darah yang keluar dari hidung Taehyung tak kunjung berhenti
Dan akhirnya, "nah sudah ayo keluar" darah itu tak lagi keluar dari hidung Taehyung
Taehyung dan Jimin kemudian berjalan keluar dari kamar mandi, namun baru beberapa langkah Taehyung sudah hampir jatuh, melihat itu Jimin memekik keras.
"Pelan-pelan Tae astaga! ayo aku tuntun!" Taehyung tak bisa mengelak, maka saat Jimin merangkulnya Taehyung menurut
Di depan kamar mandi sudah ada kak Lisa, gadis cantik itu tengah membawa piala juga mendali milik Lee Taehyung juga sebotol air mineral. Mendengar pintu terbuka kak Lisa membalikkan tubuh dan segera mendekati kedua adik kelasnya.
"Ayo sini duduk dahulu di kursi dekat taman" tuntun kak Lisa yang dituruti dua adik kelasnya itu
Kemudian kak Lisa mambantu Jimin mendudukan Taehyung di kursi, "ini kakak bawakan air putih, minum perlahan dek"