2🍂

2K 146 3
                                    

Typo📍






















Ayah berlari tergesa melewati satu persatu anak tangga, bunda serta anak-anaknya yang melihat gurat kecemasan dari kepala keluarga itu saling melempar tatapan penuh tanya.

"ada apa, ayah?" si sulung bersuara, Hyunbin yang tadi berlarian dari ujung tangga teratas menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke anggota keluarga lainnya

"ayah akan menyuruh paman Han untuk menyiapkan mobil, Taehyung sakit"

Seojoon refleks bangkit dari duduknya bermaksud untuk melihat kondisi adeknya di lantai atas namun suara bunda lebih dulu terdengar sebelum Seojoon melangkah lebih jauh.

"panggil saja dokter untuk kesini, ayah tidak perlu ke rumah sakit, dan kau Seojoon tetaplah duduk di tempatmu begitu pun yang lain, tidak ada yang boleh meninggalkan ruang makan!" perintah Yejin mutlak

Mau tak mau mereka semua menurut sebelum mendapat amukan dari nyonya besar, dengan sangat berat hati Seojoon dan kedua adiknya kembali menyantap makan malam mereka, begitupun ayah yang tak jadi pergi ke rumah sakit hanya memanggil dokter pribadi keluarga.
.
.
.
"bagaimana?" ayah bertanya, lelaki itu benar-benar khawatir dengan kondisi putra termudanya, meski bukan kandung namun rasa sayangnya tak main-main pada pemuda bernama Taehyung tersebut

"tuan muda kelelahan, kondisi tubuhnya yang tidak sepenuhnya sehat membuat tubuh tuan muda drop sekarang, saya rasa pencernaan tuan muda juga bermasalah, untuk sementara tuan muda harus di infus, besok saya kembali kesini untuk memeriksa perkembangan tuan muda"

Hyunbin membuang nafas panjang, memang sedari awal dia mengangkat Taehyung menjadi anggota keluarganya tubuh anak itu tidak sepenuhnya sehat. Dan itu juga membuat keluarganya menentang keras Hyunbin untuk mengangkat anak kecil yang tidak tau asal usulnya, namun Hyunbin lebih keras lagi, dia berani menentang semua keluarganya dan membawa Taehyung kecil masuk dalam keluarganya.

"ouh iya tuan, tuan muda juga sepertinya sedang banyak pikiran, ini akan berdampak pada kesehatannya" ayah kembali mengangguk mendengar ucapan dokter tersebut, "terimakasih dokter"

"tentu tuan, kalau begitu saya permisi"

Dokter laki-laki itu pamit kemudian berjalan menuruni anak tangga, dibawah sudah ada paman Han yang nanti mengantarkan dokter itu, setidaknya sampai gerbang rumah.

"bagaimana yah?" baru saja Hyunbin ingin melangkah masuk ke dalam kamar si bungsu, suara Seojoon lebih dulu terdengar, "adek kelelahan"

"biar aku yang menjaga adek malam ini, bunda tidak mengizinkan Yoona dan Baekhyun untuk keluar kamar"

Ayah mengangguk maklum, bunda adalah salah satu orang yang menentang keputusannya untuk mengangkat seorang anak, sampai sekarang agaknya bunda juga belum membuka hatinya untuk memberikan kasih sayang seorang ibu secara penuh kepada Taehyung.

"kalau begitu ayah ke kamar dulu, kau jagalah adikmu itu" si sulung mengangguk
.
.
.

"bunda..." wanita cantik yang tengah duduk di tepi ranjang menoleh, pakaian wanita itu sudah berganti menjadi piyama tidur berwarna biru dongker

"kenapa, ayah?" Yejin melempar tanya kala sang suami tidak kunjung membuka suaranya, membuang nafas panjang Hyunbin kemudian duduk di samping istrinya

"tidak bisakah kau membuka hati untuk Taehyung? Setidaknya saat dia sakit seperti ini kau bisa merawatnya seperti kau merawat anak-anakmu yang lain" Hyunbin mulai mengutarakan hal yang selama ini mengganggunya, sikap sang istri yang tak pernah berubah hingga saat ini

"Seojoon, Yonna, dan juga Baekhyun adalah anakku"

"Taehyung juga, dia telah menjadi putraku itu artinya dia juga putramu" bunda menggeleng tak setuju, "tidak, dia bukan anakku"

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang