4🍂

1.4K 119 7
                                    

Typo📍
























Dibawah sudah ada opa juga kak Seojoon yang duduk berdampingan di sofa ruang keluarga, lelaki tua itu menoleh kala mendengar suara langkah kaki mendekat, memasang wajah garang kepada sang istri yang berjalan mendekat dengan putranya.

“jangan buat ulah!” peringat opa, namun oma sepertinya cuek saja dia tidak perduli

Malahan wanita tua itu duduk dengan santainya diikuti ayah di sofa, “kamu tu nggak bisa dibilangin” ayah mengernyit heran mendengar ucapan mamanya barusan

“kenapa ma?”
.
.
.

“bunda, aku pengin ke kamar adek, bunda turun aja temenin ayah” bunda menoleh pada Baekhyun yang tengah dia usap dahinya pelan, “nggak apa-apa?” tanya bunda memastikan

“nggak apa-apa kan ada kak Yoona di kamar adek”

“okey, bunda anter kesana ya” Baekhyun mengangguk

Bunda kemudian membantu Baekhyun untuk turun dari ranjang dan berjalan pelan ke kamar Taehyung. Di kamar Taehyung ada kak Yoona yang sedang menonton TV bersama adik bungsu. Mendengar pintu terbuka kak Yoona dan Taehyung menoleh.

“eh, adek sini dek” kak Yoona bangkit kemudian membantu Baekhyun untuk duduk di atas ranjang Taehyung, “bunda titip adek ya kak”

“santai aja bun”

.
.
.

Saat bunda berjalan mendekat suami dan ibunya itu tengah bersitatap tajam, entah apa yang di bicarakan sebelumnya. 

“dengan kau mengadopsi anak itu, hartamu berhamburan sia-sia” ucapan sarkas dari bibir merah karena lipstick milik oma membuat Yejin menghentikan langkahnya

Dia ingin mendengar apa kiranya yang akan di ucapkan sang suami sebagai bentuk pembelaan, selain bunda, ibu mertuanya juga sangat tidak menyetujui Hyunbin mengadopsi anak saat itu bahkan sampai sekarang.

“aku tidak keberatan, lagi pula aku sudah menganggap Taehyung sebagai putraku sekali pun dia tidak terlahir dari rahim istriku”

Taehyung memang bukan anak kandungnya, tapi sungguh Hyunbin menyayanginya sama seperti dia memberikan kasih sayang itu kepada anaknya yang lain.

“Yejin!” bunda mengangguk kemudian berjalan semakin dekat dan duduk tepat disamping ayah

“kau! Kau juga tidak setuju kan suami mu ini mengadopsi anak?”

“iya”

“dengar! Istrimu saja tidak setuju lalu bagaimana bisa-“

“bukankah sudah ku katakan untuk tidak ikut campur dalam urusan rumah tangga anakmu!” opa berteriak marah, kali ini dapat membuat oma terdiam

.
.
.

Matahari sudah bertengger cantik di ujung barat, semburat oranye nya membuat tenang seorang pemuda tampan yang sedang terduduk di balkon kamarnya. Kak Yoona tadi izin pergi mengerjakan tugasnya, Baekhyun juga sudah kembali ke kamarnya tadi di suruh bunda.

Taehyung menarik nafas panjang, menikmati semilir angin yang menerpa hangat pada kulit pucatnya. Hening sekali bahkan dentingan di dalam kamar pun terdengar jelas, meratapi nasibnya yang terlalu rumit.

Jujur, menurutnya dia merasa sudah sangat merepotkan disini, belum lagi tubuhnya yang sering sakit-sakitan, itu pasti membuat ayah kehilangan uangnya demi membiayai dia yang bahkan bukan siapa-siapa.

Ingin kembali ke panti pun rasanya sangat sulit, dia sudah nyaman disini. perlakuan manis kak Seojoon, kak Yoona, dan kak Baekhyun benar-benar membuatnya untuk tidak melangkah semakin jauh, terlebih lagi ayah yang begitu menyayanginya, disini semuanya sudah cukup. Meskipun bunda agak dingin padanya.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang