Chapter 13

309 30 2
                                    

Valerie (pov)

Aku terduduk di lantai rumah sakit, punggungku bersandar pada dinding lorong tersebut. Tepat di sampingku adalah ruang unit gawat darurat. Ruang dimana pria-ku sedang terbaring di meja operasi.

Aku menutupi wajahku dengan kedua tanganku.

Still nothing. Sudah hampir 3 jam berlalu, tapi masih belum ada kabar dari dokter yang melakukan operasi Choi Mujin. 

Kenapa lama sekali. Apa ada yang salah? Aku sangat ketakutan sekarang. Ucapku dalam hati.

Tanganku berpindah, yang awalnya menutupi wajahku beralih untuk menutup telingaku.

Entah kenapa rumah sakit yang sunyi ini, terasa berisik sekali. Aku tidak tau sebenarnya, apakah itu perasaanku atau pikiranku yang tidak bisa diam. Mungkin keduanya.

Aku sangat takut mendengar kalimat itu lagi.

Flashback on

"Koma?"

"Hmm.. Benar. Pasien berada di kondisi yang kritis terlalu lama.. Perhitunganku mungkin selama 3 menit.. Tapi, waktu se-singkat itu tentu sangat berpengaruh pada kondisi seorang pasien.. Terutama pasien yang mengalami pendarahan di bagian kepala-"

"3 menit?" Tanyaku, memotong penjelasan dokter di depanku.

"Hmm.. Maaf aku tidak paham maksud-"

"Jadi kau mengatakan.. Jika aku tiba 3 menit lebih awal.. Dia tidak akan jatuh koma?"

"Uh.. Bukan begitu- uh.. Aku tidak berani menjawab-" Ucap dokter itu terbata-bata.

"Jawab saja pertanyaanku dengan IYA atau TIDAK! Kau seorang dokter bukan?!" Tanyaku dengan emosi, kedua tanganku mencengkram kerah milik jas dokter itu.

"Uhh.. Iya! Iya nona." Jawab dokter itu dengan nada ketakutan. Meninggalkanku yang hanya bisa berdiri mematung di tengah lorong unit gawat darurat. Menyalahkan diriku sendiri.

Flashback off

"Uh- nona? Apa kau baik-baik saja?" Samar-samar aku mendengar suara yang berasal dari samping-

Dokter?!

"Dok? Mana Choi Mujin? Apa dia baik-baik saja? Apa aku terlambat lagi? Ku mohon lakukan apapun-"

"Nona.. Tenanglah.. Kondisi pasien Choi Mujin kini sudah stabil. Pasien telah berhasil melewati masa kritis-nya, dan akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap-"

"T-tidak.. Dia tidak k-koma kan..?" Tanyaku berhati-hati.

"Tentu saja tidak nona, untungnya sebelum pasien datang dan kami tangani, pasien tidak terlalu lama berada di kondisi kritis-" "Nona apa kau baik-baik saja?"

Lega. Itulah yang kurasakan.

"Apa aku bisa melihatnya?"

"Anda bisa mendampinginya setelah kami memindahkan pasien ke kamarnya."

...

Aku melihat pria-ku yang sedang terbaring di kasur. Taeju dan beberapa anak buahnya tiba di rumah sakit setelah dokter dan perawat yang lain selesai memindahkan Choi Mujin.

Melihatnya sekarang ini, membuatku mengingat kejadian itu. 

BLAM.

Aku memasuki kamar mandi yang ada di dalam kamar tempat Choi Mujin di rawat, dan menutupnya keras. Aku cepat-cepat menguncinya dan membuka cover toilet-

He's Mine (Choi Mujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang