Chapter 21

547 29 10
                                    

Mujin (pov)

Aku melihat pantulan diriku pada cermin di hadapanku.

Haruskah aku mencukur facial hair-ku?

Hmm.. Kurasa tidak perlu.

Aku sudah mencukur rambutku sedikit, kemarin lusa. Seharusnya itu cukup.

Benar bukan?

Astaga kenapa detak jantungku tak karuan?! Bentak-ku dalam hati.

Drap. Drap. Drap.

Aku melangkah dengan cepat menuju ruangan yang berada di sebelah ruanganku.

Ceklek! BLAM!

"Huh?! Astaga Choi Mujin! Jantungku hampir lepas barusan!" Rengek Valerie yang saat ini mengelus-elus dadanya perlahan.

Aku melambaikan tanganku dengan kikuk. "Maafkan aku sayang.." Balasku dengan tulus.

"Kamu tau kan, ada semacam tradisi bahwa pengantin pria dilarang melihat pengantin wanita sebelum pernikahan berlangsung?"

"Huft.. Jangan percaya mitos aneh itu.. Melihat calon pengantinku sendiri tidak akan pernah menjadi sebuah kesialan bagiku." Aku menceramahinya.
"Hmm.. Kemana make-up artist dan yang lain-lainnya?" Tanyaku mengalihkan subjek pembicaraan.

"Oh.. Mereka baru saja selesai.." Jawab Valerie dengan lembut.

"Hmm.. Baiklah."

Valerie memperhatikan wajahku dengan lekat.

Ahh.. Tentu saja.

Aku tidak akan pernah bisa menyembunyikan apapun dari gadisku itu.

"Choi Mujin? Are you okay?"

...

Aku memeluk Valerie dari belakang, lalu memandang ke arah cermin di hadapanku dan gadisku.

"Kamu terlihat sangat cantik. Kamu membuatku gila saat ini, gadisku."

"Hmm.. Kamu juga terlihat sangat tampan. Terutama dengan model rambut-mu yang seperti ini." Balas Valerie memujiku.

"Really?"

Aku memperhatikan model rambutku saat ini. Jika biasanya aku menyisir rambutku seluruhnya dengan rapi ke belakang. Kali ini aku menyisahkan beberapa helai rambut agar jatuh ke depan dahiku.

"Uh huh.. Terlihat lebih santai.. Walaupun punggungku mengatakan yang lain. Hihihii.." Balas Valerie mengisyaratkan jantungku yang berdegup dengan kencang di belakangnya.
"Are you nervous old man?" Ucap gadisku menanyakan alasan keberadaanku disini.

"Hm. Tidak bisakah aku berjalan bersamamu di altar nanti? Aku tidak ingin lepas darimu."

"Hihihi.. Kalau kamu berjalan di sampingku.. Lalu siapa yang akan menungguku di atas nanti? Jung Taeju?"

Aku tau Valerie hanya bercanda saat ini.

Tapi tetap saja.

Aku benar-benar benci saat gadisku menyebut nama pria lain selain diriku.

"Jangan membuatku marah." Aku memperingatkannya.

"Berhentilah marah daddy.. Kamu menakuti baby-nya.." Jawab Valerie dengan puppy eyes-nya.

Tidak adil.

Seorang manipulator sepertiku dapat takluk dengan seketika karena tatapan bak anjing terluka yang dibuat-buat oleh gadis mungil ini.

He's Mine (Choi Mujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang