part 11

85 5 0
                                    

aku dan gus abinaya pun turun dari mobil brio warna hitam miliknya


" ayo masuk "ucapnya sambil menggandeng tangan ku akupun langsung menatapnya tapi sepertinya dia taknterpenggaruh dengan tatapan ku

" silahkan masuk pak abinaya " kata pelayan tersebut " ruang bapak sudah kami siapkan "

"makasih "ucap gus abinaya datar diapun menarikku kedalam ruangan direktur,aku masih bingung bukannya gus abinaya adalah pengunjung kenapa harus diruang direktur?

" gus kita mau kemana?"

"udah ikut aja ning " akupun pergi ke balkon ruangan tersebut saat telah sampai di atas

" selamat datang di restoran nathalio ning...."katanya

" emang caffe lantai lima ini milik kamu  gus ?"

" iya lah mau siapa lagi ?"

"jangan bercanda deh gus"

" kamu nggak percaya?"

" nggak "

" alasannya?"

" klise sih  karena kamu putra kyai "

" emang nggak boleh ya?"

" boleh kok , tapi kan rada gimana gitu?"

" jangan bilang kesiapa siapa  yaa ning karena caffe ini nggak pernah di setujui oleh abah "ucapnya dengan nada sedih akupun mengusap punggungnya

" tapi kenapa?"

" karena menurut abah mendirikan sebuah caffe itu hal yang sia sia dan membuang waktu "

" tapi kenyataannya nggak kan ?"

" iya enggak tapi mungkin kalau abah tau akan marah besar "

"sabar guss...." ucapku sambil menggusap pundak nya

"selalu bersama ku ya ning .... hingga kita tua nanti "katanya sambil mencium keningku aku hanya diam tapi bibirku membentuk sennyuman bahwa aku menyetujui perkataan nya

"mau liburan ?" tanyanya aku sedikit terkejut

" liburan?"

" iya "

" ke sawah abah?"

" ya nggak lah ning masa liburan ke sawah abah sih "

" terus kemana?"

" turki " bisiknya" sekalian hanymoon "

"turky?"

" iya kita akan ke turki "

" beneran gus? kapan?"ucapku dengan berbinar

" besok jam lima pagi"

" jam lima ? what?"

" kalau nggak mau nggak papa sih aku mau pergi aja sama syaira"

" syaira siapa?"

" teman ku"

" perempuan ?"

" iya lah perempuan "

" ooo" ujarku jutek

"cantik lo ning... beneran nggak mau ikut ?"

" yaudah kamu sama syaira aja sana "kataku ngambek

" oke deh aku mau pulang dulu kalau kamu masih mau disini gak papa kok nanti pulang sama sopir ya... aku mau packing buat besok "kata gus abinaya dan keluar ruangan

"dasar gus nya nggak peka hiks mana aku ditinggal sendiri aku kanjuga mau ke turky , terus syaira siapa sih ? pacarnya?atau calon istri barunya? la yterus aku dianggap apa? hiks "ucapku sambil terisak di sofa tempatku tadi. tiba tiba ada tangan kekar yang memeluk ku dari belakang aku sangat hafal bau farfum ini

" katanya mau pergi ke turki ?"kataku sambil menghapus air mata yang menetes di pipiku  dia pun mengembalikan badan ku dan menarik pinggangku agar lebih dekat dengannya

" bagaimana  aku bisa pergi ke negara orang tanpa tanggung jawabku di samping ku ning..."ucap nya sambil menghapus air mata ku

" terus syaira?"

" dia teman ku di turki"

" kamu cinta sama dia ?" gus abinaya menggeleng dan tersenyum

" cinta pertama dan terakhirku hanya ada di depan ku sekarang maupun selamanya " ucap gus abi mencium puncak kepalaku dan mengajak ku keluar untuk makan

" g-gus ?" panggilku dengan ragu

" iya ning?"

" anna ukhibuka fillah gus " ucapku sambil menunduk

" anna ukhibuki fillah ning " balasnya memelukku kata kata yang sangat di tunggu oleh gus abinaya kini terucap juga .

komitmen cinta paling tinggi adalah sebuah pernikahan dan saling menerima satu sama lain

Gus AbinayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang