"Ambil bolanya, kid""Ok fine, kali ini aku mengalah. Tapi besok tidak." Ucap Raven kecil yang masih berusia 7 tahun saat itu. Stephen hanya mengangguk tanda setuju kemudian membiarkan adiknya mengambil bola itu sendiri yang tersembunyi di halaman rumah.
Raven kecil berlari untuk mengambil bola itu, namun saat ia mendekati bola itu, ia melihat sebuah bayangan hitam yang mendekatinya.
"Salam kenal, aku Sam Wilson"
Aku melihat mata pria yang sekarang dikenal dengan Sam Wilson itu, kalau diperhatikan pria ini memang mirip dengan yang ada di poster "The Falcon" itu. Orang yang ada di sebelahnya pasti Winter Soldier. Aku mengenalinya karena sering di bicarakan orang-orang yang menganggap pria itu berbahaya karena pernah merusak Kota New York. Aku kemudian mengangguk tanda menanggapi Wilson.
"Baiklah, dan sebelahmu ini.."
"Bucky, James Buchanan Barnes." Jawabnya tanpa melirikku sama sekali.
"Ah, okay. Mr. uh-Barnes and Mr.Wilson. Salam kenal aku Raveena atau Raven" Jawabku sambil menarik lenganku untuk menjabat tangan mereka.
"Sam saja" Jawabnya sambil menjabat tanganku. Namun, pria yang di sebelahnya tidak menghiraukan aku dan tetap sibuk dengan urusannya sendiri.
Aku kemudian mengangguk dan tersenyum kepada Sam, dan kemudian mobil ini melaju dengan cepat untuk melanjutkan perjalanan kami.
"Kenapa kau menolak, Ray?" Tanya Sam masih fokus menyetir namun sesekali melihat ke arah kaca mobil untuk melihatku.
"Rahasia" Jawabku sambil melihat cuaca sore hari di kota megah, as known as New York yang bisa dibilang mendung tapi cerah juga — yang artinya berawan. Oh ya, kenapa aku merahasiakan penolakanku karena aku tidak ingin memberitahukan alasanku, entah kenapa rasanya sedikit sungkan untuk memberitahu mereka. Mungkin pada dasarnya memang aku yang tidak bisa terlalu dekat dengan orang yang belum di kenal lama.
Pria yang kerap disebut dengan Falcon itu mengangguk tanda memahamiku. Aku kemudian melanjutkan kembali kegiatanku, yaitu melamun.
Tiba-tiba ada suara mesin mobil yang sedang tidak baik-baik saja dengan kecepatan tinggi menuju kami. Semakin lama, suara itu makin terdengar jelas. Mobil itu sudah menyalip ke kanan dan ke kiri dengan suara klakson yang bersahutan. Sepertinya pengemudi mobil itu ingin memberitahu kami kalau ada masalah pada mobilnya. Namun sialnya, jalanan sedang padat merayap dan kami tidak bisa menghindari mobil itu.
"Oi, Sam. Minggir bodoh" Ucap Barnes sambil menunjuk mobil itu.
"Kau tidak lihat ada macet di depan sana?" Jawab Sam yang sama paniknya Barnes meskipun wajah Barnes nampak biasa saja.
"Bisakah kalian jangan bertengkar dulu?"
"Oh. My. God" ucap Sam sembari menutup matanya.
Mobil itu semakin mendekat.
Mendekat.
Aku mengerjapkan mataku, memikirkan apa saja yang bisa aku lakukan untuk situasi ini. Kemudian sepintas bayangan lewat di depan matakku namun aku masih belum berani untuk membukanya kembali. Aku mengenali bayangan itu, yang selalu membantuku di masa sulit.
Para penyintas dan juga warga setempat berkerumun di sekitar mobil Sam. Aku dapat mendengar dengan jelas mereka sedang membicarakan soal kejadian yang baru saja terjadi. Aku membuka mataku, dan ternyata— tidak terjadi apa-apa pada kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Strange - Marvel OC
FanfictionSeorang wanita dengan kekuatan tak terduga, antara cahaya dan kegelapan. Dibesarkan di keluarga Strange dan merupakan adik dari Stephen Strange sang Sorcerers Supreme, membuat Raveena Strange menyadari kekuatan besar yang ada dalam dirinya. Suatu h...