"Apa kalian berada di tempat yang tepat?"Sam melangkah perlahan untuk mendekati wanita berambut pendek itu. Meskipun sekeliling wanita itu ada para penjaga nya yang siap siaga terhadap ancaman berbahaya.
"Kau, Xu Xialing bukan?" Tanya Sam dengan sangat waspada karena nampaknya Raven dan Sam bisa dengan cepat dikepung oleh wanita itu dan kawan-kawannya.
Salah satu pria ingin menghajar Sam namun ditahan oleh wanita yang identitasnya diketahui bernama Xialing.
"Ada apa kalian kesini?" Tanya Xialing dengan sama waspadanya dengan Sam dan Raven.
Ada yang aneh disini, kalau misalkan memnag mereka bersalah bukankah lebih baik mereka langsung menangkap kami dan tidak menundanya seperti ini?
Namun anehnya mereka sama waspada dan bingung seperti Sam dan Raven. Sam masih belum mengatakan apapun sepertinya ia memikirkan strategi sementara itu Raven merasa lebih baik jujur saja karena firasatnya mengatakan Xialing tidak persalah.
"Kami dengar ada seseorang yang membawa mahluk dengan tingkat ancaman tinggi bernama 'Abomination'. Maaf kalau kedatangan kami lancang, aku Raven dan ini Sam. Kami hanya ingin mencari siapa orangnya" Jawab Raven sedikit berusaha mencairkan suasana.
Sam terlihat menatap wajah Raven dengan bingung, kenapa ia memberitahukan rencana mereka blak-blakan di depan Xialing yang bahkan belum tentu bisa di percaya. Namun karena perkataan Raven, Xialing nampak lebih santai daripada tadi.
"Itu adalah Wong. Ia orangnya dan kalian pasti mengenalinya juga" Jawab Xialing kemudian mendatangi Sam dan Raven dan mempersilahkan mereka duduk.
WHAT THE HELL IS GOING ON?! - ucap Raven dalam hati yang terdalam.
Disaat yang bersamaan di Sanctum Sanctorum.
Wong yang belum mendengar kabar soal Raven menjadi sangat cemas. Mau bagaimana pun, Raven sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri dan ia susah sangat akrab dengan Raven karena setiap hari mereka selalu saja bekerjasama dalam hal apapun. Termasuk menjahili Stephen. Ada suatu saat ketika Raven menjahili Wong dengan mengunci kamar mandi ketika Wong selesai mandi dan tidak bisa keluar. Wong akhirnya memakai baju Stephen yang ia curi dari lemari kamarnya kemudian semua orang yang ke Sanctum Sanctorum hari itu tertawa melihat Wong seperti versi Stephen mini.
Meskipun begitu, Wong tidak pernah marah terhadap Raven. Wong bahkan menyimpan foto mereka berdua di sebuah kolase foto bersama dengan foto-foto yang mencakup Stephen, Raven, Wong, terkadang foto bersama Christine ataupun foto Wong bersama Alm. Ancient One— tapi kebanyakan foto tidak jelas yang dihasilkan Raven ketika sedang bosan.
Akhirnya, Wong memutuskan untuk menelepon Stephen untuk bertanya soal Raven.
"Raven, dia bagaimana kabarnya?" Tanya Wong.
"Dia sudah ditemukan, dia baik-baik saja. Sekarang ia sedang pergi ke Taiwan untuk mencari tahu soal Abomination yang di lepaskan seseorang" Jawab Stephen namun ia nampak tergesa-gesa.
"Abomination?"
"Sudah dulu ya Wong, aku harus membantu Christine mengobati Wanda. Nanti kalau sudah selesai aku bawakan pizza" Sahut Stephen kemudian mematikan teleponnya.
Wong kemudian menghela napas, ia kemudian membuka percikan api yang berbentuk lingkaran menuju ke tempat Raven sekarang berada.
Xialing menoleh ke arah mereka, ia tampak tersenyum manis namun ada yang aneh dari senyumannya itu. Ia tiba-tiba mengangkat teleponnya dan seraya berkata,
"Now"
Tiba-tiba ada sekumpulan orang yang berusaha mendobrak pintu ruangan Xialing dan mereka berhasil melakukannya. Sam dan Raven saling berpandangan, mereka sedang di terpa masalah baru. Sialan Tony, membawa mereka ke kelompok kriminal kelas kakap yang rumornya didirikan orang berumur ribuan tahun ucap Sam dalam hatinya.
Raven kemudian mengepalkan tangan dan menciptakan semacam kabut hitam di ruangan tersebut dan kemudian menarik lengan Sam dan mereka berlari ke arah jendela besar yang menunjukan betapa megahnya Taiwan.
Raven memecahkan kaca tersebut dengan sentuhan jari saja, kemudian Sam mengangkatnya dan mereka terbang menjauh.
Mereka langsung mencari Bucky yang tadi sempat berpisah itu. Ternyata di bawah gedung sudah banyak yang menjaga dan berpatroli seperti ingin mengunci tawanan mereka dari dalam. Sam kemudian melawan para penjaga itu meskipun sedikit kewalahan karena para lawannya itu memiliki skill hebat yang susah untuk ditaklukan. Mengetahui Sam kewalahan, Raven mempercepat gerakannya dan mencari keberadaan Bucky.
Raven terus mencari dan menelusuri setiap sudut bangunan tua itu namun hasilnya nihil, Bucky sudah di sembunyikan secara aman oleh musuhnya. Raven kemudian mengepalkan tangan dan menyentuh lantai bangunan itu dan tiba-tiba asap hitam dan getaran bangunan itu semakin kuat dan menimbulkan efek gempa bumi yang cukup kuat. Raven kemudian menemukan sayup-sayup suara yang terdengar dari dalam ruangan kamar mandi.
Ternyata, Bucky sedang dikunci di dalam kamar mandi bersama dengan dua penjaga yang sangat atletis dan berwajah sangar. Bucky sudah dalam keadaan tidak sadar dan tergeletak di dalam bilik kamar mandi pria itu. Lantas, Raven langsung menyerang mereka dengan dorongan angin hingga terpental sampai keluar bangunan. Pria-pria itu pun sontak terkejut melihat apa yang baru saja mereka alami. Ternyata benar, wanita itu adalah wanita yang dicari bos nya selama ini!
Salah satu dari pria itu memanggil kawanannya dengan sangat cepat sehingga sekarang Raven dikelilingi oleh pria-pria bertubuh kekar yang menutupi pintu keluar dari bilik kamar mandi Bucky.
Raven berusaha membangunkan Bucky yang masih belum sadarkan diri akibat obat yang sepertinya diberikan padanya karena Raven masih bisa merasakan napas kasar dan detak jantung Bucky.
Raven mendelik kasar ke arah pria-pria itu, kemudian ia berusaha untuk membuka portal ke dunia cermin di atap kamar mandi namun ternyata waktunya tidak sempat karena pria itu langsung mengeluarkan semacam gas yang membuat Raven menjadi sangat mengantuk dan akhirnya tertidur pulas di samping Bucky.
- bersambung -
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Strange - Marvel OC
FanfictionSeorang wanita dengan kekuatan tak terduga, antara cahaya dan kegelapan. Dibesarkan di keluarga Strange dan merupakan adik dari Stephen Strange sang Sorcerers Supreme, membuat Raveena Strange menyadari kekuatan besar yang ada dalam dirinya. Suatu h...