chapter one ; multiverse of madness

326 33 18
                                    




























WARNING ⚠️
15+ ; language.


































Aku membuka kelopak matakku perlahan. Nampaknya kakakku melemparkan beberapa kerikil ke wajahku— untung saja aku melindungi wajahku dengan sebuah buku yang dilapisi hard cover.

"Bangun sana, ini sudah siang" Ujarnya.

"Wong saja daritadi masih tidur, kenapa hanya aku yang disalahkan?" Jawabku sambil menutup kembali matakku yang masih penat.

"Kenapa jadi bawa-bawa aku?!"

"Hey, Raven— Aku sudah bangun dari 5 jam yang lalu bahkan aku baru saja selesai belanja dari pasar" tambahnya.

Aku melirik ke arah pria yang daritadi sibuk membuka portal kemana saja dan kerap mengangguku dengan suara riuh pasar. Kalian pasti sudah bisa menebak aku tinggal dimana. Ya, aku tinggal bersama Stephen atau Dokter Gila dan Wong di Sanctum Sanctorum.

Sebenarnya dari dulu Stephen mengusirku karena di anggap hanya menjadi bebannya saja dan tidak terlalu berguna disini. Tapi aku rasa, ia tidak lagi menganggapku begitu karena suatu ketika aku mendapatkan sebuah kekuatan ajaib yaitu dapat membuka dan mengunci segala apapun mau benda ataupun manusia. Mungkin karena aku sudah lama tinggal disana jadi kemungkinan aku mendapat serpihan sihir dari sana. Jadi meskipun aku menganggapku beban keluarga tapi sebenarnya tidak seperti itu. Aku memasak untuk makan siang mereka, dan  memberi sihir pada pintu agar tertutup rapat-rapat untuk menghindari para maling rumah yang ingin memasukinya. Bahkan bulan ini saja ada 10 kelompok yang ingin masuk ke Sanctum Sanctorum karena mengira ini rumah tua yang banyak perabotan mahalnya.

Kembali ke dalam masalah ini, aku masih enggan untuk bangun. Stephen nampak sudah lelah membangunkanku jadi ia beranjak pergi hingga suaranya tak terdengar lagi.

Huft, senangnya ia pergi..

Aku akhirnya dapat melanjutkan tidurku dengan tenang namun setelah lima detik berlalu, aku tidak kunjung bisa tidur karena mempunyai firasat tidak enak. Aku juga bingung mengapa tapi yang jelas aku masih memutuskan untuk berusaha tidur.

Beberapa saat kemudian, aku merasakan percikan sihir dari yang biasa Wong dan Stephen gunakan tepat di bawahku dan,

Bukk...

Aku terjatuh seperti dari lantai paling atas bangunan atau paling tidak dari Menara Eiffel yang terkenal itu lalu masuk ke inti bumi.

Aku melihat sekelilingku, ada sebuah ruangan yang cukup luas disertai tv dan sofa yang berisikan banyak orang.

Aku melihat ke atas, Stephen dan Wong sedang menggerakan tangannya ke kanan dan ke kiri seperti ingin mengatakan 'Selamat tinggal dan jangan pernah kembali' yang membuatku sangat kesal dibuatnya.

Bisakah mereka tidak mengangguku sehari supaya bisa tidur?

"Ouch-" ucapku sedikit meringis karena tulangku terasa sakit sekali seperti di injak titan.

Mataku langsung terpaku terhadap pemandangan di depanku. Setelah aku lihat-lihat lagi ternyata aku berada di markas Avengers yang baru!

Aku langsung mengusap mataku dan ya, ini semua bukan omong kosong atau sihir Stephen— karena sesama penyihir atau yang mempunyai ilmu magis tidak bisa memberikan mantra satu sama lain.

Kemudian seorang pria dengan postur lumayan tinggi dan berjenggot mendatangiku, siapa lagi kalau bukan Tony Stark — bisa saja Thor tapi ia sedang duduk sambil makan pop tartsnya.

Miss Strange  - Marvel OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang