Raven membuka matanya perlahan, ia ternyata sedang duduk bersandar di bahu Bucky yang sudah bangun lebih dulu. Dengan cepat, Raven mengangkat kepala nya dan kemudian berdiri sambil melihat sekitarnya. Ia dan Bucky berada di satu jeruji yang sama sedangkan di seberangnya ada Sam yang masih tertidur pulas. Bucky kemudian berusaha mengangkat tubuhnya meski tubuhnya lemah dan tidak berdaya. Raven kemudian membantu Bucky untuk berdiri."Kenapa kita terpisah dengan Sam?" Tanya Raven pada Bucky yang menerima uluran tangannya.
"Kau tidak mau melepaskan pelukanmu pada lenganku sejak beberapa jam yang lalu. Aku tidak bisa beristirahat mendengar ocehan orang-orang bodoh itu"
Raven kemudian menundukan kepalanya, ia bahkan tidak ingat saat terakhir kali masih sadarkan diri apa yang ia lakukan. Namun sepertinya masuk akal karena lengannya jadi sedikit kaku akibat tekanan yang ia berikan untuk merangkul Bucky.
"Maaf, tapi menurutmu kita ditangkap siapa Barnes?" Ucap Raven sedikit mengalihkan topik pembicaraan.
Bucky kemudian berpikir sejenak dan suasana menjadi sangat hening. Raven juga memutuskan untuk berpikir ulang siapa saja yang menjadi dalangnya.
"Ten Rings" Ucap mereka serempak sambil saling berpandangan.
"Tapi saya rasa, bukan Ten Rings melainkan hanya salah satu anggotanya saja yang menyusup ke dalam organisasi kriminal itu" Timbuh Bucky melanjutkan pembicaraannya dan di balas anggukan Raven.
Raven mencoba untuk membobol jeruji besi itu namun nihil. Mau semua kekuatan ia kerahkan tidak akan membuka jeruji itu karena kekuatannya tidak bisa digunakan di dalam tempat itu. Ternyata, mereka tidak main-main dengan Raven karena mereka sampai memasang penjara yang bisa menonaktifkan segala sihir maupun serangan dari dalam lainnya. Bahkan, untuk membangunkan Sam saja sedikit sulit karena ruangannya kedap suara sehingga tidak dapat terdengar di luar sana.
"Sudah cukup, Doll" Sahut Bucky sambil menyentuh pundak Raven yang masih saja berusaha untuk merusak jeruji besi itu.
Raven membalas Bucky sambil mengangguk pelan, daripada membuang tenaga sia-sia maka lebih baik ia memikirkan cara lain.
Disisi lain, Wong telah sampai di bangunan mewah milik Xu Xialing meskipun sekarang sudah
berserakan meja dan kursi dimana-mana. Masih banyak orang asing yang berjaga-jaga di luar dan para pengunjung sudah keluar dari gedung itu. Sesuatu pasti telah terjadi pada Raven dan anggota Avengers dan Wong harus memastikannya sendiri ke pemilik gedung ini.Wong berjalan sambil mengendap-endap ke dalam ruangan Xu Xialing yang dijaga ketat. Sesekali Wong harus menghajar para penjaga yang tidak sengaja melihatnya— dan tidak jarang pula ia sampai membuang mereka sampai ke kutub.
Sesampainya ia di ruangan Xu Xialing, ia melihat sosok wanita tinggi mengenakan pakaian pekerja dan berambut merah pekat sedang berbincang dengan Xialing yang masih diikat di kursinya.
"Barbara, ternyata kau telah merencanakan ini semua ya sampai-sampai kamu juga memperalat saya?" Ucap Xialing nampak sangat kesal dengan wanita yang ada dihadapannya itu.
"HAHAHA, untuk apa saya bekerja denganmu? dasar lemah. Terserah kalian akan diapakan wanita ini. Saya ingin menemui si wanita sihir itu dengan para prianya" Ucap wanita yang di panggil dengan nama Barbara kepada para bawahannya.
Para tukang pukul itu mengangguk memahami maksud dari majikannya, mereka segera menggoda Xialing sebelum akan melukainya dengan keji. Setelah Barbara dianggap sudah pergi, Wong kemudian langsung muncul di tengah-tengah mereka sambil melakukan kuda-kuda khasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Strange - Marvel OC
FanfictionSeorang wanita dengan kekuatan tak terduga, antara cahaya dan kegelapan. Dibesarkan di keluarga Strange dan merupakan adik dari Stephen Strange sang Sorcerers Supreme, membuat Raveena Strange menyadari kekuatan besar yang ada dalam dirinya. Suatu h...