Bag 02. bad seniors

1.3K 204 51
                                    

🔹🔷🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔷🔹

Hidup Lamia sebenarnya sudah lebih dari yang namanya cukup, orang tuanya sangat kaya sebab punya sebuah rumah sakit dan jabatan yang sangat tinggi. Sayangnya, karena didikan yang terlalu di manjakan membuat Lamia malas belajar dan berakhirlah dia dengan otaknya yang pas-pasan.

"Lamia cuma mau ngekos, gitu aja gak repot minta penthouse atau segala macamnya," rengek Lamia pada ayahnya yang sudah bersetelan rapi akan berangkat kerja.

"Ayah izinin kamu ambil DKV aja udah berat, Ningning. Masa iya, ayah harus lepas kamu untuk tinggal sendiri. Gak gak!" balas ayahnya sambil dipakaikan dasi oleh istrinya atau bunda Lamia.

"Bun, kasih solusi dong!" sergah Lamia pada bundanya.

"Dengerin apa kata ayah kamu saja, jangan melawan, oke?" balas bundanya sambil membelai rambut Lamia.

"Kalau gitu, serahin mobil Lamia, atau aku berhenti kuliah!" ancamnya.

Ayahnya menghela napas cukup panjang, dia sudah lelah dengan niat dan usaha anaknya dalam meminta sesuatu. Genta, atau ayah Lamia merogoh dompetnya untuk mengambil kunci mobil milik Lamia.

"Tunggu ayah, sebelum itu, alasan kamu minta mobil apa? Kamu kan masih dalam masa hukuman karena sebelumnya kamu udah melanggar aturan lalu lintas dengan berkendara dalam keadaan mabuk dan menabrak posko polisi. Itu hukuman Lamia, gak bisa kamu potong seenaknya."

"Ya udah, Lamia berhenti kuliah."

"Mau sampai kapan kamu bersikap kayak anak kecil, kamu kan sudah kuliah, bersikap sewajarnya dong. Bunda gak mau ya, kamu terlibat masalah lagi."

Lamia menghela napasnya secara perlahan dengan wajah yang kesal menahan amarah, sepertinya kali ini dia tidak akan menang melawan bundanya sebab kesalahan yang dia buat terakhir kali cukup besar.

"Yang penting kan, Lamia gak pakai narkoba kayak Jake dan Junho."

"Jangan mengelak apalagi berlindung dibalik kesalahan teman kamu!"

Lamia mendengus kesal, kemudian dia melangkahkan kakinya menuju luar rumahnya sebab sang sopir sudah menunggunya dari tadi. Sepertinya hidup Lamia akan di atur oleh orang tuanya setelah banyak kesalahan yang dia buat.

Lamia malas sekali berangkat kuliah, meski ini adalah jam pertama tapi rasa malasnya sangat besar dan sulit di lawan. Dia pun akhirnya mendapat ide dengan bersembunyi di kantin.

"Gue titip absen ya, perut gue mules nih," ucapnya pada Isa melalui sambungan telepon.

"Oke," balas Isa.

Jika sudah seperti ini, sudah saatnya dia tidur walau harus di kantin, setidaknya jam kuliah pertama yang biasanya hanya di isi perkenalan bisa ia hindari.

Tok tok

Lamia terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara ketukan di samping kepalanya. Secara perlahan ia membuka matanya dan menemukan ada tiga wanita cantik sedang tertawa di depannya.

SLOWMOTION | ASAHI NINGNING✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang