Bag 20. mess up

499 73 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Lamia memeluk erat tubuh Jean yang saat ini sedang kacau, tangisan Lamia bahkan belum berhenti. Setelah apa yang dilakukan Jean, dia meragukan semua pilihan dan keputusan yang dia ambil. Dalam benaknya, mengapa Jean sampai tega melakukan hal itu?

"Jean, jangan gila dong... Hiks..."

Tanpa sadar air mata Jean menetes, sebenarnya semua yang dia lakukan di luar batas kendali. Dia tidak tahu bersikap pada Lamia, hatinya sesak dan sakit ketika melihat kejadian itu. Tapi, dia sadar kalau tak ada hak mencampuri urusan Lamia.

"Janji—" omongan Jean terpotong, ia melepas pelukan Lamia lalu memandang wajahnya sangat dalam. Lamia hanya membalasnya dengan tatapan sendu dan mata berkaca.

Jean mengangkat satu tangan yang terikat oleh kardigan lalu membelai wajah Lamia dengan lembut, ia tersenyum singkat, tak lama ia menyentuh dagu Lamia. Jean kembali tersenyum cukup lama dengan matanya yang sendu, lalu semakin mengikis jarak antar keduanya hingga akhirnya Jean menempelkan bibirnya pada Lamia.

Lamia tersentak kaget dengan mata melotot atas tindakan Jean, tapi dia tidak bisa menolak setelah hal gila yang dilakukan Jean. Secara perlahan ia membalas ciuman Jean yang sangat menuntut.

Di lain tempat, Ares yang baru saja masuk ke dalam markas tak bisa berhenti tersenyum menyambut tiga temannya. Setelah semua yang terjadi kemarin, rasanya seperti dia adalah manusia paling bahagia pada saat itu. Bahkan, senyuman Ares yang terus mengukir membuat Mahesa dan Junior heran.

"Lo baru tahu caranya senyum ya? Senyum mulu gue lihat," sindir Mahesa.

Ares hanya memandang Mahesa sekilas sambil tersenyum singkat.

"Udah resmi?" giliran Junior yang bertanya karena penasaran.

Ares hanya tersenyum kikuk sambil menundukkan wajahnya, sementara itu terlihat Jaenar sangat tidak peduli pada tingkah aneh yang terjadi pada Ares.

"Tugas pak botak tempo hari belum lo kumpul, buruan kumpul sebelum dapat tugas tambahan." celetuk Jaenar.

Sial, setelah kabur di jam mata kuliah itu Ares melupakan tugas yang sudah ia kerjakan susah payah.

"Tenang, udah gue kumpul," ucap Junior tiba-tiba, membuat Ares sangat bersyukur. "Kemarin waktu lo bolos matkul pak botak gue lihat tugas lo ada di markas, ya gue ambil sekalian karena mau dikumpul."

Lagi-lagi Ares sangat bersyukur dan berterima kasih pada Junior, memang sebagai yang tertua dia selalu bersikap dewasa sekalipun ada perseteruan di antara mereka.

"Besok malam, anak-anak Hukum ngajakin party di rumah Sungchan," potong Mahesa. "Ada si Beom juga,"

"Beom siapa?" tanya Ares.

"Beomgyu."

"Oh si bocah oon itu, habis kesabaran gue setiap ketemu dia." sanggah Jaenar.

"Kalian saling kenal?" tanya Junior, karena hanya dia yang tidak memiliki banyak pergaulan makanya heran.

SLOWMOTION | ASAHI NINGNING✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang