•••
Lamia keluar dari ruangan itu dalam keadaan menangis sambil mengancing kardigan yang dia pakai. Dalam benaknya keluar banyak pertanyaan perihal perlakuan Ares yang sangat aneh tadi.
Mengapa Ares berubah sangat menyebalkan?
Pikiran Lamia benar-benar kacau, atau karena rencana Ares berhasil makanya dia benci. Dia tahu persis kalau tujuan Ares melakukan hal itu supaya dia benci dan menjauh. Memang tidak sepenuhnya yakin, tapi itu adalah praduga Lamia untuk saat ini.
Sementara itu, sebenarnya Ares tidak punya niat untuk membuat Lamia benci padanya. Justru sangat aneh membuat gadis yang dia sukai malah membencinya, memang belum bisa dikatakan suka. Namun, sejak pertama kali melihat Lamia yang berani melawan seniornya, membuat Ares penasaran dan sedikit tertarik.
"Kenapa lo, Res? Kusut gitu muka lo?" tanya Jaenar lalu duduk di sebelah Ares.
Ares hanya melirik ke Jaenar sekilas, lalu membuka laptopnya untuk melanjutkan tugas kuliah yang sebentar lagi akan di kumpul.
"Lo ada apa-apa sama Lamia ya?" tanya Jaenar penasaran, hanya di balas lirikan singkat oleh Ares. "Barusan gue lihat dia jalan buru-buru sambil nangis gitu, gak tau masalahnya apa tapi dia habis dari markas kita."
Seketika Ares langsung melirik dan menatap datar ke Jaenar. "Dia nangis?"
Jaenar hanya menganggukkan kepalanya, lalu ia juga membuka laptopnya untuk mengerjakan tugas yang sama seperti Ares.
Tentu saja ucapan Jaenar semakin membuat pikiran Ares kacau. Dia merasa sangat bersalah, tapi dari awal memang itu tujuannya. Dia mau Lamia membenci dirinya dan tidak mencampuri urusan cinta dalam perjodohan.
"Gue pergi dulu, Jae." ucap Ares tiba-tiba lalu menutup laptopnya dan memasukkannya ke dalam ransel.
"Barusan anak-anak BEM nyuruh lo ke ruangannya." balas Jaenar tanpa beralih dari layar laptopnya.
"Hm," balas Ares singkat lalu pergi dari kantin menuju ruang BEM yang di maksud.
Tujuan Ares awalnya ingin menemui Lamia untuk memastikan keadaannya, tapi ia tahan demi panggilan BEM untuknya.
Ceklek- suara pintu yang terbuka, Ares langsung saja masuk ke dalam ruangan itu untuk menemui Danny sebagai ketua BEM.
"Kenapa, bang?" tanyanya.
"Formulir pendaftaran organisasi yang lo buat udah selesai?" tanya Danny tanpa bergerak dari kursinya.
Ares diam sejenak, dia sudah membuat formulir itu, tapi tiba-tiba saja dia berubah pikiran. "Gue gak jadi lanjutin organisasi nya."
Danny dan lainnya yang berada di dalam ruangan ini di buat kaget dan heran oleh penuturan dari Ares. Padahal, sebelum ini dia paling semangat merencanakan organisasi yang dia buat pada Danny.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWMOTION | ASAHI NINGNING✔
Fanfiction[end] when lamia wants to be treat like a queen, and meet the right person.