Chapter 7 : Sebuah Liburan

64 15 7
                                    

"Gala?!"

Gala si serigala yang sudah siap berdiri di sebelah Krysanthe pun memutar bola mata malas. Sedangkan Krysanthe memilih berlari ke sebelah Lilac. Sedikit ngeri apalagi dengan ukuran tubuhnya yang jauh lebih kecil dibanding makhluk itu.

"Gala! Jadi selama ini kau bisa berbicara?!" sahut Lilac tidak percaya. Sebenarnya dia merasa antara senang, takut dan bersemangat.

"Ya, maaf aku tidak mengaku lebih awal." Gala menundukan kepalanya menyesal.

Thunder menghela napas pelan. "Tidak masalah. Memangnya kenapa kau tidak menunjukan suaramu sejak lama?" tanya Thunder heran.

"Hanya malas saja. Lagipula aku harus selau bersikap tenang," aku Gala.

Sontak Thunder menyipitkan matanya. "Itu alasan yang aneh," komentarnya sambil menunjukan wajah tidak suka.

Lilac pun tersenyum penuh arti. Dia berlari kecil ke arah Gala dan langsung melompat naik ke atas punggungnya. Kemudian langsung memeluk leher Gala.

"Aku tidak peduli. Sekarang Gala bisa bicara hehe," ucap Lilac kegirangan sambil mengeratkan pelukannya. Membuat Gala merasa sedikit sesak, namun ia tahan karena yang mencekiknya adalah Lilac. Jika orang lain, mungkin ia akan langsung menerkam dan mencabik-cabiknya saat itu juga.

Melihat tingkah Lilac, membuat Thunder dan Krysanthe menatap horor pemuda berpipi chubby itu. "Dia seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan," ucap Thunder. Dan diangguki oleh Kryanthe.

"Menurutku itu lucu," sahut Cleve. Thunder menoleh menatap Cleve malas. "Kau selalu menganggap semua hal lucu dan menggemaskan." Cleve hanya tertawa ringan.

"Apapun itu, sekarang Gala tidak jadi dihukum 'kan? Terlepas dari apa kau yang merusak Hillarośa atau bukan," ucap Lilac dengan senyum merekah.

Krysanthe tersentak. "Tunggu. Apa?! Jadi serigala ini yang menghancurkan tempat ini. Juga yang melukai pohon Hill?!" sergah Krysanthe.

Lilac langsung terdiam kaku. Perlahan dia menegakkan kepalanya menatap Krysanthe yang sedang meliriknya tajam. Seolah meminta penjelasan atas perkataannya barusan.

"A-aku tidak bisa jelaskan," gugup Lilac. "Gala, ayo katakan kalau semua itu tidak disengaja!" rengek Lilac sambil menggoyang-goyangkan telinga serigala itu ke kanan dan ke kiri.

"Berhenti menarik telingaku dulu!"

Seketika, Lilac pun melepas tarikannya. Dia kemudian tersenyum polos menunjukan gigi putih bersihnya, serta dimple kecil di pipi kanannya.

Gala menghela napas terlebih dahulu. "Kejadian itu bisa dibilang sengaja. Tapi juga tidak disengaja," ucap Gala.

Thunder menyatukan alisnya kesal. "Lalu apa yang kau maksud sebenarnya?!" tanyanya dengan nada jengkel. Dia sebenarnya bukan orang yang penyabar.

"Sebenarnya, aku diserang oleh kucing aneh di hutan. Entah apa alasannya. Aku hanya lewat dan dia tiba-tiba muncul dari semak-semak, lalu menyerangku dengan brutal. Setelah itu, aku merasa tubuhku sangatlah panas dan aku merasa sangat marah. Setelahnya, aku tidak mengingatnya lagi. Aku rasa itu adalah saat di mana aku mengamuk," jelas Gala. Seketika, Lilac pun turun dari punggung Gala lalu mengelus kepalanya sayang.

"Aku minta maaf atas semua yang ku lakukan. Itu semua di luar dugaan, maaf." Gala bersimpuh di depan Krysanthe. Membuat Krysanthe jadi merasa tidak enak.

Krysanthe pun menggaruk kepala belakangnya. "Ya, tidak masalah bagiku. Lagipula Hillarośa telah kembali. Kesalahan itu hanyalah masa lalu, sekarang semuanya baik-baik saja," ucapnya.

Gala pun tersenyum lega. Lilac pun ikut tersenyum, senang rasanya mengetahui bahwa kondisi telah kembali normal. Namun tiba-tiba terdengar suara aneh yang mengagetkan mereka semua. Sontak Lilac terkesiap.

Grandpa's Key [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang