Chapter 15 : Kedatangan Roh Sang Pangeran

38 10 4
                                    

"Aneh sekali kalian hari ini. Sepertinya benar Kakak memarahi kalian berdua lagi, ya? Atau kalian makan buah beracun?" tanya Lilac sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Cyrus melirik Lilac dari balik telapak tangan yang sibuk memijat pangkal hidungnya. Lilac yang sekarang ini memang berbeda-sangat berbeda dari Lilac yang sebelumnya. Sikapnya sangat mirip dengan Nial. Jika Lilac yang dulu sangat pemberontak dan tidak bersahabat, maka sekarang dia jadi sangat tenang dan seolah sudah tahu segala tentang Cyrus dan Luther bahkan memanggil Raja Cassius dengan sebutan kakak.

"Sihir macam apa yang membuat tawanan kita jadi begini, Kak?" tanya Luther. Tidak kuat melihat wajah penasaran Lilac yang mengingatkannya pada Nial. Tidak heran, karena wajah keduanya terbilang sama persis.

Cyrus menggeleng. Dia sudah berpikir keras tapi, dia sama sekali tidak tahu ada sihir yang bisa menukar jiwa seseorang. Jika pun ada, prosesnya tidaklah terjadi setelah kecelakan seperti yang dialami Lilac.

"Kutanya padamu, apa kau benar-benar Nial?" tanya Cyrus.

Lilac mendengus. "Ah, sudahlah. Lebih baik aku pergi menemui Kakak," ucapnya malas.

Sontak Cyrus mendelik. Refleks menahan tubuh Lilac ketika dia hendak pergi. Sudah jelas akan berbahaya jika Lilac pergi menemui Raja Cassius dalam keadaan tidak sadar. Kemungkinan ada roh lain yang masuk ke tubuhnya, dan mungkin saja itu adalah Nial yang saat ini masih tertidur.

"Kenapa, sih?"

Cyrus menggeleng kemudian menepuk pundak Lilac sambil tersenyum canggung. "Tidak apa-apa. Ya, aku baru sadar kau itu memang Nial."

Lilac tersenyum puas. "Itu, Kakak tahu."

"Lagipula, untuk apa sih berpura-pura tidak mengenaliku begitu? Kakak mau mengerjaiku, ya?" tuding Lilac tepat di hadapan wajah Cyrus.

Cyrus pun tertawa pelan kemudian menyingkirkan telunjuk Lilac. "Tidak, tidak. Kami tidak berniat begitu."  Cyrus menarik napas lega. "Ya, syukurlah."

Lilac menaikkan alis. "Syukurlah kenapa? Memangnya aku sakit? Atau, Kakak yang sakit? Ayo kita bertemu Serulian," cemas Lilac sambil memegang pundak Cyrus.

Cyrus pun memegang telapak tangan Lilac yang bertengger di bahunya. Menurunkan jemari yang lebih muda kemudian mengusak rambutnya sambil tersenyum. Dia bisa merasakan kehadiran sosok Nial dalam diri Lilac. Walau pun palsu, seridaknya dia bisa merasa lega karena itu.

"Kau kenapa, Kak?"

"Sedang senang saja," jawab Cyrus sambil menggeleng. Walau Nial hanyalah seorang pangeran nakal yang sering mengganggunya, tetap saja dirinya tidak bisa tidak bahagia kala sosok itu kembali. Bahkan terkadang, saat sedang berkumpul bersama teman mereka yang lain, Cyrus seperti menjelma menjadi kakak bagi mereka.

Lilac tersenyum simpul. "Kalau begitu Kakak harus seperti ini terus. Kak Luther juga harus selalu bahagia, ya!" Lilac menghadapkan tubuhnya ke arah Luther. Pria besar itu tertegun sejenak, senyumnya terutas lalu mengangguk. Dia akui, aura Nial sangat terpancar dalam diri Lilac saat ini.

"Kalau begitu apa kalian mau menemaniku jalan-jalan hari ini? Kakak melarangku keluar istana lagi," ajak Lilac sembari cemberut.

Cyrus langsung mengangguk. Tidak mungkin dia bisa menolak permintaan sosok yang memang sudah ia rindukan itu. Terlebih mungkin saja ingatan Nial yang berada di tubuh Lilac terhapus. Dia bahkan tidak menunjukkan sikap seperti yang seharusnya orang lakukan ketika bangun di tubuh orang lain. Persetan dengan sihir apa yang membuat Nial berpindah ke tubuh Lilac, Cyrus justru berterimakasih.

Mungkin keberadaan Lilaclah yang akan memulai perbaikan di negri ini.

***

Kepalanya terasa berdenyut. Seperti ada batu keras yang menghantam bagian dalam kepalanya ketika terbangun. Lilac butuh waktu beberapa saat untuk berkedip dan akhirnya bisa menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Walau redup, Lilac tahu ruangan itu sangat-sangat luas dengan lantai putih bersih seperti awan serta dinding berwarna biru langit dengan corak garis emas yang memenuhinya. Tak ada pintu di mana pun, langit-langit pun tampak kelabu seperti tak memiliki batas

Grandpa's Key [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang