Chapter 17 : Perjalanan ke Mounsycle

39 11 6
                                    

Kereta curian telah berhenti sejak tadi. Lilac pun turun dari tumpangannya, menghampiri Gala kemudian menduselkan hidungnya ke moncong serigala besar itu. Sudah cukup lama dia tidak bertemu Gala sejak insiden penculikannya. Sementara itu, Krysanthe segera menyuruh Thunder dan yang lainnya untuk melepaskan griffin mereka, agar tidak meninggalkan jejak. Suhu di tempat ini sudah tidak hangat sama sekali. Maka dari itu, Krysanthe mengeluarkan dua kepal getah dari tasnya lalu melemparnya ke arah kereta mereka. Sontak, kereta tersebut membeku karena suhu dingin.

"Ugh, dingin sekali," gumam Lilac sambil mengelus lengan atasnya.

"Naiklah ke punggungku, kau akan merasa sedikit hangat," ucap Gala. Lilac mengangguk dengan semangat lalu bergegas menaiki punggung sang serigala betina. Lilac sontak memeluk leher Gala, mencari kehangatan.

"Kita sedang menuju Mounsycle 'kan?" tanya Thunder.

Krysanthe mengangguk. "Benar. Aku tahu perjalanan masuk ke sana akan cukup sulit, tapi itulah poin utamanya," jelasnya.

"Cyrus tidak akan bisa mengejar kita sampai ke Mounsycle karena medannya yang sulit. Bukan begitu?" tebak Cleve.

Krysanthe menjentikkan jarinya. "Tepat sekali!"

Thunder mengangguk-anggukkan kepalanya. "Rencana yang bagus." Cleve dan Exe mengangguk setuju. Krysanthe pun tersenyum bangga.

Lilac memilin bibirnya. Jujur dia ingin mengatakan yang sebenarnya bahwa dia tidak terlalu ingin diselamatkan. Namun, melihat perjuangan teman-temannya, dia jadi merasa tidak enak. Padahal mereka sudah menantang bahaya demi dirinya.

"Aku bisa merasakannya, Lilac," ucap Nial tiba-tiba. Sontak Lilac tersentak, membuat Gala sedikit kaget karena pergerakan mendadak Lilac.

"Ada apa, Lilac?" tanya Gala sedikit khawatir. Dia khawatir Lilac kenapa-napa.

Lilac tertegun. Dia menggaruk tengkuknya canggung. Walau dia memiliki misi, tapi dia tidak boleh menyia-nyiakan perjuangan teman-temannya. Itu akan jadi momen jahat dalam hidupnya.

"Tidak apa-apa. Aku ... hanya kedinginan," bohong Lilac.

"Ah, kau kedinginan? Sepertinya kau memerlukan jaket," ucap Gala. Lilac hanya mengangguk sambil cengengesan.

Gala pun berjalan mendekati Krysanthe dan menepuk pundak si peri kecil menggunakan kaki depannya. Sontak membuat Krysanthe terlonjak kaget. Dia pikir ada monster yang hendak menyerangnya.

"Kita butuh jaket sekarang," ucap Gala.

Krysanthe mengelus dadanya perlahan sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Astaga. Membuatku kaget saja. Tidak usah khawatir, aku sudah menyiapkannya dengan baik," pungkasnya.

Krysanthe pun merogoh tasnya lagi. Ajaib, tas sekecil itu bisa memuat banyak sekali barang. Dia bahkan bisa menyimpan tiga jaket seukuran peri normal, juga satu jaket ukurannya. Lilac terperangah, dia bertepuk tangan kecil. Tidak pernah menyangka bahwa tas sekecil itu rupanya memiliki fitur yang menakjubkan.

"Wah, tas itu serbaguna sekali rupanya," ucap Exe.

Krysanthe tersenyum sombong. "Tentu saja."

Tak mau berlama-lama lagi, Krysanthe membagikan jaket berbahan dasar bulu hewan itu kepada Exe, Cleve, Thunder dan juga Lilac. Thunder kagum, dia tidak pernah tahu para peri kecil adalah pengrajin yang handal. Bahkan ketika dia memakainya, tubuhnya langsung terasa hangat. Dia akui, para peri kecil sangat hebat.

Setelah semua memakai jaketnya masing-masing, Krysanthe pun berdiri di hadapan mereka. Dia berdehem untuk mengambil atensi, memberi kode agar semuanya mendengarkan dirinya. Dia harus memberi arahan sebelum akhirnya melewati bukit untuk mencapai Mounsycle.

Grandpa's Key [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang