Bab 6

84 12 0
                                    

dan sekarang waktunya aku untuk pergi dan  keluar dari kamarnya, saat keluar aku melihat Senjuro-kun yang sedang terduduk di teras rumahnya dan di sampingnya sudah ada 2 gelas ocha.

ya mungkin dia menungguku di sini.

"konniciwa Senjuro-kun kau sudah bertambah besar yah-" ucapku sembari duduk di samping anak itu.

"saat pertama kali melihatmu kau baru saja lahir. lalu kyojuro-san juga begitu, saat pertama kali melihatnya itu adalah momen pada saat dia lahir, oh dan tak lupa ayahmu juga"

ia menatapku dengan bingung "u-umur anda berapa? Bukan kah kalau anda melihat kelahiran Chichi-ue dan Aniki berarti anda sudah tua sekarang?"

Aku menatapnya dengan pandangan Blank milikku, ahh umurrrrrrr....

"ah ,Iie, Iie bukan itu maksudku!!!" mungkin seketika dia tersadar dengan raut wajahku yang aneh akhirnya dia juga ikut panik.

"aku tidak marah kok. Eum umurku yah? Aku tidak mengetahui umurku sudah berapa ribu tahun hehehe" jawabku.

"aa!! Ribuan tahun?! Ta-tapi anda kelihatan begitu muda" pujinya, hmm biasalah aku pasti akan di puji setelah bertanya soal umur.

"ini namanya berkat dewi matahari dan dewa bulan Senjuro-kun!!. Ah aku belum mengenalkan namaku, hajeme mashite Hikaru Komizu-desu." ucapku.

"ha-hajime mashite Rengoku Senjuro-desu. Semalam Aniki, menceritakan anda!" ujarnya.

"begitukah? Dia menceritakannya kepadamu? Apa yang dia ceritakan kepadamu?" tanyaku sembari mengambil ocha yang dia sudah sediakan untukku.

Ini enak sekali!! Secara sadar lagi dan lagi. Aku menaruh tangan kiriku dipipiku.

"dia menceritakan seberapa imutnya anda saat memakan ubi manis!!" jawabnya dengan antusias dan itu membuatku terkejut mendengarkan pernyataan Senjuro!

Uhuk, uhuk

"apa anda tidak apa-apa?" tanyanya dengan khawatir.

"te-tenang aku tidak akan mati gara-gara sebuah ocha" jawabku sambil membersihkan leherku dengan sebuah batukan kecil

Astaga benar-benar pria satu itu ㅠㅠ.

Pada saat itu dia menceritakan semua yang dia dengar dari kyojuro-san. Dan semuanya sama, berisi pujian-pujian untukku ini membuatku maluu.

Sampai tak terasa matahari sepertinya sudah menunjukkan akan segera turun. Aku mengecek jam saku milikku, sudah jam 6 sore dan aku harus mengecek seseorang.

"Senjuro-kun, ocha buatanmu begitu enak! Aku akan mampir di sini lagi lain hari. Dan aku harap kau berjanji kepadaku untuk tidak memberi tahu Kyojuro-san bahwa aku habis mampir ke sini bagaimana?" tanyaku kepadanya.

kemudian tak lupa aku mengeluarkan lagi 1 buah persik untuknya lalu aku memberikan jari kelingkingku. Dan Senjuro mengaitkan jari kelingkingnya.

"hai! Aku akan selalu menantikan kedatangan anda, dan aku berjanji tidak akan memberi tahu ini kepada Aniki"

"janji!" ujar kami berdua, lalu kamipun tertawa bersama dan sampailah kepada perpisahan.

"sampai jumpa!!" iapun melambaikan tangannya, dan aku membalas lambaiannya dengan melambaikan tanganku juga. Dan aku hilang di balik api lagi.

Kali ini aku tiba di sebuah hutan. Ku pijakkan kakiku di salah satu ranting besar di sebuah gunung.

"oing~ oing~" suara babi memang menjadi ciri khas hutan ini.

Two Sun's [Rengoku x Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang