di sebuah rumah yang lumayan mewah itu masih terdengar sebuah mic yang bunyi di sana walau ini sudah lewat tengah malam.
terlihat seorang pria memegang mic di atas tangga dan para penontonnya duduk di bawah tangga sambil melihatnya dengan seksama.
tak lupa hewan peliharaan mereka yang juga ikut menonton pertunjukkan itu.
"oke sekian para penontonku sekalian apa ada yang ingin di tanyakan?" tanya orang tersebut.
tiba-tiba seorang pria mengangkat tangannya "aku!"
pria yang memegang mic itu terlihat sedikit stress "silahkan Tori"
"jadi kalian sudah pacaran?" tanya Tori sambil berdiri memegang kedua tangannya.
"bisa di bilang seperti itu Tori, lalu ada lagi?" jawab pria itu.
"aku!" seseorang kembali mengangkat tangannya.
"silahkan Toru"
"apakah tidak apa-apa seseorang berumur 80 tahun berpacaran dengan anak-anak berusia 17 tahun??" tanya Toru dengan wajah tak berdosa.
pria itu memegang micnya hingga hancur dan menatap adiknya dengan kesal dan mata yang berapi-api.
"jangan membahas umur, dia tidak suka" bisik Tori.
Torupun yang mendengar itu langsung tersentak dan kembali duduk.
Zuru menenangkan dirinya "ada lagi?" tanyanya kembali.
"ah berarti kita bisa meneliti mereka secara langsung bukan? wahh ini jackpot Toru Tori" ucap Luri dengan semangat.
dan terlihat sepertinya nyawa Zuru telah keluar dari tubuhnya saat ini.
"wahh benar nee-san" jawab Tori dan ketiganyapun melakukan tos dengan ria.
"terserah kalian, akan lebih baik kalian bertanya kepada Chiyeko-chan karena aku mendengar bahwa dia baru saja sakit minggu lalu" jawab Zuru.
"kenapa tidak ketiganya-"
tatapan Zuru semakin menajam "jangan sentuh Nichi" jawabnya, seketika udara yang berada di sekitarnya ditekan olehnya.
ketiga manusia itu langsung terduduk seiza dan mengangguk paham "hai!"
kemudian pria itu menghela nafas dan udara disana menjadi normal kembali "kembali kekamar kalian besok pagi akan ada meeting penting di kantor, jangan lupakan itu" ujar Zuru kemudian berjalan membuka jasnya kemudian masuk kedalam kamarnya.
ketiga adiknya yang masih duduk di tempatpun hanya menatap kakak mereka dari belakang.
"jadi ini akibat percintaan dia jadi sensitif?" tanya Toru.
"jangan seperti itu, dia berhak mendapatkannya dan kita juga seperti itu-" Luripun terbangun dari duduknya.
"-hanya kita saja yang tak mencarinya seperti yang di lakukan Zuru nii-san" lanjut Luri sembari menatap kedua adiknya.
adik-adiknyapun ikut berdiri "namun, apakah ia lupa dengan misi kita?" tanya Tori.
"kan misi kita soal penyakit it-"
Toripun menggeleng "bukan itu nee-san" potong Tori.
"misi mengenai Haha-ue dan Chichi-ue" imbuh Toru.
Luripun menatap kedua adiknya, lalu kembali menatap kearah pintu kamar sang kakak kembarnya.
"aku melupakannya, apakah nii-san melupakannya juga?" ucap Luri.
----------
Nichi Pov.
'apa semalam aku gila???'
![](https://img.wattpad.com/cover/250662340-288-k493638.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sun's [Rengoku x Oc]
FanfictionAku adalah seorang manusia yang terlahir dari perpaduan Dewi Matahari dan Dewa Bulan. Wajahku, Jiwaku, Semangatku, Sifatku, Serta pernapasan yang kugunakan untuk melawan Oni adalah gambaran utuh Matahari itu sendiri. Dia merupakan anak dari sepasan...