after life ch3 s2

60 8 2
                                    

seorang pria jakung baru saja memasukki kediaman rumah, dapat dilihat rumah itu begitu terang benderang dikarenakan semua lampu yang berada di sana membuatnya menyala dengan terang dimalam hari.

"itadaima" ucapnya.

"okaeri nii-san" sambut seorang perempuan dari arah dapur.

"Luri, Tori dan Toru mana?" tanya pria itu.

"oh merekaku suruh main ps saja dulu dari pada mengacaukan dapur bersama" balasnya sembari kembali menyiapkan makan malam.

"kupikir kalian sudah makan malam, dan lagian ini sudah lewat jam makan malam" ujarnya sembari menggulung lengan kemejanya dan mencuci kedua tangannya.

"hm? itu karena kami dari tadi bekerja dulu bersama Yushiro-san lalu kembali kerumah"

"begitukah? adik-adikku sangat rajin, terima kasih atas kerja kerasnya hari ini" ujarnya mengapresiasi adiknya itu sembari mengelus rambut wanita tersebut.

"Zuru nii-san mandi saja dulu, aku bisa mengurus makan malam sendirian" ucap Luri dengan sedikit merona karena pujian kakaknya.

"baiklah, aku mempercayakannya kepadamu Luri" ujar pria itu kemudian masuk kedalam kamarnya.

namun pria itu tidak langsung mengganti bajunya dan pergi mandi, ia malah duduk di kursi kerjanya yang berada dalam kamar lalu termenung.

mengetuk-ngetukkan jarinya di sandaran kursinya sembari berfikir dengan serius.

"ck, Hiro" decaknya kemudian memanggil seekor rubah api itu.

dan tak lama rubah itu muncul dihadapan pria itu bersama dengan kawanannya.

"ada apa? kenapa habis bertemu dengan Nichi-sama kau seperti itu Zuru?" tanya Hiku.

"aku ingin bertanya kepada kalian"

"apa itu?" tanya Hiru.

"apa hadiah yang di berikan ibu kepada ayahku dulu? sesuatu hal yang tidak tertuliskan di dalam buku sejarah Yushiro-san?" tanya Zuru menatap ketiganya.

"hm? mengapa tiba-tiba kau bertanya hal itu?" tanya Hiru.

"ya karena aku tidak tau" balas Zuru.

"lalu dimana kau mendapat hint tersebut?" tanya Hiru kembali.

"hah?"

"maksudku kau tidak mungkin mempertanyakannya kalau tidak pernah mendengarnya" timpal Hiku.

"Nichi bertanya kepadaku apa hadiah ibu kepada ayahku, lalu aku menjawab namun itu salah" jawab Zuru.

"ibumu memang pernah memberikan hadiah kepada ayahmu dan tidak pernah dituliskan di dalam buju sejarah itu sendiri Zuru, lantas bagaimana gadis kecil yang baru lahir tadi malam itu mengetahuinya?" tanya Hiku.

"hah?"

"hah hih huh heh hoh, kebiasaanmu jelek sekali" protes Hiro.

"aku tidak tau dari mana ia mengetahuinya kalau begitu" ucap Zuru.

"baiklah biar ku memberitahukanmu sekilas apa yang diberikan ibumu kepada ayahmu-"

"hadiah pertama ibumu kepada ayahmu sangat berarti yaitu darahny-"

"darah? untuk apa?" tanya Zuru.

"tunggu dulu bodoh! aku belum selesai" teriak Hiro dan Hiku langsung lompat kearah Zuru dan menendang kepala anak itu.

"ittai!"

"dengarkan dulu Hiro berbicara" tegur Hiru.

"baiklah baikk" jawab lemas Zuru.

Two Sun's [Rengoku x Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang