Tianming sudah lama tidak kembali ke bidang Welkin. Yang dia inginkan hanyalah mencapai Benua Flameyellow sesegera mungkin. Meow Meow bergegas, jatuh seperti meteor. Kecepatannya tentu lebih cepat daripada barisan seratus ribu orang. Bidang Welkin, tempat yang dia sebut rumah, berangsur-angsur tumbuh lebih besar di depan mata mereka.
Mereka akhirnya tiba di Benua Flameyellow. Meskipun angin, awan, laut, dan bumi di sini tidak semewah di Divine Moon Realm, ini adalah tempat di mana dia menghabiskan dua puluh tahun tumbuh dewasa. Terlepas dari kesederhanaannya, itu telah meninggalkan bekas yang langgeng di Tianming.
Dia turun ke Danau Taiji Peak.
Di puncak gunung, seorang gadis berpakaian biru berdiri di angin, menatap langit saat dia menunggu kepulangannya. Dia adalah Feiling. Meskipun dia bertanggung jawab atas kekaisaran, tidak ada yang bisa menghentikan puluhan ribu orang yang telah dikirim Pangeran Fengyue untuk diselidiki.
Tianming turun dari langit dan mendarat di sampingnya. Rambut panjangnya berkibar tertiup angin menderu dan matanya berbinar. Bahkan dalam menghadapi bencana yang akan datang, cinta mereka begitu besar hingga meluap. Saat dia melihat Tianming dan menyadari bahwa dia aman, dia menghela nafas lega.
"Ada berapa jumlah mereka?" Feiling tahu bahwa jumlah itu akan menentukan apakah mereka bisa melawan atau tidak.
"Seratus ribu," katanya.
“Seratus ribu.... Seratus ribu. Betapa kejamnya.” Feiling menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit, matanya berkedip dengan cahaya dingin. Diam-diam mengepalkan tinjunya, tubuhnya bergetar mengikuti getaran dari albi-nya.
"Mereka memang kejam," kata Tianming.
"Apakah kamu punya solusi?" tanya Feiling.
“Ya, aku bisa memberikan hidupku jika itu yang dia inginkan. Tapi aku khawatir bahkan jika aku menyerah, orang-orangnya masih akan membantai benua ini,” kata Tianming.
Itu sangat mungkin terjadi. Lagi pula, mereka sudah ada di sini. Mengapa tidak membunuh beberapa lagi untuk membalas kematian bangsawan Divine Moon?
“Jangan pergi.” Feiling dengan kuat memegang tangannya.
Mengingat hubungan mereka, dia tidak mau mengembalikan Tianming ke tangan Sovereign Xi. Itu berarti segalanya benar-benar tanpa harapan.
"Yah, setidaknya kita harus bertarung. Bagaimana kamu bisa begitu yakin kamu akan gagal jika kamu tidak bertarung? Aku tidak pernah kebobolan tanpa perlawanan, Ling'er." Tianming memegang tangannya yang lembut.
"Maaf, Kakak." Matanya berkaca-kaca oleh air mata.
“Kenapa kamu minta maaf?” Tianming menariknya ke pelukannya.
"Aku gagal menghentikan mereka. Aku merasa telah melakukan banyak hal dan berjuang sangat keras selama periode ini, tetapi sepertinya tidak ada yang berubah," katanya dengan sedih.
“Jika terlalu bersedih, aku tidak akan pusing memikirkan ini. Aku tidak menyalahkanmu. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain bertarung” kata Tianming dengan sungguh-sungguh.
Dia menemukan perubahan halus pada Feiling, meskipun dia tidak bisa mengatakan dengan tepat apa itu. Dia tampak lebih dalam.
"Apakah kamu pikir aku sudah berubah?" dia bertanya.
"Ya."
"Apakah kamu masih mengenaliku?" katanya gugup.
"Bagaimana tidak? Aku akan mengenalimu bahkan jika kamu berubah menjadi abu," kata Tianming.
"Bagus. Aku takut aku tidak akan menjadi aku yang dulu. Aku takut kamu akan melupakanku." Menyeka air mata dari sudut matanya, dia tersenyum. "Untungnya, kamu memiliki ingatan yang baik. Aku tidak takut lagi."
"Omong kosong apa." Tianming memelototinya. "Apakah orang tahu apa yang akan terjadi?"
"Ya. Mereka tahu karena aku menyebarkan berita. Karena ada Ascension yang datang, aku pikir semua orang harus tahu yang sebenarnya. Sekarang semua makhluk di Dinasti Tianming tahu bahwa kematian ras Spectre bukanlah hadiah dari ras divine moon, tetapi hasil dari intrikmu. Dan sekarang, semua orang tahu bahwa penguasa Divine Moon Realm menginginkan hidupmu dan telah mengirim pasukan besar untuk menganiayamu."
