4. Cie Nikah

2.5K 285 12
                                    

Bunda jungkook sudah senyum-senyum gak jelas sejak tadi. Dia kesemsem sendiri karena anak satu-satunya dari dia dan sang suami sudah menikah.

Terharu banget jungkook tuh, apa lagi tadi kelihatan banget soobin malu-malu kucing pas di cium keningnya sama yeonjun.

Seharusnya di bibir, tapi soobin gak mau, katanya takut pingsan di tempat, kan gak lucu.

Sekarang udah acara resepsi, ini udah yang ketiga kalinya soobin ganti pakaiannya, ternyata bundanya seniat itu mau nikahin dia.

Bayangin aja, dengan sekali anggukan kepalanya, bundanya sudah bilang akan menggelar acara pernikahan secepatnya, bahkan hanya butuh waktu tiga hari.

Bunda bilang ini sederhana kok, gak ngundang banyak tamu juga.

Soobin mencibir ketika sang bunda merendah begitu, sederhana apanya, ini di adain di hotel bintang lima loh, terus gak ngundang banyak tamu? Buset terus itu yang dari tadi dateng siapa? Tukang kebun tetangga?

"Duduk aja dulu, bin. Kamu capek banget kayaknya." Kata Yeonjun, kasihan lihat istrinya yang dari tadi berdiri mulu.

"Iya kak." Jawab soobin nurut, dia pun duduk di kursi yang di sediakan, omong-omong dia manggil yeonjun kakak ya karena emang tua an suaminya kan.

Kata bunda lagi nih ya, sama suami itu harus nurut sama jangan suka ngebantah, nanti takutnya di gondol pelakor.

Yang di undang kebanyakan sahabat kedua orang tua mereka. Beserta rombongan keluarga besar masing-masing.

Gak ada satupun teman dari pihak soobin maupun yeonjun yang dateng, ya orang nikahnya aja dadakan begini.

Belum lagi mereka nikah tepat banget sama hari libur, jadi kuliah mereka juga libur.

Soobin baru sadar ternyata suaminya ini satu kampua sama dia, dan lebih parahnya mereka ternyata satu fakultas. KENAPA SOOBIN BARU SADAR ADA YANG GANTENG DI FAKULTASNYA SIH?!

Emang sih yeonjun ini satu tingkat di atas soobin, tapi tolonglah ya, kenapa dia gak pernah sadar kalau yeonjun satu gedung sama dia.

"Kakak emang ambil jurusan apa?" Tanya soobin memulai pembicaraan.

Yeonjun menoleh, menaikkan salah satu alisnya. "Kakak kira kamu tahu, kakak jurusan manajemen."

Soobin menyengir. "Hehehe, aku kurang update kayaknya."

Yeonjun tersenyum maklum. "Padahal kakak sering liat kamu loh, cuma ya gak kenal nama aja."

"Masa sih? Kenapa gak di panggil?"

"Kan kita gak kenal soobin, masa kakak main panggil kamu aja."

Soobin cuma angguk paham, benar juga, tapi kan kalau dari awal yeonjun kenal soobin, mereka bisa kali pacaran dulu hehehe

Gak selang lama, bundanya mendatangi soobin, dia mencolek bahu anaknya pelan. "Gimana di paksa nikah sama bunda, seneng gak?" Tanya Jungkook sambil menaik-turunkan hasilnya.

Soobin mengerucutkan bibirnya sebal. "Bunda kenapa gak bilang sih, kalo modelan suami soobin seganteng ini?" Tanya soobin sedikit berbisik pada sang bunda.

Jungkook mendengus, dia kan udah pernah jelasin, anaknya aja yang batu banget, di bilang cakep juga, lihat aja modelan emak bapaknya. "Kamunya kabur mulu, gimana bunda mau jelasin lebih detail coba."

"Iya-iya soobin yang salah, bunda yang bener." Gerutu soobin kesal.

Jungkook memgembangkan senyumnya, ia mencolek pipi gembul putra manisnya sambil tersenyum menggoda. "Udah nikah nih, ciee."

Sedangkan Yeonjun hanya tersenyum menanggapi kedua submissive yang tengah berbincang tersebut.

---

Suara tangisan yang tak kunjung reda di kediaman keluarga ayah taehyung, bikin si kepala keluarga hampir pingsan.

Jungkook dan soobin menangis saling bersahutan, sudah tau sama sama cengeng, malah belagak-lagak mau pamit dengan kata-kata melow.

"Hueee bundaaa, maafin soobin"

"Hiks maafin bunda juga sayang, nanti soobin kalo sama hiks suami harus nurut ya?"

"Hiks iya bundaaa, nanti soobin sering main ke sini kok, hiks bunda jangan lupa sering tengokin soobin ya?"

"Iyaa sayang, pastii hiks"

Taehyung menghela nafas dan menghembuskannya pelan, melirik ke arah yeonjun yang sudah mengeluarkan koper milik soobin dari kamarnya.

"Satu koper doang?" Tanya Taehyung.

Yeonjun mengangguk. "Bunda bilang ini doang yang di beresin, gak sempet buat beresin yang lain."

"Barang-barang soobin yang lain gimana?"

"Nanti biar yeonjun bawa satu-satu."

"Gak capek bolak-balik?"

Yeonjun mengerutkan keningnya bingung. Namun, setelahnya ia tersenyum canggung. "Maaf yah, rumah yang yeonjun sama soobin tempatin cuma beda satu blok dari sini, jadi-"

"Loh seriusan?!" Taehyung lantas menoleh kedua orang yang masih menangis tersebut dengan keheranan. "Terus gunanya kalian nangis apaan?!"

Soobin dan bundanya melepaskan pelukan mereka, lalu tersenyum jenaka di sela-sela tangisan, jungkook menatap suaminya sambil tersenyum bodoh.

"Biar kayak di film-film tae." Kata Jungkook, yang mana membuat Taehyung hampir mengumpat.

Soobin mengangguk setuju. "Kalau gak ada dramanya kan gak seru, ayah." Timpalnya.

Yeonjun menahan tawanya, istrinya ini benar-benar absurd sekali tingkahnya, tapi dia suka lihatnya, ya karena soobin terlihat menggemaskan.

"Yeonjun," panggil taehyung pada menantunya.

"Iya yah kenapa?"

"Bawa nih kelinci gembrot, ayah udah gak sanggup, lelah batin rasanya." Kata Taehyung penuh dramatis.

Ya sama aja dong, drama drama juga nih keluarga satu, tapi gak apa, biar gak monoton juga kan.

Tapi gak mungkin juga yeonjun nolak permintaan mertuanya, kan emang dia bakal bawa soobin buat tinggal sama dia, karena mereka sudah menikah.

"Iya, soobin bakal yeonjun bawa kok."

Hening sebentar, sebelum akhirnya taehyung kembali serius, dia menatap serius menantu tampannya. Dia berdiri dari duduknya kemudian mengajak yeonjun agar menjauh dari kedua submissive.

Yeonjun cuma menurut, dan ketika di depan rumah, dia bisa melihat guratan khawatir dari mata mertuanya.

"Dengar ya jun, meskipun kamu anak dari temen ayah, ayah gak bakal diem aja kalau kamu sakitin soobin, mau seabsurd dan senakal apapun soobin dia tetep anak tunggal dari seorang taehyung. Kamu paham kan?"

Yeonjun tersenyum. "Iya yeonjun paham."

---

Btw, maap ya aku up nya gak teratur, karena ini sesuai idenya mwehehe

Okay..... kkeut!

















Salam Gami

Nikah Paksa | YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang