Soobin baru aja sampe rumahnya, dia tadi gak buru-buru pulang dulu karena beomgyu yang bercerita panjang lebar di kafe tadi.
Ternyata dugaannya benar, memang ada yang tidak beres dengan beomgyu dan taehyun. Katanya setelah party malam itu beomgyu diperingati oleh taehyun untuk memberi jarak antar keduanya.
Beomgyu yang gak tau letak salahnya dimana jelas gak terima dan dia pun menanyakan alasannya. Yang mana jawaban dari taehyun membuatnya kesal, dia bilang beomgyu itu gak pantas buat dia.
Jelas beomgyu marah, tapi dia gak bisa marah sama cinta pertamanya itu, dia pun berakhir menangisinya. Dan dia kembali menangis lagi tadi di kafe.
Sebagai sahabat, soobin jelas ikut kesal, walaupun beomgyu banyak tingkah, sahabatnya itu tetaplah orang yang baik dan ramah.
Soobin bingung deh, apa yang gak pantes dari beomgyu untuk taehyun coba? Beomgyu itu manis tapi manisan soobin tentunya, terus pintar walaupun tingkahnya nyebelin dan beomgyu juga kaya.
Gak ada yang kurang loh dari sahabatnya itu.
Soobin membuka gerbang rumahnya, matanya tertarik dengan mobil tambahan yang terpakir di garasi itu.
"Ada tamu? Tapi siapa? Apa taehyun?" Bingungnya, kalau benar itu taehyun, soobin udah siap ngajakin tuh orang baku hantam karena bikin beomgyu nangis.
Ia pun masuk ke dalam rumahnya tanpa mengetuk pintu dan terdiam melihat suaminya yang tengah duduk dengan seorang wanita cantik di ruang tamu.
"Kak Yeonjun?" Panggilnya pelan, dua orang yang tengah berbincang itu pun menoleh ke arahnya.
Yeonjun tersenyum melihat istrinya sudah pulang, baru saja dia ingin berdiri menghampirinya, tangannya malah di tahan oleh teman kampusnya itu.
"Dia siapa? Adik kamu? Eh tapi kamu kan anak tunggal, pembantu kah?"
Mendengar itu soobin hampir mengumpat, masa iya cowok manis kayak dia mirip sama pembantu sih? Hey, kalau bundanya denger bisa robek tuh mulut cewek.
Soobin mah gak bar-bar kayak bundanya, jadi dia cuma senyum manis aja gak bales perkataan tuh cewek.
Dara, cewek itu menaikkan salah satunya. "Beneran pembantu kamu, jun?" Tanyanya sekali lagi pada teman kampusnya itu.
"Bukan--"
"Iya, mba. Saya pembantunya." Potong soobin sedikit sinis, dia menatap yang lebih tua sekilas dan kembali menatap pada cewek yang masih berdiri di dekat suaminya. "Butuh saya buatkan minuman?"
Dara menggeleng, "gak perlu," Tolaknya, dia menatap wajah temannya yang tampak kebingungan. "Aku pamit pulang ya, jun. Semoga kamu cepet sembuh." Pamitnya sambil memegang sebentar lengan Yeonjun dan kemudian melangkah keluar dari rumah teman kampusnya itu.
Soobin mendelik melihat kepergian tuh cewek, dia melempar tasnya ke atas sofa. Menatap suaminya yang terlihat mau menjelaskan sesuatu.
"Kalau kakak mau jelasin atau mau minta maaf, mending besok aja, aku lagi gak mood." Ucap Soobin dan langsung meninggalkan suaminya ke kamar.
--
Paginya soobin langsung bergegas mandi, membiarkan suaminya yang masih tertidur pulas tanpa berniat membangunkannya.
Setelah mandi dia bisa melihat kalau yeonjun sudah selesai mandi juga. Ah, pasti suaminya memakai kamar mandi dekat dapur.
"Kamu ada kelas pagi kan? Kakak anter ya." Tawar yeonjun pada yang lebih muda.
Soobin menggeleng, "Aku ada janji sama ayah." Ucapnya beralasan, ya lagi pula dia cuma ngeles aja biar yeonjun gak maksa buat nganterin dia.
Kan dia masih kesel tuh sama kejadian kemaren, ya emang sih salah dia juga karena malah ngeiyain perkataan si calon pelakor.
Akhirnya soobin keluar dari rumah dan berjalan ke blok sebelah, dia mau beneran samperin ayahnya, semoga aja ayahnya belum berangkat ke kantor.
Merasakan seperti ada yang mengikuti soobin menoleh ke belakang dan benar aja suaminya ngikutin dia dengan membawa motor.
Bodo amat, dia bakal tetep samperin ayahnya.
Ketika sudah di depan rumahnya, soobin memanggil-manggil ayahnya.
"Ayah! Ayah belum berangkat kerja kan?! Bukain pintu dong soobin mau pingsan nih kalau ayah gak keluar juga!"
Suara gedubrak dari dalam rumah terdengar, bahkan pecahan barang tak luput dari dalam rumahnya. Ini kenapa rumahnya jadi kayak ada maling, berisik banget.
Pintu pun terbuka, wajah bantal ayahnya menjadi hal pertama menjadi sorotan bagi soobin. Sarung yang masih tersampir di bahu sang ayah dan jangan lupakan celana kolor banana yang pernah dia belikan dipakai oleh ayahnya.
"Ayah kira kamu beneran pingsan, guci bunda kamu sampe pecah gegara ayah takut kamu kenapa-kenapa tadi. Kamu tumben kesini, kenapa?"
Soobin yang sempat melamun karena tampilan sang ayah langsung tersadar. "Ah, soobin mau minta ayah anter soobin ke kampus, boleh?"
Mendengar itu Taehyung mengusap wajah bantalnya, menatap jam tangan yang ia pakai. "Udah mau telat, ayo deh ayah anterin."
"Ayah yakin?"
"Iya, yakin soobin. Masa anak ayah minta tolong anterin ayah tolak."
"Tapi yah..."
Taehyung menarik lengan putra manisnya, "udah ayo ayah anterin." Ucapnya sambil berjalan ke arah garasi, mumpung istrinya belum balik dari acara jogging dia mau pakai motor Jungkook.
"Ihh ayah dengerin soobin dulu dong,"
"Apa lagi? Kamu tenang aja, ayah bawa motor bunda kamu kok, jadi kamu gak akan telat sayang."
Soobin berdecak kesal, dia juga itu tau. Tapi masalahnya itu di ayahnya sendiri.
"Ayah kayak gembel begitu, yakin mau anterin soobin?" Tanya Soobin tanpa sensor sama sekali mengatai bapaknya sendiri.
Taehyung menatap penampilannya sendiri, lalu menatap putranya yang tampak ogah sekali karena dia yang cuma pakai kolor. "Yaelah, ini ayah make sarung nih." Ucapnya sambil memakai sarung untuk menutupi kolor banana nya.
"Gak jadi deh." Tolak soobin pada akhirnya, dia melihat yeonjun masih setia menunggunya di depan gerbang rumahnya dengan motor.
"Loh, itu ada yeonjun, kamu kenapa gak--"
"Iya-iya soobin berangkat sama kak yeonjun, udah sono ayah mandi, bau iler tau!" Kata soobin berpamitan, dia langsung berjalan ke arah motor yeonjun.
Tanpa berkata apa-apa lagi dia main naik saja dan motor pun langsung dijalankan oleh suaminya itu.
Sedangkan Taehyung hanya menggeleng pelan, dasar anak muda. Lagian apa salahnya sih dianterin bapaknya make sarung, orang dia masih keren gini kok.
"Kamu ngapain berdiri disitu kayak orang culun?"
Taehyung menatap istrinya yang sudah berdiri di hadapannya. Mampus, Jungkook udah pulang. Mana gucinya ancur berkeping-keping lagi.
--
Tbc
Cie yang masih setia nungguin cerita ini wkwkwk
Jangan lupa vote dan komen, mau lanjut kan?
Salam Gami!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | Yeonbin
Fanfictionpadahal ini sudah bukan zaman siti nurbaya, tapi kenapa masih ada acara jodoh-jodohan? pusing deh kepala soobin. bundanya di mabuk apa sih nikahin dia sama cowok yang gak dia kenal. -- Warn : Mpreg, BxB, Lokal, Nonbaku Yeonjun-Dom Soobin-Sub a/n : m...