16. Buket Bunga

1.7K 175 24
                                    

Vote komen dulu yuk, biar gak lupa.

--

Soobin baru aja kelar mata kuliahnya. Dia menatap sahabatnya yang kelihatan lebih cerah dibanding kemarin-kemarin.

Ia menyenggol beomgyu. "Kesurupan gyu?"

"Sembarangan!" Jawab beomgyu gak terima, yaiyalah dia ini lagi seneng bukan lagi kesurupan, mulut soobin kayaknya lancar banget buat ngejelekin dia.

"Ya abisnya kamu senyum-senyum sendiri, kayak orang gila tau."

Beomgyu mendengus, "tadi dikata kesurupan sekarang kayak orang gila, nanti apa lagi bin? mirip reog?"

Mendengar itu soobin hanya tertawa, dia berjalan di belakang beomgyu yang jalan lebih dulu. Kayaknya itu anak kesel sama dia, tapi cuma bentaran sih.

Soalnya beomgyu langsung narik tangan dia sambil senyam-senyum lagi. Gak jelas emang beomgyu.

Akhirnya dia malah berakhir ke kantin, tumben banget sampe penuh begini kantin, soobin sih gak masalah, cuma ya dia jadi ke dorong-dorong.

"Eh maaf," kata orang yang tadi menabraknya, soobin menoleh, dia tersenyum, sambil bilang 'gapapa'. Tangannya yang tadi di tarik sama beomgyu juga ke lepas.

Entah beomgyu di sebelah mana sekarang, di sini bener-bener rame. Jadi soobin agak kesulitan.

Baru ingin mencari beomgyu, tangannya malah di tahan oleh orang dari belakang. Ketika dia noleh ternyata itu cewek yang tadi nabrak dia.

"Eh ada apa ya kak?" Tanya soobin sopan, soalnya dia takutnya ini cewek lebih tua darinya.

Cewek itu menaikkan salah satu alisnya, "kamu lupa? Oh ya, kamu bukannya pembantu yeonjun yang waktu itu ya? Kuliah di sini juga?"

Mata soobin membola, tapi buru-buru dia mengontrol raut wajahnya lagi, menekankan diri supaya gak narik rambut cewek di depannya.

Ternyata si mba unggas. Sial, pelakor berkedok teman kak yeonjun nih.

"Mmm iya kak."

Dara, cewek itu mengangguk sekali, dia menarik soobin agar duduk di kursi kantin yang kosong. Dia mau ngobrol sebentar, kalau sambil berdiri, kaki dia pegel.

Soobin cuma ngikut doang, dia juga pengen tau apa yang di omongin sama si mba unggas.

Keduanya duduk, Dara menatap cowok di depannya dari atas sampai bawah. Masa sih pembantu yeonjun bisa kuliah di kampusnya. Aneh aja, tapi bisa aja nih cowok, anak beasiswa.

"Omong-omong kamu lihat yeonjun gak?"

"Enggak kak." Balas soobin mencoba untuk ramah dan sopan, walaupun dalam hati lagi misuh-misuh.

"Aku dari fakultas bahasa, aku dari tadi nyariin dia tapi gak ketemu,"

Bodo amat, emang soobin pikirin? Lagi pula dia gak tanya loh.

"Nanti malem yeonjun pasti di rumah kan? Aku mau ke sana deh, dari dia sembuh aku belum ketemu dia lagi soalnya." Lanjutnya sambil bertanya pada cowok yang dia tahu adalah adik tingkatnya sekaligus pembantu yeonjun.

"Ngapain kakak ke rumah kak Yeonjun?" Tanya soobin sedikit sewot. Ya kali cewek main ke rumah cowok malem-malem. Gila nih mba unggas.

"Loh emang kenapa?"

"Kok malah nanya sih? Malem loh, kakak mau mau ngapain emangnya? Gak malu apa dateng ke rumah cowok malem-malem? Mau jadi ja-- ah lupain pokoknya gak boleh kak."

Dara mengerutkan dahinya, "kamu pembantunya kan? Ngapain kamu ngelarang gitu?" Ia berdiri dari kursinya, sudah malas berdebat juga. "Lagi pula aku itu gak butuh izin kamu buat nyamperin yeonjun ke rumahnya." Lanjutnya lalu pergi meninggalkan soobin di sana sendirian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nikah Paksa | YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang