Kejadian semalam yang dimana yeonjun demam, membuat soobin gak enak hati buat ninggalin suaminya itu di rumah sendirian. Dia bimbang antara harus pergi ke kampus atau tetap di rumah.
"Kamu ke kampus aja, kakak bisa sendirian." Yeonjun menatap punggung istrinya yang terus saja berjalan ke kanan dan ke kiri di hadapannya.
Keduanya masih betah di dalam kamar, untung saja mereka sudah sarapan, dengan bubur yang menjadi menu utama.
"Tapi kakak sendirian, justru itu yang aku takutin"
Yeonjun terkekeh, "kakak bukan anak kecil, soobin. Kakak ini suami kamu loh, lagian kalo emang kakak sakitnya parah tinggal telepon bunda kan bisa."
Soobin berhenti. Dia menatap suaminya dengan penuh selidik, "kakak lagi gak niat buat selingkuh sama bunda kan?" Tuduhnya tak berarti.
Tawa yeonjun pecah seketika, dengan suara batuk sebagai selingannya dia berhenti tertawa dan menatap istrinya dengan lembut. "Kenapa kamu nuduh begitu coba? Bunda kamu aja udah hak paten dari ayah, dan aku juga udah punya kamu yang copy an bunda."
"Tuh kan, pasti kakak nikahin aku karena itu ya?" Tuduhnya lagi, soobin mengerucutkan bibirnya sebal terlebih ketika suaminya malah kembali mentertawakannya.
"Kenapa jadi ngelantur sayang?" Tanya yeonjun dengan santai.
Gak tau aja efek samping dari kata 'sayang' berhasil membuat wajah, telinga dan leher soobin memerah karena malu. Dengan cepat dia memunggungi sang suami. "K-kakak apaan sih!"
Yeonjun tertawa pelan, "yaudah kamu mending pergi ke kampus sekarang, udah mau telat tuh."
"Tapi kakak gimana?" Tanya soobin masih dengan memunggungi sang suami.
"Kakak gapapa soobin, kakak cuma demam biasa, ini juga udah mendingan, kamu aja yang gak ngijinin kakak buat ke kampus."
"I-iya itukan demi kebaikan kakak, kalau kakak pingsan gimana?! Aku manah kuat ngangkat kakak sendirian dari kampus ke rumah!" Alasan spesifiknya soobin khawatir jika nanti suaminya kembali kelelahan. Dia cuma gak mau ngaku aja.
"Iya deh. Mending sekarang kamu ke kampus, udah hampir telat ini."
Soobin mencibir pelan. "Telat apanya, masih pagi gini juga."
Yeonjun menggeleng-gelengkan kepalanya, dia yang masih terduduk di sofa dengan laptop di pangkuannya kembali fokus dengan beberapa pekerjaannya. Dia melirik sekilas sang istri yang sudah siap keluar dari kamar.
"Yaudah aku berangkat kak," kata soobin, dia menuju pintu dan keluar, namun baru beberapa saat keluar dia menyembulkan kepalanya lagi dan mendapati yeonjun yang menatapnya keheranan. "Awas aja kalau kakak selingkuh, aku cekik nanti selingkuhannya."
Yeonjun tertawa, dia memberikan jari jempolnya untuk mengiyakan kalimat tersebut, sebelum akhirnya soobin benar-benar pergi ke kampus.
Gak habis pikir, kenapa juga soobin jadi banyak keraguan untuknya. Padahal sebelumnya gak kayak gitu. Tapi, yeonjun seneng-seneng aja sih, itu artinya soobin sayang kan sama dia?
--
Sudah hampir tengah hari, kampus belum juga sepi. Bahkan semakin ramai, kelas pagi soobin baru saja selesai beberapa saat yang lalu. Dia tengah berdiri di depan pintu kantin untuk menunggu sahabatnya.
Gak lama beomgyu yang tadi izin ke toilet udah balik lagi, dia yang mau merangkul soobin malah di dorong sama si kelinci itu.
"Udah cuci tangan belom?"
Beomgyu berdecak. "Belom! Nih cium aja sendiri!" Ia langsung menyodorkan kedua tangannya yang jelas sudah wangi sabun ke wajah sahabatnya.
Soobin mengernyit, "Jorok, pantes aja taehyun gak mau sama kamu."
"Dih sembarangan, ini udah wangi tau, apa perlu gue mandiin kembang tujuh rupa hah?!"
Tawa soobin pecah, dia pun segera merangkul sahabatnya yang akhir-akhir ini sedikit sensitif dengan nama sang gebetan. "Iya-iya wangi, udah yuk balik." Ajak soobin.
"Terus apa gunanya lo nunggu di depan kantin, tolol ih!"
Soobin tersenyum, memperlihatkan kedua lesung pipinya. Dengan bangga dia menjawab. "Cuci mata gyu, banyak yang ganteng hehehe." Ungkapnya dengan cengiran.
Beomgyu mendelik jijik, dia pun segera menarik tangan sahabatnya agar cepat-cepat menjauh dari kantin. Tapi, belum juga jauh keduanya sudah langsung berhenti mendadak.
Fokus soobin yang sebelumnya ingin memarahi sang beruang, malah ikut berhenti dan terdiam. Matanya melirik ke beomgyu yang sudah menunduk.
"Eum, ada yang bisa dibantu?" Tanya soobin sungkan pada orang yang menghadang mereka.
"Lo istrinya yeonjun kan?" Tanya orang itu terus terang, tanpa sensor sama sekali.
Duh, soobin kan gak kuat dengernya, dia malu banget sumpah, bukan malu karena fakta dia sudah menikah dengan yeonjun, tapi dia belum terbiasa dengan sebutan tadi.
Dengan kikuk dia mengangguk, "Kamu mau tanyain tentang kak yeonjun?"
"Iya, ada tugas yang harus dia kirim hari ini seharusnya."
Soobin lantas menepuk dahinya, "ah aku lupa. Kak yeonjun sakit, kayaknya udah telat juga ya kalau izin ke dosen kalian?"
Anggukan singkat dari orang yang menghadang mereka membuat soobin terdiam. Kayaknya udah gak ada yang harus di bicarain lagi kan?
Karena suasananya malah canggung gegara beomgyu yang tiba-tiba megang tangannya dengan gemetar, membuat soobin semakin bingung untuk mengakhiri pembicaraan mereka.
Orang itu yang paham akan keadaan menatap sekilas pada pemuda manis yang menunduk. "Lo bisa pergi, gue cuma mau tanya itu doang."
Soobin mengangguk dengan kaku, serius ini aneh banget suasananya. Dia juga belum tau kelanjutan cerita beomgyu dan orang ini setelah pesta mark malam itu.
"Titip salam, semoga yeonjun cepet sembuh." Dan setelahnya orang itu melangkah pergi menjauh dari keduanya.
"Okay... makasih taehyun." Balas soobin dengan suara pelan. Padahal orangnya sudah menjauh.
Selain itu, ada sesuatu yang harus dia dengar dari sahabatnya ini. Ia pun membiarkan tangannya di peluk oleh beomgyu hingga parkiran.
Sampainya di parkiran ia menoleh ke arah beomgyu. "Kamu nyembunyiin sesuatu ya, gyu?"
Beomgyu menggeleng ribut,"Enggak kok, sembarangan aja. Gue cuma belum sempet aja cerita."
"Jadi?"
Sang sahabat menghela nafas panjang, dia berjalan ke arah mobil kesayangannya dengan soobin yang mengekor. Dia bukannya gak mau cerita sama soobin apalagi berniat buat nyembunyiin sesuatu dari kelinci galak kayak soobin.
"Kalo kamu gak mau cerita yaudah" kata soobin melangkah duluan ke arah pintu mobil sebelah pengemudi.
Beomgyu ikut masuk ke dalam mobil, dia menoleh ke arah sahabatnya. Mata bulatnya mulai berair, bukan maksud bikin soobin panik, tapi dia emang udah gak kuat aja gak nangis malam itu.
"Huwaaa soobinnnn, taehyun--taehyun! Huwaaaaaaa!"
--
Hai? Gami is back.
Yo, jangan lupa komen biar update cepet nih, ada satu draft yang udh selesai, kalo kalian mau aku bisa up cepet loh
Salam Gami
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | Yeonbin
Fanfictionpadahal ini sudah bukan zaman siti nurbaya, tapi kenapa masih ada acara jodoh-jodohan? pusing deh kepala soobin. bundanya di mabuk apa sih nikahin dia sama cowok yang gak dia kenal. -- Warn : Mpreg, BxB, Lokal, Nonbaku Yeonjun-Dom Soobin-Sub a/n : m...