Kepala Yeonjun sepertinya akan meledak sekarang, sepulang kampus tadi dia mendapat beberapa pesan dari perusahaan yang ia pegang jika terjadi sebuah kesalahan di sana.
Tentu dia langsung pergi ke perusahaan tersebut dan menyelesaikannya secepat mungkin.
Dan ketika baru sampai rumah, dia sudah mendapat panggilan dari salah satu teman jika malam ini ada kelas.
Bahkan soobin yang baru ingin menyambut kepulangan yeonjun di buat kebingungan, tapi tadi suaminya sempat bilang jika akan ke kampus.
Pasti ada kelas malam.
Soobin menunggu di ruang tengah dengan guratan khawatir, ya karena yeonjun dari pagi sampai siang ada di kampus, kemudian di lanjut untuk pergi ke kantor tempatnya bekerja.
Dan beberapa jam yang lalu dia sudah berangkat lagi ke kampus.
Sebagai pasangannya tentu soobin khawatir, ia takut jika suaminya belum makan apapun, takut kelelahan juga.
Tak berselang lama yeonjun pulang, soobin melihatnya, melihat bagaimana raut kelelahan sang dominan.
"Kakak udah makan?" Tanya soobin, dia mengajak suaminya itu untuk duduk di sebelahnya terlebih dahulu.
Yeonjun menggeleng. "Belum, kakak gak sempet makan."
"Bentar ya, aku panasin dulu makanannya." Soobin langsung melenggang ke dapur.
Dia memang membuat makan malam, tapi karena yeonjun tadi malah kembali lagi ke kampus, makan malamnya jadi tak tersentuh sama sekali.
Di saat tengah memanaskan lauk yang lain, soobin sedikit terkesiap ketika merasakan hembusan nafas hangat yang menjalar pada lehernya.
Soobin membalikkan tubuhnya, mendapati wajah pucat suaminya yang menatapnya lesu.
Tangannya langsung tergerak pada dahi yeonjun, "Panas banget," gumamnya, soobin segera mematikan kompor dan menyuruh suaminya duduk di salah satu kursi.
"Ini kakak demam loh, kenapa harus ke kampus tadi?" Tanyanya khawatir.
Yeonjun tersenyum, "tadi belum panas kok." balasnya.
"Iya belum panas, tapi pasti kakak udah ngerasa pusing kan sebelumnya?" Ketika yeonjun mengangguk, soobin membalasnya dengan dengusan kesal.
Melihat sang istri yang begitu khawatir, membuat yeonjun gemas bukan main. "Gemesin banget sih, kalau lagi khawatir."
"Gak mempan kak, ini aku lagi marah loh sama kakak" Soobin sudah memasang wajah galaknya, gak tau aja wajahnya yang manyun-manyun gitu malah terlihat menggemaskan. "Sekarang kakak ke kamar deh, mandi dulu, nanti aku bikinin bubur." Titah soobin dengan suara melembut.
Yeonjun tersenyum, lalu mengangguk, menuruti apa yang di katakan istri manisnya.
---
Soobin masuk ke dalam kamarnya setelah membuat bubur. Entah rasanya akan seperti apa, namanya juga buru-buru.
Dia takut terlalu larut, karena yeonjun juga harus minum obat penurun demam. Obat penurun demam ini dari sang bunda, soobin tadi sempat ke rumah ayahnya memang.
Balik ke soobin yang sudah menaruh nampan berisi bubur, air minum, dan juga obat di atas meja. Matanya mendelik tajam ketika melihat yeonjun yang malah sibuk sama laptopnya.
"Emang kakak gak bisa ngerjainnya besok aja?"
"Gak bisa bin, ini harus di kumpulin besok pagi soalnya."
Soobin mengerutkan keningnya, "Loh siapa yang izinin kakak buat kuliah besok?"
Sang dominan yang tadi sibuk mengerjakan tugas kuliahnya, kini menatap si manis dengan tersenyum lembut. "Besok pagi juga pasti sembuh, bin."
Soobin mendengus pelan, "kak, soobin sering loh nurutin omongan kakak."
"Iya terus?"
"Nurut sama aku ya sekali? Jangan ke kampus dulu, suhu badan kakak tinggi banget, kakak emang natap laptop dari tadi gak pusing apa?"
"Pusing sih, tapi kan-"
"Kakkk, sekali aja, nurut sama aku." Pinta soobin, menatap kedua manik suaminya dalam, tapi tak berselang lama dia memalingkan wajahnya, malu.
Yeonjun terkekeh gemas, "iya soobin, kakak nurut." Balasnya.
Balasan dari sang suami, malah membuat soobin semakin salah tingkah. Dia yang meminta dia juga yang malu kala di turuti oleh yeonjun.
"Y-yaudah kakak makan dulu buburnya. Habis itu minum obat." Kata soobin dengan gugup.
Dia yang baru saja ingin pergi dari hadapan yeonjun jadi urung ketika tangannya sudah lebih dulu di tahan yang lebih tua.
Yeonjun menyunggingkan senyumnya, "disini aja, temenin kakak." Pintanya.
Soobin mengangguk, kemudian duduk di sofa yang sama bersama dengan suaminya. Namun jarak di antara mereka terlihat sangat jauh.
Seakan bermusuhan, soobin sih yang kemusuhan sama jaraknya, dia cuma gak mau detak jantungnya sampai kedengaran sama yeonjun.
Gak baik juga buat kesehatan dia. Kalau nanti dia pingsan kan bahaya.
Karena baru menyuap satu suapan, yeonjun pun sadar akan jarak keduanya, dia tertawa pelan, mereka seperti habis bertengkar. "Jangan jauh-jauh, bin. Kita bukan musuh, kamu kan istri kakak."
Huhuhu soobin gak kuat bunda! Teriak soobin di dalam hati. Serius ini hati dia tuh lemah banget. Pesona yeonjun benar-benar membuatnya terpikat dengan sendirinya.
"Soobin," panggil yeonjun lagi, pasalnya istrinya itu masih diam, bahkan panggilannya tadi kayaknya hanya angin lalu.
Soobin yang masih menunduk terus-terusan, sekaligus menutupi kegugupannya. Ia yakin pipinya yang memerah masih terlihat jelas dari samping.
Dan tentu yeonjun sadar akan hal itu, ternyata istrinya lagi salting. Gemesin banget, ia pun segera menaruh mangkuk buburnya di atas meja.
Tangannya terulur untuk menepuk bahu soobin, yang mana berhasil membuat yang lebih muda terkejut. "Kamu ngapain diem aja? Kakak nyuruh kamu deketan soobin, jangan jauh-jauh."
Soobin mengangguk kaku, "i-iya kak." Dia menggeser sedikit bokongnya.
Hanya sedikit, yang manah membuat yeonjun tak habis pikir. Karena terlalu lama, dia pun segera menyelipkan kedua tangannya pada kedua lengan sang istri. Kemudian mengangkatnya agar lebih dekat dengannya.
Soobin terjengit kaget, matanya mengerjap lucu ketika sudah di samping yeonjun. "K-kakak ngapain?!" Pekiknya, dia malu. Jantungnya juga semakin lebih cepat pacuannya.
Yeonjun tertawa pelan, "kamu kelamaan sih, kakak minta kamu deket sama kakak. Malah masih jauh aja, kayak orang musuhan aja." Tangannya kembali terulur untuk mengusap pucuk kepala yang lebih muda.
Malam yang manis, ah sepertinya yeonjun menikmati masa-masa demamnya ini. Tingkah soobin terlalu menggemaskan.
---
Ayo omelin aku yang updatenya lama iniii:(
Salam Gami
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | Yeonbin
Fanfictionpadahal ini sudah bukan zaman siti nurbaya, tapi kenapa masih ada acara jodoh-jodohan? pusing deh kepala soobin. bundanya di mabuk apa sih nikahin dia sama cowok yang gak dia kenal. -- Warn : Mpreg, BxB, Lokal, Nonbaku Yeonjun-Dom Soobin-Sub a/n : m...