15. Kunjungan

1.2K 158 41
                                    

"Ammi seharusnya bilang mau kesini, soobin kan belum masak apa-apa jadinya." Ucap soobin pada tamunya yang kini tengah duduk di sofa yang sama dengannya.

Tamu yang dipanggil 'Ammi' hanya tertawa kecil, dia mengusap kepala yang lebih muda dengan gemas. "Kamu kayak ama siapa aja, biasa mandi bareng sama taehyun waktu kecil juga."

"Apasih Ammi"

Ammi alias Jimin menggedikkan kedua bahunya, "padahal waktu kecil kalian deket loh, eh sekarang kalian malah kayak orang gak kenal." Terang pria manis itu.

Oh, iya Jimin ini masih sahabat bundanya soobin, sudah bersuami ya walaupun kadang kayak enggak punya suami, dan juga sudah memiliki anak, yaitu Taehyun, teman kampusnya soobin sekaligus cowok yang udah bikin beomgyu menangis bombay.

"Eh, ini diminum dulu Ammi, maaf ya sekali lagi, soobin cuma bisa bikinin sirup doang." Kata Soobin tak enak hati, yaiyalah, masa sahabat sang bunda yang datang jauh-jauh cuma buat minum aja.

Jimin mengangguk mengerti, dia juga kesini karena emang belum sempat mengunjungi anak dari sahabatnya ini saja. Padahal soobin sudah menikah, tapi ia baru bisa sekarang mengunjungi anak itu.

"Omong-omong dimana suamimu?" Tanya Jimin ketika sadar suasana rumah yang teramat sepi dan kosong.

"Kak Yeonjun ada urusan di kantor, mungkin sore baru pulang, Ammi." Jawab Soobin.

Jimin membulatkan mulutnya seraya mengangguk-anggukan kepala. Ternyata anak dari Namjoon dan Jin itu orang sibuk. Wajar sih, kekayaan keluarga itu saja hampir tak tertandingi saking banyaknya perusahaan mereka.

"Kamu sama yeonjun udah sampe mana?"

Soobin mengerutkan keningnya. "Hah? Maksud Ammi apa?"

Yang lebih tua menepuk dahinya, ia lupa jika anak Jungkook ini terlalu polos. Hem, bagaimana ya dia harus menjelaskannya. "Maksud Ammi, kamu udah melakukan kewajiban kamu sebagai istri?"

Ditanyai begitu soobin malah lantas memasang wajah berpikir, membuat jimin cuma bisa bersabar diri, dia pun kembali berucap. "Udah HS belum?" Ulang jimin memperjelas.

Mata soobin membulat lucu, dia tau kok arti dari HS, sebelumnya dia kira Ammi itu lagi menanyakan kewajiban dia sebagai istri yang seperti; menyiapkan sarapan atau apalah gitu, soobin gak mengira kalau sang Ammi akan bertanya kewajiban yang itu.

Melihat respon soobin yang terkejut, jimin yakin anak itu paham apa yang dia maksud. "Gimana udah belum?"

Soobin mengigit bibirnya, dia menggeleng pelan. "Belum, Ammi."

Kini jimin yang terkejut, dia langsung memegang bahu yang lebih muda dengan dramatis. "Kamu seriusan? Kamu gak takut nanti suami kamu main belakang gitu, apa lagi kamu gak ngasih hak dia,"

"Wah, ini gimana sih si Jungkook, dia gak ngajarin kamu gitu?"  Lanjut Jimin tak habis pikir. Masa hal dasar begini gak dikasih tau, bisa aja kan si yeonjun-yeonjun ini mendem hasrat terus malah berpaling.

Itu sih gak boleh terjadi.

"Emangnya separah itu Ammi?" Tanya soobin, ini seriusan kak yeonjun bakal berpaling sama dia? Tapi, dia belum siap kalau buat ngelakuin kewajibannya itu.

Jimin kembali duduk seperti semula, dia menatap langit-langit rumah dengan dramatis. "Ini kasus parah bin, kamu harus berguru sama Ammi, biar gak ditinggal suami."

--

Sudah sore, yeonjun baru saja selesai dari pekerjaan kantornya. Dia keluar dari mobil tak sendirian. Ada taehyun yang ikut bersamanya.

Katanya sekalian bareng sama Amminya, soalnya taehyun takut ibu kandungnya itu malah betah banget di rumah pasutri baru.

Mata yeonjun melirik ke arah sepeda listrik yang terparkir di sebelah motornya. Lalu dia menatap sahabatnya yang tengah menatap sepeda listrik itu.

"Ammi bawa sepeda listrik, lo yakin mau pulang berdua-dua naik itu?" Tanya Yeonjun.

Taehyun menggedikkan kedua bahunya, "Liat enaknya nanti aja, lagian udah terlanjur gue kesini juga."

"Kalau gitu pake motor gue, sepeda listriknya tinggal aja." Saran Yeonjun dan yang langsung diangguki sama yang lebih muda.

Keduanya pun masuk ke dalam rumah dengan sang empunya yang berjalan lebih dulu. Ketika masuk suara dari ruang keluarga terdengar sangat ribut.

Begitu keduanya melihat, respon yang berbeda diberikan. Yeonjun tertawa pelan sedangkan taehyun memutar kedua bola matanya dengan malas.

Yang mereka lihat adalah soobin dan sang Ammi tengah mengomel dengan penuh emosi pada drama yang tengah mereka tonton.

Mendengar ada suara tawa, kompak kedua orang yang tengah emosi itu menoleh bersamaan. Soobin tersenyum cerah melihat suaminya sudah pulang, namun senyum itu sedikit luntur ketika melihat siapa yang datang bersama Yeonjun.

"Ammi udah makan? Mau yeonjun delevery in?" Tanya Yeonjun menghampiri kedua orang yang masih betah duduk di atas sofa itu.

"Enggak perlu jun, tadi abis maen masak-masakan, jadi udah kenyang deh, tinggal tidurnya doang nih" Balas sang ammi sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Nginep aja mi, kalo ammi mau."

"Enggak. Ammi gue harus pulang." Ini yang ngomong taehyun, sang ibu yang tadi hampir mengiyakan saran yeonjun jadi menciut sendiri karena jawaban tegas anaknya sendiri.

Yeonjun mengangguk mengerti, "Lo mau langsung pulang? Gak makan malem dulu disini?" Tawarnya pada taehyun, ya kalau menginap tidak bisa, mungkin sahabatnya itu mau diajak makan malam.

Tapi, sayangnya taehyun kembali menolak, dia bahkan langsung menyuruh ammi nya untuk segera bersiap pulang.

Jimin cuma nurut aja, dia berasa di suruh balik sama bapaknya karena abis maen, ini anaknya kenapa vibe nya jadi lebih dewasa banget sih.

"Ammi pamit pulang ya, soobin sayang. Oh ya jangan lupa apa yang ammi omongin sebelumnya okey?" Kata Jimin berpesan, dia sudah menggaet tangan putranya dan bersiap pulang.

Sebelum itu dia menghampiri yeonjun lebih dulu, "lain kali kamu dong yang main ke rumah Ammi sama soobin nanti, masa harus ammi samperin dulu sih."

Yeonjun terkekeh, "iya mi, nanti yeonjun yang main kesana." Balasnya dengan sopan.

Jimin memberikan jempolnya sambil tersenyum cerah. Sedangkan taehyun mengambil kunci motor milik sahabatnya itu dengan tangan satunya.

Keduanya terlihat berdebat lebih dulu karena masalah kendaraan sebelum akhirnya benar-benar pulang dari kediaman yeonjun dan soobin.

"Kakak mau mandi dulu atau makan dulu?" Tanya soobin dengan semangat, dia bahkan lupa dengan wejangan sang ammi sebelumnya.

Yeonjun tersenyum, "Kakak mandi dulu deh, oh ya, emang kamu masak apa?" Ia menghampiri sang istri sambil berjalan ke arah kamar bersama.

"Cuma mi goreng sih, tapi kalo kakak mau, kita delevery aja biar banyak lauknya." Kata soobin sambil menikmati usapan lembut pada pucuk kepalanya.

"Oke, nanti kakak delevery in."

--

Tbc

Jadi gini.....

Ammi =mAmi mwehehehee

Kelinci kita tuh butuh pendidikan dari Ammi buat masalah beginian, jadi munculah penyelamat kita, sang Ammi!

Gak tau sih nih book bakal ada eighteen plus nya atau gak

Aku harus mikir dua kali buat bikin itu,

pertama karena pasti ada pembaca di bawah umur, tau sih pasti kalian bakal tetep di gas aja walapun di kasih peringatan...

kedua, AKU GAK AHLI WOI BIKINNYA, dan terakhir aku lebih suka yang soft-soft begini:)

Jgn paksa aku ya, nnti klo emng bisa ya dibikin, kalo enggak ya yaudin😘




Oke byeee!

Salam Gami yang kyuttt!

Nikah Paksa | YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang