7. Kepingan

58 14 6
                                    

Hai bestieku!
Inspirasi aku nulis tuh selalu datang tengah malem😹
Maaf ya up nya lewat tengah malem mulu😺
Semoga kalian ga keberatan ya!💜
Oiya!
Sambil cerita ini berjalan, aku kepikiran mau coba up cerita lain biar kalian ga bosen🥺
Tapi semoga aja kalian ga bosen ya sama ceritanya yang makin geje gini :(
Yauda, Happy Reading!💜
Borahae 💜

.
.
.
.
.

Cahaya matahari mulai mengintip masuk kedalam celah jendela. Hari sudah pagi dan Taehyung masih terlelap tidur di kursi goyangnya. Semalaman Taehyung terjaga, duduk di kursi goyangnya dengan pisau di tangannya dan peralatan pertahanan lainnya yang berada di pangkuannya.

Semalaman Taehyung tidak bisa memejamkan matanya barang sebentar karena rasa takut dan parno yang menyelimutinya. Hingga akhirnya ia kelelahan dan tertidur tanpa ia sadari.

Pisau yang berada dalam genggamannya jatuh ke lantai dan membuatnya terbangun. Taehyung langsung berdiri karena kaget dengan suara yang dihasilkan oleh dirinya sendiri. Ia mengerjapkan matanya sambil melihat ke sekelilingnya dan tidak ada apapun disana.

Taehyung segera bergegas mengambil mantelnya dan kunci motor yang berada dalam saku celananya. Taehyung berniat untuk pulang kerumahnya pergi meninggalkan rumah singgahnya dan mengubur rasa ketenangan yang diinginkannya.

Tanpa meneguk segelas air atau bahkan untuk sekedar membersihkan diri, tidak Taehyung lakukan. Yang ia pikirkan hanya ingin segera pergi dari sini dan diam di tempat yang aman. Tak lupa pisau yang jatuh ke lantai itu Taehyung bawa untuk berjaga².

Motor Taehyung melaju kencang meninggalkan rumah singgahnya itu. Dengan keadaan yang cukup panik Taehyung mengedarkan pandangannya takutnya ada sesuatu atau seseorang yang menyerang dirinya.

Perasaannya sungguh tidak enak, ia baru terpikirkan bagaimana jika mayat perempuan yang ditemuinya kemarin itu masih ada tergeletak disana. Apa yang harus ia lakukan jika benar? Sementara jalan satu²nya menuju arah kota hanya itu.

Keringat dingin mulai mengucur dari dahinya, mulutnya berkomat kamit berdoa memohon agar perempuan yang dikiranya mayat itu sudah tidak ada disana. Dan yang lebih ditakutkan oleh Taehyung adalah, bisa jadi dia akan disalahkan dan menjadi tersangka karena dia satu²nya orang yang ada disana.

Pikirannya sudah mulai kalut, kacau. Terus berpikir negatif terhadap dirinya sendiri. Berkali² Taehyung berusaha menepis pikiran itu namun tetap tak bisa. Pikiran itu terus bersarang dalam benaknya.

Hingga ketakutan dan kecemasannya itu akhirnya berada di depan matanya. Raut wajah yang kaget juga takut tergaris jelas. Dengan segenap keberaniannya, Taehyung memarkirkan motornya dan berjalan mendekati gadis yang masih tergeletak di jalanan itu.

Taehyung mencoba membuang jauh-jauh rasa takutnya dan menyentuh gadis itu dengan tangannya. Tubuh gadis itu kembang kempis, yang artinya gadis itu masih bernafas. Taehyung berjongkok dan mendekatkan jari telunjuknya pada hidung gadis itu untuk meyakinkan dirinya bahwa gadis itu masih hidup.

Dengan perasaan sedikit lega, Taehyung mulai membangunkan gadis itu. Entah perasaan apa yang mendorongnya ingin menolong gadis asing itu. Taehyung menggendong gadis itu lalu mendudukkannya di motor.

Dengan susah payah Taehyung menopang gadis itu dipangkuannya sambil mengendarai motor untuk membawa gadis itu ke rumah sakit terdekat. Sepanjang jalan banyak orang-orang yang memperlihatkan Taehyung, walaupun sebenarnya mereka lebih memperhatikan gadis yang berada dalam pelukannya itu. Karena memakai pakaian yang dianggap aneh dan tabu bagi mereka.

Sampai di rumah sakit, Taehyung harus menelan rasa kesalnya karena dia di tolak mentah-mentah oleh pihak rumah sakit. Dengan alasan bahwa sudah tidak ada ruang perawatan yang kosong untuk warga pribumi biasa. Hanya di perbolehkan untuk jendral, perwira, dan pejabat-pejabat lainnya.

Tanpa pikir panjang, Taehyung kembali membawa gadis itu ke rumah singgahnya. Ia akan merawat gadis itu sebisanya. Dalam perjalanan menuju rumah singgahnya, Taehyung datang ke toko obat untuk membeli perlengkapan mengobati luka gadis itu.

Sampai dirumah, Taehyung menidurkan gadis itu di kamar tamu. Lalu dengan cekatan Taehyung segera membersihkan luka di lengan gadis lalu membalutnya dengan kassa. Taehyung juga membersihkan muka, tangan, kaki gadis itu yang terlihat kotor karena debu.

Taehyung sebenarnya bingung harus melakukan apa agar gadis itu bisa siuman dan sadar. Taehyung juga tak habis pikir, apa yang membuat gadis ini mendapatkan luka² dan tergeletak begitu saja dijalan. Apa yang terjadi? Pertanyaan demi pertanyaan terus muncul dalam pikirannya namun semua jawaban itu akan terjawab ketika gadis yang berbaring di hadapannya ini sadar.

Taehyung membereskan semua peralatan setelah mengobati gadis asing itu. Ia keluar dari kamar tamu itu lalu berjalan menuju dapur. Menyimpan pisau yang sedari tadi ia simpan dalam mantelnya, lalu membuat makanan untuknya sarapan sekaligus makan siangnya hari ini. Lalu duduk dikursi goyangnya sambil meneguk secangkir teh berry hangat.

Entah kenapa rasa takut dan cemas yang di rasakannya sejak semalam, lenyap begitu saja. Berubah menjadi rasa khawatir, rasa iba, rasa ingin menjaga gadis asing itu. Taehyung sendiri pun tidak mengerti dengan perasaannya. Namun dia tidak mempermasalahkannya, Taehyung akan mengikuti kata hatinya.

.
.
.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya buat kalian yang uda vomment dan selalu support aku!💜
Makasi juga uda setia dan sabar nungguin kelanjutan cerita ini 🥺💜
Sayang kalian!💜

.
.

Tbc.
_260122_

Back To You✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang