Beberapa minggu setelah kedatangannya ke Helsinski, New masih saja merasa begitu asing. Sekeras apapun dia mencoba terlihat baik-baik saja di depan orang tua dan saudaranya, hati kecilnya masih merasa disini bukan tempatnya.
Sore itu, New berniat pulang lebih awal setelah membereskan semua pekerjaannya. Ada banyak hal yang harus dia pelajari, karena semua itu begitu baru baginya. Tapi keberadaan Joss dan Ibu tirinya sangat membantu New beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru. Meski demikian, New masih merasa berat. Dan perasaan itu membuatnya lelah. Dia ingin menikmati matahari terbenam sambil berjalan-jalan sebentar untuk menghirup udara segar.
Dalam perjalanannya, New menjumpai sebuah taman di dekat hotel milik keluarganya. Taman yang tak begitu luas, namun tampak rindang dan mengundang. Banyak anak-anak dan keluarga yang dia yakini berasal dari panti asuhan di ujung jalan dan perumahan sekitar datang bermain di sore itu.
New duduk di salah satu bangku taman yang kosong. Memperhatikan sekitarnya dengan nelangsa. Apa yang dia lakukan?
Hembusan nafasnya membentuk uap yang keluar dari mulut dan hidungnya. Cuaca semakin dingin belakangan ini. Tangannya mencari perlindungan hangat dengan mendekam di dalam kantung mantel hangatnya. New membiarkan dingin mendekapnya.
Tanpa disadari seorang pria paruh baya berjalan mendekat dan menyapanya. 'Hi, can I sit here?'
New cukup terkejut dengan interaksi itu, tapi kemudian dengan cepat mempersilakan pria itu mengambil sudut kosong dari bangku yang dia duduki. Keduanya dilingkupi kecanggungan yang cukup lama.
Namun sepertinya pria paruh baya itu tak ingin membuat keadaan mereka sebeku cuaca di Helsinki. Pria itu membuka percakapan.
'Are you new in here?'
'Yeah, I just move a couple of weeks ago.'
'I'm Richard. I live at the apartment down the block with my family.'
'I'm New Thitipoom. Nice to meet you, Richard.'
'Nice to meet you too, New.' Pria itu tersenyum ramah padanya. New membalas sekenanya.
'It's tough to move far away from home, isn't it?' Tebak Richard.
Home? New membatin. Tapi keluarganya ada disini.
'I actually come here to live with my family.' Jawab New.
'But you still feel like this isn't where your home is, is that correct?' Richard terkekeh. 'Sorry, I don't mean to interfere with your life, it's just that you look really lost. I hope I'm wrong tho.'
New terdiam.
Sejelas itukah?
Jika orang asing seperti Richard yang baru pertama kali dia temui saja bisa melihat jiwanya yang kosong, mungkinkah selama ini keluarganya juga menyadari hal itu?
Ahh... New merasa bersalah karenanya. Mereka pasti sangat menghawatirkan dirinya selama ini.
'I... I don't even know...' Jawab New ragu.
Richard kemudian menanyakan sesuatu seperti ini, 'What are you truly looking for in this life, New?'
Yang New jawab dengan, 'I think the wisest answer would be happiness, but I know nothing about it either.' Katanya.
Tapi Richard kembali bertanya, 'What kind of happiness do you think we are chasing?'
Untuk sesaat keduanya terdiam. Larut dalam pikiran masing-masing. Menerawang jawaban apa yang sepantasnya disematkan untuk pertanyaan sederhana, namun memberatkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene
ФанфикOnly they know what happened behind the scene. Pairing: ~Singto x Krist ~Tay x New ~Off x Gun Also Starring: ~Bright x Win ~Mike x Toptap ~Ohm ~Nanon ~Chimon ~Purim ~Fiat ~Oujun ~White ~First and many more