Chapter 1: On Screen

1.3K 73 0
                                    

Semua gemerlap lampu yang menyorot ke arah mereka, dentuman musik, suara tawa dan teriakan penggemar yang mengelu-elukan mereka. Ini adalah Fan meeting yang entah keberapa kalinya dia hadiri hari ini.

Jujur saja, Off merasa tubuhnya lelah sekali. Tapi dia tetap berusaha mengikuti seluruh acara dengan sebaik mungkin. Dia menghargai cinta yang diberikan oleh para penggemar mereka, tanpa semua itu dirinya bukanlah Off Jumpol Adulkittiporn yang sekarang. Dia juga merasa kadar lelahnya berkurang karena dia melakukan fan meeting ini dengan rekan kerjanya yang juga adalah teman-teman karibnya sendiri.

Dunia Off banyak berubah semenjak dirinya membintangi sebuah drama series bertemakan boys love bersama salah seorang rekannya yang juga hadir mengisi acara fan meeting itu bersama mereka. Orang itu tak lain adalah Gun Atthaphan Phunsawat atau yang biasa dikenal sebagai Gun Atthaphan saja.

Pria bertubuh tak terlalu tinggi, tapi memiliki sejuta pesona yang membuat semua orang begitu mudah jatuh dan menyukainya. Ya. Off kini bisa dengan terang-terangan mengakui hal itu karena dirinya telah cukup lama bekerja dan menjalin pertemanan dengan pria yang dua tahun lebih muda darinya itu. Dan dalam kurun waktu enam tahun itu, dia telah melihat dan merasakannya sendiri. Seorang Gun Atthaphan yang penuh pesona.

"Papii!" Off terkesiap begitu mendengar panggilan akrab yang disematkan khusus oleh Gun padanya. Ya, dirinya juga mulai terbiasa dengan panggilan itu.

"Ya? Ya, kenapa?" tanya Off bingung. Ia baru sadar dirinya telah melamun dan melewatkan entah apa yang telah terjadi selama masa black out-nya itu. Dan sekarang dirinya memandang bingung pada semua orang yang menatap penuh tanya padanya.

Ia menatap seorang pria berkulit tan dihadapannya. Memberi isyarat agar pria yang sebaya dengannya itu memberinya bocoran tentang apa yang telah ia lewatkan. Tapi sayangnya sahabatnya yang satu itu malah memperlihatkan tampang bodohnya pada Off dan malah terlihat seperti menertawainya. Kurang ajar memang si Tay Tawan Vihokratana itu!

"Oi, Papii!" suara Gun yang memang memiliki pitch yang tinggi terdengar lagi. Off menatap bingung partner-nya yang berdiri di samping Tay, tepat di seberangnya itu.

"Hmm?" katanya tanpa sadar. Duh, malu sekali dia ketahuan melamun di tengah acara seperti ini. Mau ditaruh mana wajahnya yang tampan ini.

"Papii, kau memakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan jawabannya!" Gun berujar lagi, dengan suaranya yang khas, yang terdengar seperti ia tengah merengek pada Off.

Jawaban? Jawaban APA?

Oh, astaga! Off bahkan tidak tahu kalau mereka kini berada dalam sesi tanya jawab. Mungkinkah kini gilirannya yang menjawab? Tapi apa pertanyaannya?

"Hubungan kalian." Saat kebingungan tengah melanda dirinya, dia mendengar suara bisikan yang cukup dekat di telinganya.

Off melirik dari sudut matanya dan menemukan New Thitipoom Techaapaikhun berdiri cukup dekat dengannya. New memang tampak menatap lurus ke depan dan bibirnya juga masih menyunggingkan senyum khasnya, tapi Off jelas sekali mendengar itu suara Newwiee, panggilan pria berkulit putih bersih itu.

Off menggumamkan 'terima kasih' pada New, yang kemudian dibalas anggukan oleh pria itu. Kemudian dengan kepercayaan diri yang pulih kembali, Off mendekatkan microphone kembali ke mulutnya dan berkata dengan tegas dan jelas.

"Maaf, aku terlalu banyak berpikir untuk yang satu itu." guyonnya. "Tapi bahkan setelah ku pikirkan, aku rasa aku tidak menemukan jawaban yang tepat. Kami berteman. Gun adalah partner kerjaku sejak enam tahun lalu dan aku sungguh-sungguh respect dan menyayanginya seperti saudaraku. Kalaupun ada hal lain yang kalian lihat tumbuh dalam hubungan kami selama ini, well... ku rasa aku tidak bisa mendefinisikannya. Kalian bisa melihatnya sendiri dari cara kami memperlakukan satu sama lain." Off mengakhiri jawaban panjangnya dengan senyum khas dirinya.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang