Unit Hektor-1 berada di belakang headquarters, mereka tengah mengendap-endap di balik pohon dekat tempat santai orang-orang biasanya
Tempat itu di kosongkan untuk sementara waktu karena ada rapat besar yang begitu penting namun anehnya tidak ada satupun penjagaan di belakang sana
Mungkin karena turun salju jadi mereka malas berjaga di dekat sungai, bayangkan kalau ada teroris mereka dengan senang hati menyusup begitu leluasa
Salju turun dengan sangat lebat jarak pandang mingi dan yunho pun menjadi berkurang dan jika mereka tidak berhati-hati mereka bisa saja terpeleset
Mingi menggunakan handgun yang sudah ia pakaikan silencer untuk menembak orang yang berada 9 meter dari tempatnya bersembunyi
Srakkk!
"Satu penembak jitu di lumpuhkan" - Mingi
"Tersisa dua, Yang satu berada di dekat tumpukan salju sebelah kiri dan satu lagi..SHIT!! SEBELAH KANAN DI SISI HEADQUARTER! HYUNG!! DIA AKAN MENEMBAK WOOYOUNG HYUNG!!" - Jongho
Yunho dan mingi menoleh secara bersamaan dimana seseorang yang di sebutkan oleh jongho berada
Dengan sigap yunho berlari menaiki beberapa tingkatan tembok yang menyerupai anak tangga yang begitu lebar (Ku gak tau apa namanya ~T_T~)
Begitu sampai di belakang orang itu yang tengah bersiap menarik pelatuk senapannya yunho langsung mencekik lehernya menggunakan tangan sebelah kanan
Tembakan yang seharusnya tidak terjadi itu kini malah terdengar dan suasana di depan halaman depan headquarter menjadi kacau 2X lipat dari sebelumnya
Meleset! Tembakan itu melesat yang untungnya tidak mengenai siapa pun
Yunho melihat kearah wooyoung dan juga san yang jaraknya lumayan jauh dengan posisi dirinya
Ia kemudian menjatuhkan badan keduanya dan berguling di atas salju, dengan bersusah payah ia menekan badan orang di bawahnya dengan kedua kaki sementara sebelah tangannya yang bebas mengambil pisau lipat dari saku celana yang berada di sisi pahanya
"Akhh le-lepaskan ak-aku kkhh"
Sreeett!
Krak!
Bruk!!
"Hahh hahh menyusahkan saja"
"Selesai"
Setelah menggorok dan mematahkan leher musuh ia pun menidurkan badannya sebentar dan mengambil nafas dengan tidak beraturan
Uap dingin keluar dari mulutnya itu menandakan kalau udara disana benar-benar dingin di tambah dirinya hanya memakai baju tugas yang lumayan tipis dengan rompi anti peluru
"Yunho apa kau baik-baik saja?" - Mingi
"Yeah~~"
Tenaga yunho terkuras habis karena orang yang ia bunuh melakukan perlawanan yang begitu ekstrem
Terlihat dari ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar serta lebam yang ia dapat di sebelah mata kiri mulai terlihat biru keunguan
"Salju seharusnya kau tidak turun hari ini huuuhh".
Dari kejauhan mingi menghela nafas lega begitu mendengar kalau yunho baik-baik saja jadi ia bisa kembali fokus dengan tugasnya
Ia berbalik ke belakang mengamati satu lagi musuh yang berada di dekat tumpukan salju yang sengaja di buat untuk perlindungan diri
"Mingi merangkak" - Hongjoong
"What!!?"
"Aku rasa dia menaruh sensor suara di dekatnya"
"Ahh baiklah"
Mingi mulai merangkak mendekati tumpukan salju di depannya, ia siap menikam sebuah ikan segar di balik salju itu untuk kemudian ia goreng nantinya
Bruk!
Grep!!
Duaghh!
Ia langsung menerjang orang itu yang tengah memantau keadaan headquarters, tidak seperti yunho yang langsung membunuh musuhnya mingi justru membuat musuhnya menderita terlebih dahulu
Satu genggam bola salju ia masukan kedalam mulutnya hingga orang tersebut susah untuk bernafas sementara kedua tangannya di borgol menggunakan ripped
Saat akan kembali memasukan bola salju kedalam mulut si sniper mingi malah terkena tendangan di perut dan membuat dirinya terjerembab kedalam bekas galian tanah
Si sniper yang melihat adanya kesempatan langsung melarikan diri dia pun tidak bisa menghubungi rekannya yang lain karena wireless-nya di rusak oleh mingi
Drap!
Drap!
Drap!
Ssrrak!
Srraaakk!
Brukkk!
Kedua betisnya di tembak dari belakang hingga membuatnya jatuh tersungkur kedepan, wajahnya menghantam batu yang tertutupi oleh salju hingga mengeluarkan darah dari pelipis
Tanpa dia sadari mingi sudah berada di belakangnya dengan bayonet yang sudah mengayun Indah ditangan
Syuuttt!
Jlebb!
Creb!!
Mingi menekan kepala si sniper menggunakan salah satu kakinya hingga kembali menelungkup sedangkan bayonet yang ia pegang di gunakan untuk menikam lehernya sampai beberapa kali tikaman
Tidak sampai mati karena mingi masih mempunyai belas kasihan untuk saat ini, ia kemudian membalikan tubuh itu yang terengah hampir sekarat
Mingi memasang ekspresi wajah yang seakan-akan kalau dirinya menyesal melakukan tindakan penyiksaan seperti itu
"Hhmm bisa katakan halo dalam bahasa mu?"
"Ass-Assalamu a-alaikum uhukk"
"Bagus, itu akan menjadi ucapan halo sekaligus ucapan selamat tinggal mu"
Tanpa berpikir lagi mingi langsung menyeret orang itu menuju kearah sungai di belakangnya
Sreet!
Ssrrreeet!
"Ukhhh berat sekalii ughh"
Byuuurr!!
Si sniper akhirnya tenggelam tanpa bisa berkutik sama sekali, darah yang keluar dari lehernya menyebar di dalam air hingga ke permukaan
Air yang tadi jernih menjadi berwarna merah, mingi sedikit menyunggingkan senyum tipisnya entah kenapa ia tiba-tiba merasa bersalah dan merasa kalau tindakan yang ia lakukan masuk kedalam kategori rasis
"Capt aku tidak berbuat rasiskan"
"Itu tidak termasuk gi, santai saja" - Hongjoong
"Ah syukurlah"
"Merasa bersalah Marshall?" - Wooyoung
"Tidak sama sekali"
"Yeah itu namanya pembohongan diri sendiri" - Maddox
"Terserah ku"
"Hektor-1 clear" - mingi
*^▁^*

KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Dangerous Statement [Ateez : BxB]
ActionWARN ⚠️ 18+ BXB | BOYS LOVE | GAY | MAHO | YAOI Jangan Salah Lapak!! [𝙵𝚃.𝙼𝚊𝚍𝚍𝚘𝚡, 𝚆𝚘𝚘𝚍𝚣 & 𝙱𝚎𝚘𝚖𝚓𝚘𝚘𝚗𝚐] Sekelompok badan intelijen negara terjebak dalam melakukan misi pemantauan kondisi dan mengawasi negara lain secara diam-diam...