5. 𝙺𝚒𝚕𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚆𝚒𝚝𝚑𝚘𝚞𝚝 𝚊 𝚂𝚘𝚞𝚗𝚍

540 52 0
                                    

Unit Hektor-1 berada di belakang headquarters, mereka tengah mengendap-endap di balik pohon dekat tempat santai orang-orang biasanya

Tempat itu di kosongkan untuk sementara waktu karena ada rapat besar yang begitu penting namun anehnya tidak ada satupun penjagaan di belakang sana

Mungkin karena turun salju jadi mereka malas berjaga di dekat sungai, bayangkan kalau ada teroris mereka dengan senang hati menyusup begitu leluasa

Salju turun dengan sangat lebat jarak pandang mingi dan yunho pun menjadi berkurang dan jika mereka tidak berhati-hati mereka bisa saja terpeleset

Mingi menggunakan handgun yang sudah ia pakaikan silencer untuk menembak orang yang berada 9 meter dari tempatnya bersembunyi

Srakkk!

"Satu penembak jitu di lumpuhkan" - Mingi

"Tersisa dua, Yang satu berada di dekat tumpukan salju sebelah kiri dan satu lagi..SHIT!! SEBELAH KANAN DI SISI HEADQUARTER! HYUNG!! DIA AKAN MENEMBAK WOOYOUNG HYUNG!!" - Jongho

Yunho dan mingi menoleh secara bersamaan dimana seseorang yang di sebutkan oleh jongho berada

Dengan sigap yunho berlari menaiki beberapa tingkatan tembok yang menyerupai anak tangga yang begitu lebar (Ku gak tau apa namanya ~T_T~)

Begitu sampai di belakang orang itu yang tengah bersiap menarik pelatuk senapannya yunho langsung mencekik lehernya menggunakan tangan sebelah kanan

Tembakan yang seharusnya tidak terjadi itu kini malah terdengar dan suasana di depan halaman depan headquarter menjadi kacau 2X lipat dari sebelumnya

Meleset! Tembakan itu melesat yang untungnya tidak mengenai siapa pun

Yunho melihat kearah wooyoung dan juga san yang jaraknya lumayan jauh dengan posisi dirinya

Ia kemudian menjatuhkan badan keduanya dan berguling di atas salju, dengan bersusah payah ia menekan badan orang di bawahnya dengan kedua kaki sementara sebelah tangannya yang bebas mengambil pisau lipat dari saku celana yang berada di sisi pahanya

"Akhh le-lepaskan ak-aku kkhh"

Sreeett!

Krak!

Bruk!!

"Hahh hahh menyusahkan saja"

"Selesai"

Setelah menggorok dan mematahkan leher musuh ia pun menidurkan badannya sebentar dan mengambil nafas dengan tidak beraturan

Uap dingin keluar dari mulutnya itu menandakan kalau udara disana benar-benar dingin di tambah dirinya hanya memakai baju tugas yang lumayan tipis dengan rompi anti peluru

"Yunho apa kau baik-baik saja?" - Mingi

"Yeah~~"

Tenaga yunho terkuras habis karena orang yang ia bunuh melakukan perlawanan yang begitu ekstrem

Terlihat dari ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar serta lebam yang ia dapat di sebelah mata kiri mulai terlihat biru keunguan

"Salju seharusnya kau tidak turun hari ini huuuhh".

Dari kejauhan mingi menghela nafas lega begitu mendengar kalau yunho baik-baik saja jadi ia bisa kembali fokus dengan tugasnya

Ia berbalik ke belakang mengamati satu lagi musuh yang berada di dekat tumpukan salju yang sengaja di buat untuk perlindungan diri

"Mingi merangkak" - Hongjoong

"What!!?"

"Aku rasa dia menaruh sensor suara di dekatnya"

"Ahh baiklah"

Mingi mulai merangkak mendekati tumpukan salju di depannya, ia siap menikam sebuah ikan segar di balik salju itu untuk kemudian ia goreng nantinya

Bruk!

Grep!!

Duaghh!

Ia langsung menerjang orang itu yang tengah memantau keadaan headquarters, tidak seperti yunho yang langsung membunuh musuhnya mingi justru membuat musuhnya menderita terlebih dahulu

Satu genggam bola salju ia masukan kedalam mulutnya hingga orang tersebut susah untuk bernafas sementara kedua tangannya di borgol menggunakan ripped

Saat akan kembali memasukan bola salju kedalam mulut si sniper mingi malah terkena tendangan di perut dan membuat dirinya terjerembab kedalam bekas galian tanah

Si sniper yang melihat adanya kesempatan langsung melarikan diri dia pun tidak bisa menghubungi rekannya yang lain karena wireless-nya di rusak oleh mingi

Drap!

Drap!

Drap!

Ssrrak!

Srraaakk!

Brukkk!

Kedua betisnya di tembak dari belakang hingga membuatnya jatuh tersungkur kedepan, wajahnya menghantam batu yang tertutupi oleh salju hingga mengeluarkan darah dari pelipis

Tanpa dia sadari mingi sudah berada di belakangnya dengan bayonet yang sudah mengayun Indah ditangan

Syuuttt!

Jlebb!

Creb!!

Mingi menekan kepala si sniper menggunakan salah satu kakinya hingga kembali menelungkup sedangkan bayonet yang ia pegang di gunakan untuk menikam lehernya sampai beberapa kali tikaman

Tidak sampai mati karena mingi masih mempunyai belas kasihan untuk saat ini,  ia kemudian membalikan tubuh itu yang terengah hampir sekarat

Mingi memasang ekspresi wajah yang seakan-akan kalau dirinya menyesal melakukan tindakan penyiksaan seperti itu

"Hhmm bisa katakan halo dalam bahasa mu?"

"Ass-Assalamu a-alaikum uhukk"

"Bagus, itu akan menjadi ucapan halo sekaligus ucapan selamat tinggal mu"

Tanpa berpikir lagi mingi langsung menyeret orang itu menuju kearah sungai di belakangnya

Sreet!

Ssrrreeet!

"Ukhhh berat sekalii ughh"

Byuuurr!!

Si sniper akhirnya tenggelam tanpa bisa berkutik sama sekali, darah yang keluar dari lehernya menyebar di dalam air hingga ke permukaan

Air yang tadi jernih menjadi berwarna merah, mingi sedikit menyunggingkan senyum tipisnya entah kenapa ia tiba-tiba merasa bersalah dan merasa kalau tindakan yang ia lakukan masuk kedalam kategori rasis

"Capt aku tidak berbuat rasiskan"

"Itu tidak termasuk gi, santai saja" - Hongjoong

"Ah syukurlah"

"Merasa bersalah Marshall?" - Wooyoung

"Tidak sama sekali"

"Yeah itu namanya pembohongan diri sendiri" - Maddox

"Terserah ku"

"Hektor-1 clear" - mingi


















*^▁^*

✔✔Dangerous Statement [Ateez : BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang