"Yak!! Cho woodz!! Mundur!!"
"Mundur bangsat!"
Srakkkk!
Dor!!
"Akhhh"
"Ku bilang mundur sialan!!"
Maddox segera berlari menghampiri seungyoun yang terjatuh di lantai karena tertembak
Ia sudah memperingati seungyoun berkali-kali untuk tidak menerobos para komplotan taliban itu tapi seungyoun tetap bersikeras melakukannya dan berakhir dia tertembak di bagian paha kanan
Sekarang yang kesulitan bukan lagi seungyoun melainkan Maddox juga ikut menjadi repot karena harus ikut menyelamatkan dirinya
Maddox meminjam alat perlindungan diri dari beberapa anggota NYPD yang kebetulan tengah berjaga di area itu
Dor!!
Trang!!
Mereka semua terpojok dan tidak bisa pergi kemana-mana kecuali mundur dan kembali ke tempat awal dan jika seperti itu semua yang mereka lakukan akan berakhir sia-sia
Tidak mudah untuk mencapai ruang auditorium di saat genting seperti ini!
Maddox melindungi seungyoun dan menyeretnya dari sana hingga ke balik tembok tempat mereka tadi
"Hah hoshh hoshh sudah ku bilang jangan pergi kesana!! Kenapa kau keras kepala sekali!!" - Maddox
"Shhh hampir saja" - Seungyoun
"Kalian tidak papa?"
Salah satu anggota NYPD mendekati keduanya dia juga segera menghentikan seungyoun yang akan mencongkel peluru dari pahanya
"Jangan lakukan itu, kita tidak punya alat medis apa pun disini, kalau kau mengeluarkan pelurunya sekarang maka darah yang keluar akan semakin banyak"
"Kau dengar? Jika tidak bisa mendengarkan ucapan ku sebaiknya kau dengarkan ucapan orang lain" - Maddox
"Ckk -_-" - Seungyoun
"Apa? Aku berkata benar kan?" - Maddoz
"Raven-5 butuh berapa lama lagi untuk kalian sampai keatas?" - Hongjoong
"Bisa lebih cepat kalau saja seungyoun tidak terluka" - Maddox
"Kau menyalahkan ku?" - Seungyoun
"Bukankah itu sebuah fakta?" - Maddox
"Jangan bertengkar kawan, kalian itu partner ingat?" - Mingi
Untuk beberapa saat keduanya saling pandang hingga membuat anggota NYPD yang ada disana mengerutkan alis bingung
Maddox yang pertama kali memutuskan kontak mata ia kemudian mengusak kepala seungyoun dengan sedikit menepuknya
Meskipun dia kesal karena seungyoun karena tidak mau mendengarkannya tapi ia tetap menyayangi partnernya itu.
"Duduk dan dengarkan perintahku" - Maddox
"Padahal luka tembak ini tidaklah seberapa"
Setelah membantu seungyoun membenarkan posisi duduknya ia pun kembali melihat kebalik tembok untuk memastikan kalau anggota taliban yang berjaga di sana masih ada
Karena tidak ingin ambil resiko terkena tembakan di kepala ia pun mengambil bayonet dari saku celananya
Kemudian bayonet itu diikat di ujung senapan begitu selesai dengan perlahan maddox mengarahkan bayonet itu ke depan dan ia bisa melihat kalau penjagaan di depan ruang auditorium semakin di perketat

KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Dangerous Statement [Ateez : BxB]
ActionWARN ⚠️ 18+ BXB | BOYS LOVE | GAY | MAHO | YAOI Jangan Salah Lapak!! [𝙵𝚃.𝙼𝚊𝚍𝚍𝚘𝚡, 𝚆𝚘𝚘𝚍𝚣 & 𝙱𝚎𝚘𝚖𝚓𝚘𝚘𝚗𝚐] Sekelompok badan intelijen negara terjebak dalam melakukan misi pemantauan kondisi dan mengawasi negara lain secara diam-diam...