6|| STOLEN BY UNKNOWN

298 272 94
                                    

"Kau membawa Louis ke hutan?" nenek Gill menodongku dengan pertanyaan setibanya aku di rumah.

"Hmmm, hari ini kau mau ke ladang?" tanyaku berusaha mengalihkan topik.

"Tidak, aku akan mengunjungi bibimu. Kudengar Merry baru saja membeli mesin traktor keluaran baru. Aku harus melihatnya. Kau tahu, pamanmu berisik sekali memamerkannya sejak pagi."

"Yeaah, paman selalu begitu. Bagian terbaiknya adalah, dia terus menentang impian bibi Merry untuk membuka toko kue," ucapku kemudian.

"Kau benar sayang, nenek jadi ingat saat Merry membawakan kue cokelat buatannya untukmu dan Mark. Kalian berdua diare selama dua hari. Sungguh merepotkan."

"Kue bibi Merry adalah bencana yang berusaha dikemas indah," ucapanku mengundang tawa.

"Aku sudah membuatkan lasagna untukmu, tinggal kau panaskan saja untuk makan siang. Dan jangan lupa untuk memberi makan pangeran Louis yang terhormat," nenek Gill berpesan sebelum keberangkatannya menuju rumah bibi Merry.

****************

"Lily ... Lily."

Suara misterius itu terdengar kembali.

Aku putuskan akan ke hutan, lagi. Kali ini dengan bekal minuman tentu saja. Jangan harap aku minum air danau itu.

Ku datangi kandang Lu, memberinya jatah makan dan air seperti pesan nenek Gill.

"Prince, bantu aku untuk menjaga rumah. Aku ada urusan sebentar. Gigit saja jika ada orang asing yang berusaha masuk ke istanamu, kau mengerti?"

Anjing itu menggonggong, entahlah, ku pikir Lu sudah paham maksud perkataanku.

Seperti seorang pro, aku sudah menghafal rute menuju danau, tempat di mana Tuan Dryad berada. Kasihan sekali dia, pasti sangatlah membosankan seumur hidup berada di hutan tanpa ada teman yang mengunjungi.

Aku melihat ponselku, batrainya penuh. Aku merasa lega. Aku akan menunjukkan sihir pada Tuan Dryad.

****************

"Tuan ... Tuan Dryad, kau di atas?" seruku saat tiba di tepian danau.

Lalu dirinya muncul, masih dengan cara melayang yang indah.

"Oh Jesus, ada apa dengan cahaya yang keluar dari tubuhmu itu?"

"Aku menyambut kedatangan teman manusiaku, cahaya ini akan keluar saat aku merasa senang."

Aku tersenyum dari bawah pohon, menatapnya yang masih belum bersedia menginjakkan kakinya di tanah.

"Jika kau berniat menyambutku, harusnya kau lakukan dengan benar. Ayo bawa aku ke atas sana."

Tuan Dryad menatapku dengan mata memicing.

"Astaga, ayolah, di sini panas. Bawa aku naik ke pohonmu. Kau tidak lihat aku dikerubungi nyamuk, aku sudah menempuh perjalanan jauh untuk menemui temanku, jadi jangan bertele-tele, cepat bawa aku! Kasihanilah anak manusia yang lemah ini, Tuan!"

Setelah melewati perdebatan antara aku dan Tuan Dryad, akhirnya ia benar-benar membawaku ke atas pohonnya.

"Feel good, huh?" tanyanya setelah melihat wajah legaku. Sungguh, di bawah sana aku terus saja dikerubungi kawanan nyamuk hutan.

Aku mencibir, tidak mengindahkan ucapannya.

"Kau mau minum? Anak manusia yang lemah ini tampaknya kehausan," godanya lagi.

The Dryades || Jung Jaehyun [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang