7. | Personil Baru

100 80 74
                                    

Happy Reading...

"Tenang, gue udah ada orangnya."

"Serius, Lo?" tanya Noval dan Rio kompak.

Arka menaikkan kedua alisnya sebagai jawaban. Hal itu membuat Noval dan Rio bernapas lega. "Bentar, gue bawa orangnya." Arka melangkahkan kakinya keluar lalu pergi untuk menemui seseorang.

Pintu kelas X-A terbuka lebar, semua penghuni kelas melirik ke arah pintu dan mendapati Arka yang sedang celangak-celinguk mencari seseorang. Para siswi langsung histeris ketika melihat Arka dan Arka tidak peduli dengan tatapan para siswi lalu masuk ke kelas dan menghampiri Dila.

"La, cewek yang tadi nyanyi di sini, sekarang ke mana?"

"Mau apa lo nyari dia?" Dila menatap Arka dengan tatapan curiga.

Arka mendecak. "Ribet amat sih, Lo, tinggal kasih tau."

Dila menghela napas berat.

"Ke toilet."

Arka langsung pergi nyelonong gitu aja dari hadapan Dila dan langsung pergi ke toilet.

****
"Huh, lega rasanya."

Tiba-tiba dari arah berlawanan, Nefa melihat Arka berjalan mendekat ke arahnya.

Eh, itu ... Kak Arka bukan sih? Kok kayak yang mau nyamperin gue

Jangan geer Nefa, paling Kak Arka mau ke toilet

Arka pun semakin dekat dan hal itu membuat jantung Nefa mulai berdebar kencang. Arka langsung menggandeng tangan Nefa lalu membawanya pergi. Nefa mengerjapkan matanya berkali-kali berusaha untuk menyadari apa yang terjadi saat ini.

Setelah beberapa detik Nefa akhirnya sadar. "Eh-eh, Kak, mau di bawa kemana?" tanya Nefa panik.

Arka tidak membalas dan tetap melangkahkan kakinya. Dan itu semakin membuat Nefa tambah bingung. Tanpa mereka berdua sadari ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua, tangannya terkepal dan menatap Nefa dengan tatapan penuh kebencian.

Pertama kali Nefa lihat sebuah pintu bertuliskan Ruang Musik. Nefa mengernyit heran maksud dan tujuan Arka membawanya ke sini. Arka membuka pintu lalu masuk diiringi Nefa.

Sebuah langkah kaki menyadarkan Noval dan Rio yang sedang sibuk memainkan handphone. Pandangannya langsung tertuju pada dua orang yang berjalan ke arah mereka berdua.

"Ka, dia orangnya?" tanya Noval spontan.

Untuk mengurangi rasa penasarannya, Nefa memberanikan diri untuk bersuara. "Ehm ... Kak, ini maksudnya apa ya?"

"Wait-wait, Ka, lo belum ngasih tau ke dia, kalau kita kekurangan personil band?" tanya Rio.

"Belum," sahut Arka.

Rio menghela napas panjang. "Karena Arka udah bawa, Lo, kemari. Kita semua mau tes ...." Rio menunjuk Nefa.

Nefa pun paham maksud Rio. "Nefa, Kak."

"Nah iya Nefa, kita semua mau denger suara, Lo, kalau suaranya oke, kita langsung latihan."

"Latihan buat apa, Kak?"

"Buat lomba," sahut Noval.

Sumpah demi apapun gue nggak ngerti. Band? Lomba?

Melihat Nefa yang malah bengong, Rio menyuruh Nefa dengan sedikit penekanan. "Udah sekarang, Lo langsung aja nyanyi beberapa bait, kita mau denger."

Nefa tersadar dari lamunannya. "Baik, Kak."

Jantungnya berdegup kencang, grogi kalau disuruh nyanyi dihadapan para cogan. Kalau dihadapan teman-temannya sih fine-fine aja. Dengan mengumpulkan keberaniannya Nefa langsung bernyanyi. Noval dan Rio menganga lebar ketika mendengar Nefa menyanyi. Rasanya nyaman di telinga mereka mendengarkan alunan lagu yang dinyanyikan Nefa.

Akhirnya Nefa pun selesai bernyanyi dan langsung disambut tepuk tangan dari Noval dan Rio sedangkan Arka hanya tersenyum.

"Wih, gila, mantep banget suara, Lo," ujar Rio antusias.

"Iya, T-O-P B-G-T," sambung Noval.

****

TBC!

Nefa dan ArkAthallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang