12. | Dianterin

79 52 182
                                    

Happy Reading...

"Aaaaa... Mimpi apa gue semalem," batinnya.

Semua murid kini pada iri sama Nefa termasuk Dila. Nefa keluar dari kelas di ikuti tiga pemuda tampan, mereka seperti pengawal yang sedang menjaga tuan putrinya.

Dan sekarang mereka sudah berada di ruang musik. Noval memimpin latihan kali ini dengan memberi arahan dan instruksi. Setelah selesai mereka mulai berlatih dengan Nefa sebagai vokalis, Arka sebagai gitaris, Noval sebagai drumer dan yang terakhir Rio sebagai pianis.

Ketika sedang berlatih, jantung Nefa berdebar kencang karena Arka berada di sampingnya. Mata Nefa kini selalu melirik ke arah Arka yang tengah fokus memainkan gitarnya.

"Gila Kak Arka damage nya," batinnya.

Kemudian Nefa tersadar dan langsung membuang jauh pikirannya tentang Arka karena sekarang dia harus fokus latihan. Tak berselang lama Nefa kembali melirik ke arah Arka. Rio yang sedari tadi melihat gerak gerik Nefa mulai kesal dan langsung berhenti memainkan pianonya.

Dan hal itu membuat semuanya berhenti.

"Rio ada apa?" tanya Noval.

"Kita semua harus fokus dalam latihan demi memenangkan perlombaan dan mengharumkan nama baik sekolah," jawab Rio lalu matanya melirik ke arah Nefa.

Plakk!

"Sakit anjirr," sungut Rio.

Noval menjitak kepala Rio menggunakan stik drumnya. "Terus ngapain tadi lo mendadak berhenti, udah mau selesai juga," sahut Noval.

"Ya gue cuman ngasih tau aja sih."

Nefa pun akhirnya paham maksud dari perkataan Rio yang kini tengah menyindirnya.

Noval kini semakin geram. "Ya kan bisa pas selesai bego, kalau kaya gini kan harus ngulang dari awal."

Mereka pun kembali berlatih dari awal, Nefa kini fokus berlatih karena teringat omongan dari Rio.

****

Nefa kini sedang mengetik pesan kepada abangnya untuk segera menjemputnya. Dia berdiri di depan gerbang sambil terus terfokus matanya, berharap abangnya segera membalas pesannya. Setengah jam berlalu abangnya masih tak kunjung membalas dan hal itu membuat Nefa bete.

Langit kini semakin gelap karena akan turun hujan, semua murid sudah pada pulang kecuali ada beberapa orang yang belum pulang termasuk dirinya.

"Ih bener bener ya si abang, awas aja nanti Nefa aduin ke ayah."

Nefa kini sedang bermonolog, mengeluarkan sumpah serapah kepada abangnya dan untungnya tidak ada siapapun yang melihatnya.

Brum brrumm

Tiba-tiba ada seseorang dengan motor gedenya berhenti tepat dihadapan Nefa. Seseorang itu membuka helm nya. Dan berapa terkejutnya Nefa, orang itu adalah Arka seorang siswa idaman semua kaum hawa di SMA Antariksa.

Jantungnya mulai berdetak tak karuan.

"Ayo naik gue anterin, udah sore."

"Emm, nggak usah kak makasih."

"Bener? Udah sore bentar lagi mau hujan."

"Emm...."

Tiba-tiba langit mulai menjatuhkan tetesan air yang sebentar lagi menjadi deras.

"Iya deh kak aku ikut."

Motor pun melaju meninggalkan area sekolah, hujan kini turun semakin deras dan hal itu membuat Nefa dan Arka jadi basah kuyup. Nefa menggigil kedinginan karena bajunya basah.

Arka melirik dari kaca spion, terlihat Nefa menggigil dan bibirnya pucat pasi. Karena tidak tega, Arka berhenti di depan mini market untuk berteduh.

Nefa dan Arka pun turun dari motor.

Nefa terus memeluk tubuhnya berusaha menghilangkan rasa dingin, tapi nihil sama sekali tidak berdampak apapun. Arka teringat dengan jaket Noval yang dipinjamnya belum dikembalikan. Dia langsung mengambil jaket itu dari tasnya.

Dengan lembutnya Arka langsung memakaikan jaket itu ke Nefa.

Deg

Tubuh Nefa seketika membeku mendapat perlakuan seperti ini, karena Nefa sama sekali tidak pernah diperlakukan seperti itu. Seakan jaket itu sebagai obat, perlahan tubuh Nefa mulai hangat dan nyaman.

"Ma-makasih kak," ucap Nefa dengan bibir yang bergetar.

"Iya sama-sama."

"Aaaa... Kak Arka so sweet banget sih, kan jadi melting."

Walaupun badannya kedinginan dia masih bisa berteriak di dalam hati dan betapa bahagianya dia sekarang. Nefa bahagia ketika bersama Kak Arka. Tapi, di sisi lain sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua dengan tatapan benci yang tertuju ke arah Nefa.

"Awas aja lo berani deketin Arka, lo berurusan sama gue."

****

TBC!

Nefa dan ArkAthallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang