Uri Maknae || 15

2.7K 245 33
                                    

Seorang namja berkursi roda terus mendorong kedua roda itu menelusuri kolidor. Sesekali ia merunduk saat berpapasan dengan beberapa staff atau trainee. Tujuannya sekarang adalah ruangan manager dari Enhypen.

Sebenarnya ia ditawari oleh hyungnya untuk diantarkan, namun bukan Ni-ki namanya jika tidak nekat. Juga ia tidak ingin merepotkan hyung-deulnya yang akan latihan.

"Anyeong Ni-ki ssi."

"Anyeong staff noona."

"Mau kemana? Biar noona antar," tawar staff itu.

"Ah tidak usah. Ni-ki mau keruangan manager hyung, tinggal ke lift trus belok kanan nyampe deh."

"Baiklah, noona pergi dulu. Lekas sembuh Ni-ki ssi."

"Nee gumawo noona."

Dan seterusnya kurang lebih seperti itulah percakapan jika ia bertemu dengan orang-orang. Akhirnya ia sampai didepan lift, tanganya terangkat untuk menekan tombol lalu menunggu beberapa detik hingga pintu lift terbuka.

"Oh, Ni-ki yaa?"

Melihat siapa yang berada didalam lift, anak 16 tahun itu dengan cepat berdiri untuk memberikan bow. Namun belum sempat berdiri sempurna lututnya yang bengkak kembali terasa sakit membuat ia meringis.

Orang itu langsung menyuruh hoobaenya untuk duduk saja. "Tidak usah berdiri, Ni-ki yaa."

Ni-ki menurut dan hanya membungkukan badan sambil duduk, "gumawo Jungkook sunbaenim."

"Yak, hyung. Panggil aku hyung, ara?"

"Ah mianhae Jungkook hyung."

"Good. Mau masuk lift kan? Ayok."

Jungkook berjalan kebelakang Ni-ki lantas mendorong kursi roda anak itu membawanya masuk kedalam lift. Namja asal Jepang itu hanya bisa mengucapkan terima kasih dan tersenyum canggung.

"Mau kemana?"

"Ruang manager Enhypen, hyung." Namja kelahiran 97l itu langsung menekan tombol dengan angka 5. Lift bergerak naik sesaat kemudian.

"Bagaimana kabrmu?"

Ni-ki menoleh kebelakang lebih tepatnya kearah sunbaenya itu, lantas tersenyum dan mengangguk.

"Baik. Sangat baik, dan hyung sendiri? Aku dengar hyung dan anggota lainnya akan melakukan konser di Jepang."

"Haha, iya benar. Dan untuk itu hyung sangat tidak sabar. Kalian juga akan pergi ke Paris 'kan? Tapi, hyung yakin kau ingin pulang ke Jepang," ucap Jungkook sambil mengusap kepala Ni-ki yang tertutup oleh topi kupluknya.

"Hu'um, aku ingin pulang ke Jepang. Tapi, setelah dari Paris aku akan memanfaatkan waktu libur untuk pulang."

Jungkook tertawa kecil, ia berjalan kehadapan anak itu lalu berlutut untuk menyetarakan tinggi badanya. "Hyung tahu apa yang kau rasakan, Kie-yaa. Hyung sama sepertimu, debut diusia yang masih dini. Harus merelakan banyak hal. Disaat anak seusia hyung pergi bermain setelah pulang sekolah, hyung pergi latihan dan menjadi trainee. Kau juga. Apa lagi kau harus melewati acara survival untuk bisa debut. Persaingan yang ketat bahkan disaksikan beribu manusia dengan berbagai macam bibir."

*mengkritik, menilai, menghujat, memuji, mencemoohkan.*

"Pada awalnya berat untuk melepas segalanya, tapi, sekarang semua itu terbalaskan. Aku punya enam hyung dan fans. Itu sangat menyenangkan." Ni-ki mengangkat lima jari ditambah satu jempolnya menunjukan bilangan enam.

Jungkook tersenyum mendengar penuturan anak didepannya. Jujur saja, melihat Ni-ki seperti ia sedang berkaca pada dirinya disaat usia 15 tahun. Diusia itu ia debut, merintis karir dari nol hingga sesukses sekarang. Dan tentu saja banyak cobaan yang ia dan hyung BTS nya alami.

Uri Maknae |Ni-ki| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang