"Setelah lagu ini selesai, aku akan pergi berlibur. Jadi yang akan mengajari para trainee itu Jaeun noona."
"Ne, Heeseung-ssi."
"Baiklah, nanti filenya akan ku kirim, sekarang kau boleh pergi. Terima kasih atas kerja kerasnya."
Setelah kepergian rekan kerjanya, namja itu beranjak dari kursi lantas berjalan mendekati jendela. Melihat bagaimana riuhnya orang-orang berjalan hilir mudik.
"Hyung merindukan kalian. Bagaimana kabar kalian, apa yang kalian lakukan disana, ah ... sungguh hyung ingin kembali bersama kalian."
Lee Heeseung. Namja berumur 26 tahun, seorang produser musik di agensi HYBE. Juga pelatih vokal baik trainee atau artisnya. Mantan boygrup Enhypen.
...
"Kosongkan semua jadwal saya dibulan ini."
"Tapi tuan, perusahaan LJcrop ingin bekerjasama dengan perusahaan kita."
"Bulan depan atau tidak sama sekali. Intinya saya ingin bulan ini bebas."
"Baik, tuan muda Park." Sekertarisnya itu membungkukan badan sebelum keluar dari ruangan.
Jay Park, namja itu membuka laci meja dan mengeluarkan sebuah bingkai foto. Senyum yang kini jarang terlihat mulai mengembang. Jemari besar mulai mengusap lembut permukaan kaca yang melindungi foto.
Terpotret tujuh namja dengan senyum yang mengembang, saling merangkul satu sama lain. Foto ini diambil saat mereka sedang menyiapkan lagu debut. Jika di ingat, masa itu terasa campur aduk, lelah senang, dan takut. Tapi dengan adanya setiap member saling menguatkan. Berbeda dengan sekarang yang hanya bisa bercerita lewat telepon.
"Kita akan bertemu kembali, kan?"
....
"Sunoo hyung, palli! Kita akan terlambat! Kau lelet sekali."
"Ya ya ya! Bantu aku menutup jendela."
Tak ada yang lebih menyenangkan dari pergi ke Jepang. Mereka berdua sungguh menanti moment ini. Reuni? Ya bisa dibilang seperti itu. Berkumpul kembali dengan yang lain.
Setelah siap dan mengunci pintu apart, Jungwon dan Sunoo menggeret koper yang mereka bawa berjalan menuju lobi. Tak lupa topi dan masker yang menutupi wajah, mengingat mereka adalah seorang aktor yang tengah naik daun.
Mobil yang dikendarai oleh manager sudah menunggu didepan lobi. Dan perjalanan mengunjungi adik kecil mereka dimulai.
"Kie-ya, kami datang."
...
Semua para karyawan yang berpapasan dengan namja bule itu menunduk dan memberi hormat. Ya, harus bersikap sopan kepada seorang CEO dari agensi JK Entertaiment. Sebuah agensi yang baru berdiri selama 2 tahun namun sudah menghasilkan berlasan artis yang dipandang dan terkenal. Juga memiliki trainee yang bertalenta untuk didebutkan.
Merasakan getaran dari ponselnya, namja itu melihat sekilas layar ponsel lalu mengangkat telepon yang masuk.
"Cepatlah sajang-nim. Saya sudah menunggu lama didepan gedungmu."
"Ck. Tidak sabar sekali. Aku baru selesai rapat dan sekarang aku akan kesitu."
"Ya ya. Awas saja kalau sampai tertinggal pesawat."
Telepon itu mati secara sepihak. Namja dengan jas hitam itu mendengus kesal dengan kelakuan sahabatnya.
Dan bisa ia lihat ketika keluar dari gedung, mobil hitam telah menunggunya. Tanpa berkata ia langsung masuk kedalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Maknae |Ni-ki| END
Fanfic(Brothership-family) Sejak awal Ni-ki merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Rasa takut semakin membuncang saat lututnya berdenyut nyeri. Hingga dokter memperjelas semuanya. Kanker tulang telah berkembang dalam tubuhnya. Apa itu berati ia tak...