Uri Maknae || 17

2.2K 238 46
                                    

"Apa kita tidak berpamitan dulu dengan Ni-ki?"

"Jake hyung benar, kita harus mengunjungi Ni-ki sebelum pergi," tambah Jungwon.

Manager menghelai napas lelah, bukannya apa tapi jarak bandara dan rumah sakit itu jauh dan tidak sejalan. Mereka harus putar balik jika ke rumah sakit dulu dan itu akan membuat mereka terlambat.

"Nggak bisa. Nanti saat sampe disana baru kalian boleh vidio call dengan Ni-ki. Untuk sekarang, maaf kalian ga bisa bertemu Ni-ki dulu."

Gurat kecewa langsung terlihat jelas. Pada akhirnya mereka tetap berangkat menuju bandara. Entahlah padahal baru sehari tak bertemu, tapi rasa rindu itu sudah membuncak.

Tak ada lagi yang memulai pembicaraan. Ke enam member pun hanya diam sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang bermain handphone ada yang memejamkan mata sambil mendengar musik, ada juga yang melamun menatap jalanan.

Padahal ini adalah konser pertama mereka di luar Korea, tapi mereka sama sekali tak bersemangat. Muangkin karna anggota yang tidak lengkap atau setelah konser berakhir akan ada yang out dari grup.

Di acara bahagia seperti ini kenapa harus ada kesedihan yang menanti?

Didalam pesawat pun mereka hanya tidur. Sampai di Paris pun mereka hanya melakukan apa yang diperintah staff tanpa berkata.

Jadwalnya, besok pagi mereka akan melakukan pemanasan dan gladi sebelum konser dimulai pada sore harinya hingga malam.

Tiba di apart pun mereka hanya merapihkan barang lalu beristirahat. Tidak ada niat untuk jalan-jalan atau mengunjungi tempat. Tenaga harus disimpan untuk besok hingga empat hari kedepan.

"Yeorobun! Ni-ki vidio call!"

Seruan tersebut membuat para member yang sibuk dengan kegiatan masing-masing langsung menuju sumber suara.

Jake duduk dikursi menghadap laptop -yang layarnya menampilkan sosok yang dirindukan kehadirannya dalam grup- lantas monoleh kearah pintu yang mengakses satu persatu member masuk.

"Hyung-deul!" Suara deep yang terdengar nyaring itu membuat member tersenyum, apa lagi anak didalam laptop mengangkat tangannya antusias.

"Bagaimana perjalanan kalian? Aman? Trus-trus gimana disana? Kalian keliling kemana aja?"

"Kami tidak pergi-pergi. Harus beristirahan untuk besok dan beberapa hari kedepan," jawab Sunoo.

"Eoh, tidak seru. Harusnya saat ini kalian jalan-jalan, keliling gitu trus beli oleh-oleh buat Ni-ki," ucap anak itu diakhiri tawa kecilnya.

"Mau mu itu. Jangan khawatir kita pasti beli banyak oleh-oleh." Jungwoon menyatukan ujung jari telunjuk dan jempol membentu sebuah isyarat 'oke'.

"Sudah janji, jangan ingkar."

Dan, ya, sore itu mereka habiskan dengan vidio call bersama Ni-ki. Mendengarkan anak itu bercerita tentang persiapan oprasi. Juga ia yang diomeli oleh sang ibu karna tidak mau lagi kemo setelah oprasi, eh selesai cerita Ni-ki mendapat ceramahan tambahan dari Heeseung.

Ni-ki juga bilang bahwa ia akan bangun lebih cepat untuk melihat konser hyung-deulnya meski lewat tv.

Manager yang baru saja masuk kedalam apart langsung dibuat penasaran karna terdengar gelak tawa yang heboh. Senyum kecilnya terulas melihat 6 orang dan 1 orang dilayar laptop tengah bercengkrama berbagi cerita dan tawa.

Namun, hatinya mulai sedih mengingat ia telah menerima surat pengunduran diri dari keluarga Ni-ki.

"Nanti Jungwon hyung bakal jadi leader sekaligus maknae Enhypen!"

Uri Maknae |Ni-ki| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang