"Pulang sekolah kerumah gue ya" pinta Mika kepada kedua temannya sambil memakan makanannya.
Mereka kini sedang berada di kantin karna memang sudah waktunya istirahat.
"Gue ga enak sama bokap lo njir" ucap Alena.
"Bokap gue diluar kota kok tenang aja"
"Emang napa sih lo Len sama bokapnya Mika?" Tanya Tara
"Gapapa sih cuman ga enak aja"
"Padahal bokap si Mika ganteng lho njir umurnya juga baru 35 tahun tapi mukanya masih kek anak kuliahan" ujar Tara sambil membayangkan wajah ayah temannya itu.
"Kan hot Daddy banget" sambungnya.
"Iya juga sih kalo dilihat lihat tapi yang bikin gue ga enak, beberapa hari yang lalu gue ga sengaja numpahin berkas kantornya sama minuman gue njir" sahut Alena lalu berhenti sejenak untuk meminum minumannya.
"Ya walaupun bokapnya Mika bilang gpp tapi gue bisa pastiin kalo itu berkas penting soalnya sebelum itu gue ga sengaja denger dia telpon sama seseorang kalo berkas itu materi buat meeting hari itu" sambung Alena lesu karena merasa bersalah kepada ayah temannya itu.
"Udah ga usah dipikirin mungkin bokap gue punya salinan berkasnya makanya dia bilang gpp" ucap Mika
"Ya gimana yak bingung gue ga ikut deh gue nanti mo pulang aja"
"Ga ada bokap gue kok minggu depan baru pulang dia" ucap mika meyakinkan Alena agar mau main kerumahnya.
"Yodah ngikut aja lah gue" pasrah Alena
"Cepet gih makan bentar lagi bel" timpal Tara.
"Kringggg" bel pulang sudah berbunyi sebagai pertanda bahwa waktu pulang sudah tiba para siswa berhamburan keluar dari kelas menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka dan ada juga yang sedang menunggu jemputan di depan halte sekolah.
"Jadikan?" Tanya Mika sambil memasukan bukunya ke dalam tasnya dengan menatap kedua temannya.
"Iya tapi lo sama Tara duluan aja gue mo ke supermarket dulu beli jajan buat nonton drakor dirumah" Balas Alena
"Bener ya nanti nyusul awas ga gue gibeng lo" sarkas Mika.
"Ntar jangan lupa sekalian beliin kita" ucap Tara cengengesan.
"Ye anjir, gue duluan soalnya gue mampir dulu kan lo berdua langsung ke rumah Mika" sahut Alena
Setelah menjalani perdebatan kecil itu mereka akhirnya meninggalkan perkarangan sekolah. Tara dan Mika yang sedang menuju rumah Mika menggunakan mobil masing-masing yang mereka pakai ketika berangkat sekolah, sedangkan Alena sedang mampir ke supermarket dekat sekolah nya terlebih dahulu sebelum akhirnya menuju ke rumah sahabatnya yaitu Mika.
Alena akhirnya sampai di rumah Mika, memarkirkan mobilnya di samping mobil teman-temannya yang berada di dalam perkarangan rumah Mika.
Dia sesekali bersenandung kecil dan melihat ke arah kakinya berjalan tanpa dia sadari ada seorang lelaki bertubuh tinggi dan gagah sedang berada di depan pintu menunggu seseorang membukakan pintu. Karena tidak memperhatikan kedepan, Alena akhirnya menabrak punggung seseorang lelaki itu.
"Anj siapa sih yang ngehalangin jalan gue" ucap Alena sambil memegangi dahinya yang terbentuk punggung keras lelaki tersebut tanpa melihat siapa yang berada di depannya"
Tanpa disadari lelaki tersebut sudah membalikan badan menghadap dan menatap tajam ke arah gadis yang sudah menabrak dan dengan gampang mengumpatinya.
Alena mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang berada di depannya. Matanya membulat kala mengetahui siapa yang barusan di tabraknya.
"Om Bara" pekik Alena kaget
"Maaf om ga aku ga sengaja" ucap Alena gugup ketika menatap mata tajam orang yang berada didepannya.
"Aduh mampus gue, liat mata tajamnya aja gue udah ketar ketir. Mika sialan bilangnya aja bokapnya ga dirumah terus ini siapa anjir" lanjut Alena dalam hati.
"Kalo jalan lihat-lihat untung saya ga kenapa-napa" ucap orang itu yang tidak lain adalah Albara Adiwinata, ayah dari sahabatnya yang bernama Mika itu.
"Maaf om"
"Hmm"
"Clekkk" bunyi pintu rumah mewah tersebut dan menampilkan seorang wanita paruh baya, ia mempersilakan kedua orang tersebut masuk kedalam rumah.
Albara Adiwinata adalah seorang duda beranak satu yang sudah dicerai mati oleh istrinya yang meninggal setelah melahirkan putrinya.
Umur yang sekarang berada di kepala tiga atau lebih tepatnya di umur yang ke 35 tahun tidak membuat seorang Albara Adiwinata terlihat tua atau keriput bahkan wajahnya masih terlihat muda dan badannya yang masih terlihat atletis.
Menikah muda pada umur 17 tahun karena perjodohan dari kedua orangtuanya sehingga pada umur 18 tahun dia sudah menjadi seorang ayah dan duda setelah ditinggalkan oleh mendiang istrinya.
Menjadi pengusaha sukses kaya raya dari sebuah perusahaan bernama Adiwinata Group yang berada pada tingkat perusahaan ternama di Indonesia.
"Mika sama Tara ada di dalam bi?" Tanya Alena kepada wanita paruh baya tersebut yang bernama Bi Minah salah satu ART dirumah mewah milik Bara.
"Ada kok non, mereka lagi di kamar non Mika.
"Makasih bi"
"Silahkan masuk tuan biar saya buatkan kopi hangat"
"Iya bi " balas Bara
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA
Teen FictionFollow sebelum membaca!! Kalau ga mau juga gpp sih, engga maksa saya mah Bercerita tentang seorang gadis bernama Alena Queenzie Alexandria yang masuk kedalam kehidupan seorang duda yang notabenenya adalah ayah dari sahabatnya. Note : Cerita dari pem...