Setelah menempuh perjalanan menuju sekolahnya akhirnya Alena sampai di SMA Nusantara. Alena yg melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 07.10 itu tandanya 10 menit yg lalu bel masuk sudah berbunyi.
Alena menitipkan mobilnya di cafe depan SMA Nusantara. Kemudian ia berlari menuju gerbang sekolah yang sudah tertutup tetapi tidak melihat keberadaan penjaga gerbang.
Matanya menyipit kala melihat dua orang yang tak asing baginya sedang berlari kearahnya, kedua orang itu menghampiri Alena dengan nafas yang terengah-engah akibat berlari dengan begitu kencang.
"Lo berdua juga telat? Kok bisa bareng gini sih!!" Seru Alena
"Yo ndak tau kok tanya saya" balas Tara cepat sambil memegangi lututnya karena kelelahan akibat berlari.
"Terus ini kita gimana masuknya coba?" Tanya Alena
"Lewat gerbang belakang aja kalo lewat gerbang depan gue yakin bakal dihukum deh" ajak Mika lalu dia berlari menuju gerbang belakang diikuti oleh kedua temannya.
"Eh njir gerbang nya kebuka dong bagus deh biar ga cape-cape manjat" ucap Tara ketika melihat gerbang belakang sekolah yg terbuka sedikit.
"Ayo masuk sebelum ketahuan guru" ucap Mika lalu masuk kedalam begitupun kedua temannya.
Jalan mereka berhenti ketika mendengar Alena berteriak.
"Awww sakit" pekiknya ketika merasakan panas ditelinga nya dan pelakunya adalah guru BK yg sedang mencari murid terlambat ataupun bolos.
"Kalian ini udah kelas 12 masih aja suka terlambat" ucap guru BK tersebut yg bernama Bu sukani tetapi sering dipanggil oleh para muridnya dengan sebutan bu suk.
"Baru juga sekali Bu" jawab Alena, ia meringis ketika merasakan panas ditelinga kanannya.
"Sekali apaan orang kalian bertiga sering terlambat bahkan bolos di kelas 11"
"Itu kan kelas 11 Bu, bukan kelas 12"
"Ngelawan terus perkataan orang tua"
"Nyadar juga kalau ibu sudah tua" mendengar perkataan Alena yang asal ceplos Bu sukani tanpa sadar menarik telinga Alena lebih kuat, bahkan Mika dan Tara sampai meringis melihatnya.
"Lepasin teman saya bu kasihan telinganya Bu" ucap Mika prihatin dengan kondisi muka Alena yang meringis kesakitan.
Bu suk yg tersadar segera melepaskan jewerannya pada telinga Alena.
"Sekarang kalian pergi ke lapangan hormat ke tiang bendera sampai jam istirahat" ucap Bu suk sambil berkacak pinggang.
Alena, Mika, dan Tara segera berlari ke lapangan daripada mendengarkan singa betina misuh-misuh mending mereka segera melakukan hukumannya.
"Tadi kena jeweran Bu suk ini juga harus berjemur di lapangan padahal kita bukan ikan asin kan yak yg harus dijemur" ucap Alena
Mereka bertiga kini berada di lapangan sembari mengangkat tangannya untuk hormat ke tiang bendera.
"Aisssss panas banget anjir kenapa harus gue kenapa ga kalian aja" Tara menyentil dahi Mika.
"Yeee kita tuh harus bareng' ingat pepatah mengatakan bersatu kita teguh bercerai bapak lo kawin lagi" ucap Tara santai
"Yee emangnya bapak gue mau kawin sama siapa?" Tanya Mika
"Sama gue" jawab Alena asal
"Wah wah boleh juga selera Lo len, lumayan kan jadi istri sultan" timpal Tara menyetujui pernyataan Alena.
"Apa-apaan emang bokap gue mau sama lo apa?!!" Kata Mika
"Mau lah kan gue seksoy membahana"
"Bercanda kali ka yakali gue suka sama bokap lo" ucap alena saat melihat Mika yang terdiam , ia merangkul Mika menggunakan tangan kirinya karena posisi Mika disamping kiri Alena dan tentunya tangan kanan Alena sedang hormat ke tiang bendera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA
Fiksi RemajaFollow sebelum membaca!! Kalau ga mau juga gpp sih, engga maksa saya mah Bercerita tentang seorang gadis bernama Alena Queenzie Alexandria yang masuk kedalam kehidupan seorang duda yang notabenenya adalah ayah dari sahabatnya. Note : Cerita dari pem...