0.02

2K 113 0
                                    

"sialan, awas aja tuh si Mika" gerutu Alena dalam hati, kemudian masuk kedalam setelah dibukakan pintu oleh salah satu pembantu yang bekerja dirumah sahabatnya itu. Diikuti oleh seorang pria yang berstatus duda dan ayah dari sahabatnya.

"Saya minta maaf sekali lagi om, permisi" ucap Alena sambil berjalan pergi menuju kamar sahabatnya yang berada di lantai 2 tanpa mendengarkan balasan dari pria yang ditabraknya tadi.

Brakkkkkk

"Anj"

"Muka mantan kayak monyet"

"Hahahaha" terdengar suara ketawa keras yang berasal dari arah pintu.

"Anjir lo ya len ga ada kerjaan bngt Lo" ucap Tara sambil mengelus dadanya akibat terkejut oleh hantaman pintu kamar Mika yang mengenai dinding.

"Tau tuh anjir untung jantung gue ga jatuh ke lambung" ucap Mika kesal lalu melempar bantal ke arah Alena yang sialnya mendarat sempurna di muka Alena.

"Tapi ngomong-ngomong soal jantung, kalau pisang dikagetin jantungnya copot ga yak" sambungnya

"Goblok"

"Idiot"

"Anj kalian berdua"

"Tai lo seharusnya gue yang ngamok, lo bilang bokap lo diluar kota terus itu siapa di bawah anjir mana lagi gue nabrak punggungnya lagi" ucap Alena sambil berkacak pinggang.

"Masa sih anjir, bokap kan emang di luar kota dan pulangnya juga minggu depan"

"Terus itu siapa anjir coba deh lo liat kebawah"

"Liat coba kebawah ka, siapa tau emang beneran bokap lo" timpal Tara jengah melihat perdebatan kedua temannya tersebut.

Mika akhirnya keluar kamarnya dan menuju kebawah untuk memastikan ayahnya memang sudah pulang.

Dan memang benar yang dikatakan oleh Alena kalau ayahnya memang sudah pulang. Ia menghampiri ayahnya itu lalu kembali ke lantai 2 untuk menemui Mika dan Alena.

"Bener njir bokap gue emang beneran udah pulang"

"Bener kan kata gue, elo sih bilang Bokap lo diluar kota dan pulang minggu depan kalau gitu gue tadi ga jadi kesini aja"

"Ya udah si ya gue juga ga tau kalau bokap bakal pulang cepet. Nanti gue beliin susu kotak deh"

Alena memang sangat menyukai susu kotak, tak jarang teman-temannya menyogok Alena yang sedang marah agar tidak marah-marah lagi.

"Bener ya ntar beliin gue 2 susu kotak" ucap Alena terlihat matanya berbinar kala mendengar tawaran Mika yang akan membelikannya susu kotak.

"Iya" balas Mika jengah dengan Alena, karena temannya itu demen banget sama yang namanya susu kotak.

Ya walaupun dia bisa membeli sendiri tapi kalau ada yang gratis kenapa harus beli. Katanya "yang gratis bakal lebih enak daripada yang harus membeli sendiri"

******

Hari sudah mulai malam, Alena dan Tara berpamitan kepada Mika untuk pulang, Alena bersyukur dalam hati saat tidak mendapati Bara di lantai bawah ketika dia melangkah menuju keluar dari rumah Mika.

Alena dan Tara pun menaiki mobil masing-masing yang dikendarainya, kemudian pergi meninggalkan perkarangan Rumah Mika menuju rumah mereka masing-masing. Mereka berpisah ketika sudah keluar dari perkarangan rumah Mika. Rumah mereka memang berbeda arah, Alena yang berarah ke timu, sedangkan Tara berarah ke barat.

Setelah beberapa menit Alena dalam perjalanan, kini akhirnya dia sudah sampai di perkarangan rumah orangtuanya. Dia memarkirkan mobil di garasi, kemudian masuk kedalam rumah tersebut.

"ASSALAMUALAIKUM, ALENA YANG CANTIK, IMUT, DAN SUKA MENABUNG INI PULANG. RED CARPETNYA MANA??!!!" ucap Alena ketika memasuki rumahnya.

"WAALAIKUM SALAM, GA USAH TERIAK-TERIAK LEN INI BUKAN PASAR" sahut seorang wanita yang berasal dari arah dapur dan segera menghampiri anaknya itu.

"MAMA JUGA TERIAK-TERIAK ITU"

"KAN KAMU TERIAK MAMA JUGA IKUT-IKUTAN AJA"

"udah ah teriak-teriak mulu ga cape apa" ucap seorang lelaki sambil berkacak pinggang yang berstatus sebagai ayah dari Alena, dia jengah dengan keributan dua perempuan yang sangat disayanginya itu.

Alena merupakan anak semata wayang dari pasangan Andrian Alexander dan Olivia Antartika. Menjadi anak tunggal, membuat Alena sangat dimanja oleh kedua orangtuanya.

Ayahnya yaitu Andrian Alexander merupakan pebisnis dari perusahaan yang tak lain adalah perusahaan Alexander Group. Ibunya yang bernama Olivia Antartika merupakan seorang ibu rumah tangga dan tentunya sangat menyayangi anak dan suaminya.

"Dari mana aja kamu jam segini baru pulang?" Tanya Olivia yang telah sampai di ruang tamu melihat keadaan anaknya yang baru pulang padahal jam pulang sekolah sudah selesai dari beberapa jam yang lalu.

"Dari rumahnya Mika mah, dia ngajak aku sama Tara main kerumahnya" jawab Alena seadanya.

"Kok ngga ngasih kabar ke mama sama papa?" Timpal Andrian

"Hehehehe lupa" jawab Alena sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Tadi kamu ketemu papanya Mikam?" Tanya Andrian.

"Iya pah, tapi mukanya kok serem gitu ya"

"Ngga boleh gitu len, asal kamu tahu Bara dulu sering cebokin kamu lho pas kamu masih kecil"

Bara dan Andrian memang sudah berteman sejak SMA bahkan sampai sekarang. Keduanya memiliki usia yang tidak terlalu jauh, Andrian yang kini berusia 36 tahun sedangkan Bara yang berusia 35 tahun.

Mereka berdua sama-sama menikah diusia muda, tetapi bedanya Bara menikah karena perjodohan dari kedua orangtuanya, sedangkan Andrian menikah akibat accident yang menyebabkan Alena hadir ditengah-tengah Olivia dan dirinya.

"Bener tuh len, kamu dulu sering main sama Bara padahal dia juga udah punya anak sendiri sampai-sampai Mika yang sering bareng papa" jelas Olivia mengingat masa kecil Alena yang memang tidak bisa jauh dari Bara.

"Ih itu kan dulu Sekarang engga dong" sahut Alena sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Mending kamu mandi sana bau tau" Alena yang kesal mendengar ledekan dari ayahnya segera menuju kamarnya sambil menghentakkan kakinya.


ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang