BAB 17 : FANY VS BIAN

37 2 0
                                    

Setelah acara perjodohan di restoran, akhirnya keluarga Fany kembali pulang. Sepanjang perjalanan mereka tak henti-hentinya membahas first meet mereka dengan keluarga Waynaden. Disaat itupula, Bian yang baru saja turun dari lantai atas kamarnya tak sengaja mendengar percakapan keluarga nya yang baru saja pulang.

"Jadi ayah, Fany dengan senang hati ikut perjodohan ini hehehe! Jangan batalin sampe hari-H ya!" Ucap Fany.

"Iya ya ampun, kamu ini padahal kemarin ogah-ogahan di jodohin.." kata bunda nya sambil menggeleng tak habis pikir.

"Tuh kan, ayah udah bilang kamu pasti gak nyesel. Kata-kata ayah udah paling bener."

"Ya maaf. Pokoknya Fany seneng ba-,"

"Ada apa nih? Fan, Lo kesambet apaan?" Tanya Gerry bingung dengan perubahan Fany saat pergi vs pulang dari acara perjodohan.

Apa benar dia di jodohkan dengan Justin Bieber?

Sialan, itu tidak mungkin. Lagipula Justin Bieber sudah punya istri.

"Lo di jodohin sama siapa? Shawn Mendes?" Tanya Bian akhirnya.

"Kagak tolol." Balas Fany.

"Fany jangan kasar."

"Iya bunda..maaf."

Fany menatap Bian sambil mendekat. Gadis itu meraih lengannya kemudian menyeretnya pergi dari hadapan kedua orang tua nya. "Ikut gue bentar bang."

Fany menyeret kakaknya kembali ke lantai atas, di depan kamar mereka. Bian tidak tahan kemudian bertanya, "Gelagat Lo aneh banget. Jadi cowoknya sesuai ekspektasi?"

Fany melepas tangannya dari lengan Bian kemudian mengangguk semangat. "Banget! Banget! Banget! Jadi, rencana kita buat batalin perjodohannya batal!"

Suasana semakin bersahabat sehingga Bian mulai menggoda adiknya "Widih, emang calonnya kayak gimana?" Tanya Bian penasaran.

"Hahahaha~ ayo tebak! Kalo bener, besok gue buatin bekal sarapan!"

"Lo kan gak bisa masak! Jangan jadiin itu bahan taruhan."

"Yaelah cepetan dah." Ucap Fany sehingga Bian mau tak mau serius bermain tebak-tebakan.

Cowok itu memegang dagu nya, berusaha keras berfikir. "Hmm.. tunggu-tunggu, Lo nyuruh gue nebak.. berarti ada kemungkinan gue kenal orang nya?"

"Iya iya!" Jawab Fany membuat Bian langsung melotot kaget.

"Seriusan?! Jangan bilang si kampret Gilang?!"

"Kagak bodoh! Lo mau gue tabok?" Fany emosi sehingga dia bersiap menampar Bian.

"Hahaha becanda~" tawa Bian puas sehingg membuat Fany agak kesal.

"Cepetan deh."

"Oke oke, jadi ini orang yang gue kenal.. terus yang bikin Lo gak bakal nolak perjodohannya..." Ucap Bian kembali serius.

"......."

"......"

Mereka terdiam. Fany menunggu dan Bian berfikir. Bian sebenarnya tidak begitu paham dengan selera Fany dan gadis-gadis lainnya. Namun tiba-tiba nama satu orang terlintas.

"Jevan?" Tebak Bian.

"......"

"Pasti Jevan kan? Itu cowok yang paling gak bisa di tolak hahahaha! Lo kalo dapet Jevan jackpot banget! Congrats ya Fan, akhirnya kita kelar hidup susah!" Kata Bian heboh sambil mulai memegang kedua tangan Fany dan melompat kegirangan di tempat.

Sementara itu Fany memasang ekspresi datar dan berkata, "Gerry."

"Ya?" Bian berhenti heboh.

"Bukan Jevan. Tapi Gerry."

TROUBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang