Ini adalah cerita yang sudah jauh-jauh terjadi termasuk mengapa Fany menyukai Gerry. Apakah sebaiknya dimulai dari pertama kali mereka bertemu?
Baiklah, Fany dengan senang hati untuk menceritakannya!
Flashback
Setiap hari ketika sekolah, Fany akan bangun pada pukul 06.20. Itu sudah termasuk upaya ibu nya yang membangunkannya selama 10 menit lama nya karena Fany adalah tipe orang yang sulit bangun pagi.
Setelah itu ibunya membangunnya dengan penuh effort, akhirnya gadis itu bangun. Dia bengong selama 5 menit, kemudian baru lah ia pergi menjalankan rutinitasnya seperti mandi, ber-makeup, dan lain-lain. Sementara itu di lantai bawah, Bian tampaknya sudah sarapan dan sibuk memanaskan motor.
Sudah hampir jam 7, tapi gadis itu tampak santai menuju ruang makan. Ibunya mulai mengomel dan itu adalah hal biasa yang di dengar Fany setiap pagi, jadi gadis itu tidak menyela. Sebenarnya Bu Wijaya orangnya cukup sabar dan lembut, maka dari itu Fany gampang untuk tidak memperdulikannya. Berbeda dengan pak Wijaya yang agak...
"Kalau Bunda ngomong itu dengerin. Kamu ini bagaimana sih! Masa hampir setiap hari terlambat ke sekolah? Mau Ayah potong uang jajan nya?!"
Tuh kan!
Fany yang tengah mengunyah nasi gorengnya langsung kesal, "Apaan sih Yah! Lagian Fany tuh gak terlambat, Fany cuma HAMPIR terlambat. Lagian bang Bian juga masih manasin motor."
"Bang Bian lebih gercep bangun pagi daripada kamu. Buktinya dia udah sarapan duluan. Kamu kalo di kasi tau jangan ngeyel ya."
"Iya tuh, sleep call terosss sama pacarnya. Makanya bangun kesiangan." Komentar Bian yang tiba-tiba masuk ke ruang makan. Cowok itu mengambil segelas susu kemudian meneguknya dalam sekali teguk.
"Apaan sih Bang, gak usah banyak bacot." Ucap Fany kesal.
"Sleep call apaan?" Tanya pak Wijaya tidak paham.
"Itu loh, telfonan dari malem-,"
"Bacot. Ayo berangkat." Potong Fany langsung menyeret Bian keluar rumah.
"Yah, Bun! Aku berangkat ya!" Ucap Bian pamit seraya di seret adiknya.
Mereka akhirnya tiba di halaman rumah dan motor Bian terparkir rapi disana. Seperti biasa Fany duduk di belakang dan Bian yang menyetir. Baru menyalakan mesinnya, motor itu tiba-tiba mati.
"Lah, katanya Lo udah manasin motor. Kok mogok."
"Bawel, akhir-akhir ini emang suka gini. Tapi tenang aja, Jasmine gak selemah itu."
"Jasmine?"
"Nama motor gue lah."
"......."
Dalam hati Fany mengatai Bian gila.
Setelah di coba hampir 5 kali akhirnya motor itu hidup. Suaranya seperti bebek sekarat karena Bian yang hobi memodifikasinya. Motor itu akhirnya melaju kencang meninggalkan halaman rumah.
Hari ini jadwal pelajaran Fany adalah olahraga, sehingga ketika sampai di sekolah dia langsung buru-buru menaruh tas nya sembarangan di koridor kelas dan memasuki barisan. Tepat pada saat itu juga guru olahraga berdiri di depan barisan sambil mulai mengabsen muridnya satu persatu. Dia adalah pak Bimo, guru olahraga dengan perut gendut mulai mengintruksikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE
Teen FictionSetelah mengetahui mantan pacarnya adalah cowok brengsek, Fany akhirnya mau tak mau harus terlibat perjodohan yang sudah disiapkan oleh orang tua nya. Alasannya sih demi menghindari Fany dalam berhubungan dengan cowok seperti itu lagi. Awalnya gadis...