30 : Revenge of Darkness (4)

241 23 65
                                    

Lalu dilepaskanlah rangkulan itu sembari melambaikan tangannya.

"Sayonara, Taiga!"

Zero membuka suara ketika Glazia sudah kembali ke sampingnya. "Oi perlukah peluk-peluk segala?"

"Bukankah itu wajar?"

"Terserah kaulah" mungkin Zero capek.

Mereka bertiga melewati jalanan yang agak berbeda dari jalan yang biasa dilalui untuk pergi ke kantor Space Garrison karena ada jalan utama yang perlu diperbaiki sehingga dialihkan ke jalan alternatif.

Terpaksa mereka harus memutari jalan yang lain. Sebenarnya mereka bisa terbang tapi karena jarak yang tidak terlalu jauh lebih baik jalan kaki saja.

Di jalan alternatif yang dipilih ini lebih sepi dan hampir tidak ada ultra lewat.

"Maaf, saya hanya bisa mengantarkan sampai disini saja. Karena disini tempat yang sesuai dengan permintaan Bu Marie" kata ultra tersebut.

Sring

Tiba-tiba saja ultraman tersebut menyerang Zero dan Glazia dengan kilat ungu berbentuk vertikal hingga keduanya terlempar masuk ke dalam gudang.

Gudang tempat mereka dikurung bukanlah gudang dengan dinding kristal seperti bangunan umum di Tanah Cahaya melainkan mereka berada di dimensi lain yang sengaja dihubungkan dengan pintu gudang.

"Kakak!" Segera Zero mengembalikan keseimbangan tubuhnya dan dengan gentle tangan Zero merangkul bahu Glazia supaya gadis itu tidak terjatuh.

"Zero? Daijoubu desu ka?" tanya Glazia sembari memastikan keadaan pemuda itu.

"Daijoubu" jawab Zero. "Tempat apa ini, Kak?"

"Semacam perangkap untuk kita. Ini bukanlah kemampuan tapi alat jadi tidak bisa disentuh dengan kekuatan penetralku" kata Glazia sembari menatap kedua tangan yang berbalut sarung tangan.

"Hah?"

Zero yang terlanjur emosi segera mengambil kedua slugger dan serangan berbalik kepada sang pemilik, alhasil putra Ultraseven itu jatuh ke belakang akibat terkena serangan slugger-nya sendiri, senjata makan tuan.

Dimensi lain bernuansa gelap dan pengap itu adalah perangkap yang dikhususkan untuk Zero dan Glazia. Dimana bagian dalamnya sangat kuat, namun berbeda dengan bagian luar yang mudah ditembus.

"Oh jadi begitu" ujar Glazia ala-ala detektif.

"Aku juga paham!" Zero bangkit dari jatuhnya sendirian.

Zero, "Tidak salah lagi ada perusuh yang datang. Mereka tahu jika kita adalah penghalang bagi mereka makanya kita ada disini!"

Glazia, "Itu salah satunya. Tapi yang utama adalah menjebak dan membunuh kita disini, satu-satunya cara untuk kabur adalah menghancurkan pintunya dari luar karena ini difokuskan dan memperkuat dari dalam"

Zero, "Chotto! Apakah kau sengaja datang pada Taiga dan teman-teman untuk memberitahukan hal ini?"

Glazia, "Iya. Gerak-geriknya mencurigakan. Dia bukanlah Nalu, ultra itu selalu gagap jika bicara pada seniornya. Makanya aku membuat permintaan untuk teman-temanmu dan Taiga"

Flashback on

"Heh? Bibi?"

Wajah Glazia mendadak berubah menjadi serius. "Aku minta bantuannya, minna-san. Sampaikan pada Ultra Brother apabila ada keanehan disini, simpelnya penyusup. Lalu kedua... Taiga, bisa ikuti aku dan Zero. Ultraman yang bersama kami sangat mencurigakan!"

"Terimakasih!"

"A-aku me-mengerti!"

Flashback off

"Kira-kira, apa yang terjadi diluar sana?!" kata Zero frustasi.

"Peperangan kurang lebih"

*

Sementara diluar. Sebuah kapal angkasa berukuran besar alias raksasa memasuki atmosfer Planet Nebula.

Ultra Brother mampu membuat persiapan matang untuk menyambut tamu yang diperkuat dengan penyampaian Ginga cs tentang penyusupan.

Tamu mereka adalah Empera Seijin.

Note : Ganti Villains.

Rupanya seijin meresahkan ini yang menyuruh babunya untuk menyamar menjadi seorang ultraman dan menyusup ke Tanah Cahaya guna memantau perkembangan dan pergerakan para ultra. Empera juga yang merancang rencana untuk mengurung Zero bersama dengan Glazia didalam sebuah perangkap hitam.

Seijin serba hitam bak orang kecap gosong dengan jubah yang tidak kalah kelam bak masa depan Empera (jadi keinget- ah sudahlah) itu tidak sendirian melainkan membawa pasukan besar miliknya yang terdiri dari kaiju dan robot. Empera itu cukup kaya raya makanya bisa memperbudak para ilmuwan untuk membuatkannya sebuah pasukan robot dan mengendalikan berbagai macam kaijuu. Fiks dia pasti ngepet.g.

Bukan itu saja, Empera Seijin memiliki prestasi gemilang yakni menjadi seorang jenderal besar di sebuah planet terpencil namun berukuran sebesar Planet Jupiter. Setelah dia mempunyai pasukan besar. Namun sayangnya Empera memberlakukan warganya dalam kekejaman dan tidak ada kesejahteraan.

Kesebelas Ultra Brother telah bertatap muka dengan Empera yang sejak tadi memasang wajah songong dan bangga karena berhasil merusak sistem keamanan paling top se alam semesta ciptaan makhluk paling jenius dari Tanah Cahaya, Hikari.

Sistem keamanan tersebut mengorbit mengelilingi Planet Nebula M78 dan sebenarnya Empera juga perlu waktu lama untuk merusak hingga dia berhasil menyusupkan seorang babunya ke lokasi. Memang minta disembelih Empera.

Dengan lantang, Empera berkata, "Apa kabar wahai rakyat jelata?"

"Pergilah sebelum kau menyesal, Empera!" usir Zoffy.

"Aku belum akan pergi sebelum planet ini menjadi milikku dan kalian para ultra mati ditanganku!" kata Empera dengan sombongnya.  "Lebih dulu aku akan mengambil apa yang menjadi ikonik dari Planet Ultra yaitu Plasma Spark untuk melemahkan kalian semua. Hahahaha!!!!"

"Hanya dalam mimpimu!" sarkas Leo.

"Tentu saja aku ingin mewujudkan mimpiku. Melihat kalian semua mati ditanganku akan membuatku menjadi seijin paling disegani di alam semesta ini! Hahahahaha!!!!!!" tukas Empera.

Ultra Father, "Tidak semudah itu. Sekalipun kau berhasil mengusir kami dari rumah, pastilah para pejuang dan sekutu kami akan merebutnya darimu dan kau diberikan pelajaran yang setimpal atas pembuatanmu"

"Para ultra itu lemah. Entah dari era manapun tidak peduli Showa bahkan sampai Reiwa. Menyedihkan. Kecuali para dewa yang memang overpower dari sananya"

"Tuan Empera, dua ultra yang paling menyusahkan diantara yang menyusahkan berhasil dibereskan" babu Empera memberikan laporan. Makhluk inilah yang sudah menjebak kedua anak emas milik Tsuburaya dan milik Auplak. Babalu Seijin adalah nama dari babu Empera.

"Bagus-bagus" Empera bertambah sangat senang mendengarkan berita tersebut.

"Zero/Zia!" kata dua ultra warrior yang diketahui mempunyai hubungan erat dengan ultra tersebut.

"Lepaskan mereka!"

Empera melipat tangan didepan dada dan mengangguk pelan. "Baiklah akan kulepaskan dua ultra itu tapi setelah nanti Tanah Cahaya membeku. Pada akhirnya kalian tetap akan bersama selamanya"

Para ultra yang geram pada Empera langsung menembakkan meriam laser ke arah Empera dan pasukannya namun oleh kapal besar juga dibalas serangan serupa. Pertarungan ultra vs perusuh baik dalam pertarungan jarak jauh ataupun dekat berlangsung dengan sangat meriah. Kayaknya Auplak kebanyakan bergaul ama Tengen.

Perang besar pun tidak bisa dihindari.

Kisah Planet UltraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang