29 : Revenge of Darkness (3)

252 24 47
                                    

Pada suatu sore...

Kantor Space Garrison.

Ultra dewasa bertanduk memasuki lorong panjang bersama dengan seorang ultra yang memiliki star mark didada. Taro dan Zoffy. Kedua pria ini nampak serius dalam mendiskusikan sesuatu mengenai topik rapat yang berlangsung beberapa jam lalu.

"Kuharap semuanya baik-baik saja" ucap Taro.

"Benar. Akan tetapi---"

Flashback On

(2 jam sebelum Mebius ke Ultra Colloseum)

Rapat tertutup ke sebelas Ultra Brother. Meja berbentuk persegi panjang telah ditempati ultra warrior legendaris dari generasi Showa dan Heisei 1.

"Seperti yang kita tahu bahwa nuklir nyasar dinyatakan selesai namun perkara yang ditakutkan adalah jika nuklir tersebut sewaktu-waktu menjadi ancaman besar bagi kaum kita. Selain nuklir, sistem keamanan sempat rusak akibat tersenggol benda peledak itu namun sudah diperbaiki bahkan ditingkatkan pada tahap berikutnya. kakak-kakak sekalian, adakah yang ingin menyumbangkan ide untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi?" Hikari membuka rapat lewat pidato.

"Patroli. Akan tetapi jika kita sendiri yang melakukannya terlihat mencolok lebih baik meminta prajurit muda untuk melakukannya. Bagaimana?" Seven yang pertama memberikan ide.

"Selain patroli, meminta bantuan pada Galaxy Rescue Force. Kurasa bukanlah ide yang buruk juga'kan?" usulan Taro menyusul.

"Kamera pengawas jangan lupa. Sayangnya ada beberapa tempat yang belum terdapat CCTV terutama pelosok gang" kata Jack.

"Seluruh informan kita perlu diperhatikan lagi" ucap Ultraman.

"Soal informan, mereka bisa diandalkan dalam berbagai kondisi dan situasi" kata Mebius.

"Rasanya seperti dipaksakan. Kita dibuat pusing mengurusi nuklir, sistem keamanan, jalan utama Space Garrison. Kelihatan seperti alami tapi disaat yang sama terasa mencurigakan bukan? ujar Zoffy.

"Maksud niisan ini sudah masuk skenario orang?" ucap 80. "Mungkin pendapat Zoffy niisan ada benarnya, bisa jadi ada musuh yang memanfaatkan hal-hal sepele untuk menusuk kita dari belakang"

"Niisan, apa karena kau terlalu banyak melihat drama musuh pribadi adikmu yang suka membuat kerusuhan dengan cara yang terbelit-belit?" sambung Leo.

"Itu urusan authornya,Leo nii" bisik Astra.

"Terbelit-belit? Tapi! Tapi mungkin saja itu ada benarnya. Maksudku adalah mungkin nuklir dan sistem keamanan yang rusak ada hubungannya seperti--" sambung Astra.

"..."

"Penyusupan?!"

"..."

"Nuklir itu disusupi musuh? Sebelum meledak, dia langsung keluar dari nuklir menuju ke tempat persembunyian?!" Jack langsung memberikan opini.

"Benar atau tidaknya ada penyusupan disini. Kita tetap harus waspada. Sepertinya perlu memanggil anak emas kesini sore ini juga! Ada hal yang perlu dibahas!" final pemimpin Ultra Brother.

"Anak emas yang mana, niisan? Anak emas Tsuburaya atau anak emas punya Author Somplak?" tanya Ace.

"Dua-duanya saja daripada ribut-ribut tidak jelas! Tetapi agar tidak menimbulkan kecurigaan, biar Seven dan aku yang langsung bicara pada mereka berdua. Meski kalian bertemu dengan mereka berdua, kalian harus tutup mulut tentang panggilan ini"

Kisah Planet UltraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang