Chapter 12

455 73 0
                                    

Sejak insiden Lulu, ingatan acak kembali ke Xiao Zhan. Tampaknya gadis itu ada di sana bersamanya untuk sebagian besar hidupnya, jadi ada banyak koneksi. Beberapa hari ini, Wang Yibo akan terbangun dengan informasi acak. Mulai dari yang dangkal hingga yang dalam. Ada titik di mana Xiao Zhan dapat mengingat bagaimana teras depan rumahnya terlihat di Chongqing, beberapa kenangan hanya tentang dia dan Jiangou yang bermain di tempat tidurnya.

Itu bagus. Itu membuat Xiao Zhan terlihat seperti manusia. Itu menunjukkan sedikit demi sedikit bahwa kehidupan yang dijalani Xiao Zhan memiliki kebaikan di dalamnya.

Namun, terkadang, Xiao Zhan mengakui bahwa dia merindukan orang tuanya. Dia memiliki ingatan yang samar tentang teman-temannya, terkadang nama-nama muncul. Tapi tidak ada foto-foto yang diupload Xuan Lu yang menunjukkan orang tua Xiao Zhan. Keduanya berharap banyak tentang hal itu.

"Aku ingat pernah memberi tahu Lulu bahwa aku mirip ibuku." Dia mendengus dan memeluk Jiangou-nya. Dia dan Yibo duduk berdampingan dengan nyaman di sofa. "Aku hanya membayangkan bahwa kami pada dasarnya memiliki wajah yang mirip."

Yibo hanya bisa mengerutkan keningnya. Sejujurnya dia tidak tahu bagaimana menemukan detail tentang orang tua Xiao Zhan. Dia tidak bisa pergi begitu saja ke Chongqing dan bertanya-tanya tentang keluarga Xiao. Dia juga tidak bisa begitu saja mencari semua marga Xiao secara online. Wang Yibo mungkin bertekad, tetapi dia tidak bisa melakukan begitu banyak dan itu juga membuatnya frustrasi.

"Aiyo, Wang Yibo. Kau tidak harus menyalahkan dirimu sendiri. Aku hanya merengek. Kau terlalu memanjakanku, Bo-ge."

Kehangatan menyebar ke seluruh tubuh Yibo ketika ia mendengar panggilan itu. Anehnya, itu berkisar di bagian bawah tubuhnya. Dengan mata terbelalak, Wang Yibo tiba-tiba duduk tegak, menempatkan sedikit ruang di antara mereka. Itu. Itu adalah perasaan yang sangat baru. Wang Yibo menarik napas dalam-dalam, menenangkan dirinya sendiri, sebelum kembali ke topik yang sedang dibahas, "Apakah kau ingin bertemu orang tuamu?"

Dia mendengar gumaman, "Mungkin. Kadang-kadang aku menginginkannya. Tapi itu bukan keharusan." Hantu itu kemudian menggelengkan kepalanya. "Jadi tidak apa-apa. Kau tidak perlu melakukan sejauh itu untukku. "

Wang Yibo ingin mengatakan bahwa dia ingin melakukannya. Tetapi jika dia melakukannya, jelas pertanyaan berikutnya adalah "Mengapa?" dan dia tidak yakin bagaimana menjawabnya. Jadi dia membiarkannya begitu saja, membiarkan suasana menjadi ringan, sampai keduanya kembali ke rutinitas hidup kecil mereka sendiri.

******

Kesialan terjadi pada hari yang tak terduga, yang biasanya normal.

******

"Dasar bodoh, sudah kubilang itu akan membuatmu terluka!"

Yibo marah pada sahabatnya, dan tidak mengejutkan, kalau sahabatnya hanya menertawakannya.

"Bro, tenanglah! Pergelangan tanganku hanya terkilir!"

Dia memukul lengan Seungyoun, masih merasa kesal, "Sudah kubilang untuk tidak mencoba gerakan sialan itu tiba-tiba, astaga."

Keduanya berjalan dengan langkah yang cepat ke Ruang Gawat Darurat. Yibo harus membawa sahabatnya yang bodoh itu dan mengendarai kendaraannya dengan sangat cepat ke rumah sakit dari yang pernah dia lakukan di jalan selama ini, karena si bodoh itu melukai pergelangan tangannya ketika dia mencoba melakukan gerakan yang jelas-jelas dia lakukan dengan ceroboh.

Begitu mereka akhirnya mencapai resepsionis, Yibo mendorong Seungyoun untuk menghadap perawat, sebelum menyeret kakinya ke ruang tunggu, merasa lelah. Dia melihat temannya berbicara dengan perawat, memastikan temannya tidak melakukan hal bodoh seperti melarikan diri karena dia adalah tipe orang yang akan melakukan itu—

Whatever That Was (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang