Promise

713 76 8
                                    

Kini sudah pukul 20:00 Malam dan seokjin masih saja senantiasa menunggu di depan pintu rumah Jisoo....Sedangkan jisoo dan juga mama mertuanya kini sedang sibuk mengurus makan malam, mereka bahkan tidak mengetahui bahwa seokjin masih menunggu di luar

"Jisoo..ya, bisakah kau ambilkan garam di dapur?" Tanya eomma jisoo pada nya

"Ne..eomma" Jawab nya
.
.
*kring*kring* ,suara telepon yang berasal dari handphone milik eomma jisoo... Eomma jisoo yang merasa handphone nya berbunyi pun langsung segera mengambil nya dan mengecek siapa yang menelponnya...

"Ne.. ada apa kau menelponku?" Tanya eomma seokjin

"Ah..ne, maaf menganggu, tapi bukankah seokjin itu menantumu?" Ucap seseorang yang merupakan tetangga jisoo

"Ne...tapi tidak untuk sekarang, dia sudah bukan lagi menantuku, memang nya ada apa?"

"Begini....aku rasa, aku sudah melihatnya berdiri dari tadi siang dan sekarang ia masih tetap berdiri di depan pintu rumah mu, apakah kau membiarkan nya di luar? tidak bisakah kau membiarkan nya masuk? apalagi sekarang sudah malam dan di luar sana udara terasa sangat dingin"

*deg*  betapa terkejut nya ia mendengar ucapan tetangga nya itu...ternyata seokjin bersungguh-sungguh dengan ucapannya tadi siang

"Ahh ne..baiklah, akan ku urus, terima kasih infonya" Balas eomma jisoo dan kemudian mematikan telpon tersebut...
.
.
"Jisoo..ya, kau urus masakan di dapur terlebih dahulu" teriak nya sambil pergi membukakan pintu untuk seokjin dan mengecek keadaannya sekarang

ya, kau urus masakan di dapur terlebih dahulu" teriak nya sambil pergi membukakan pintu untuk seokjin dan mengecek keadaannya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ceklek* ia membuka pintu

"UNTUK APA KAU MASIH DISINI? BUKANKAH AKU SUDAH MENYURUHMU UNTUK PERGI?! DAN KAU MASIH SAJA KERAS KEPALA!!  LIAT TUBUH MU SEKARANG SEMUA BASAH KUYUP! BAGAIMANA JIKA NANTI KAU SAKIT HAH?!" Bentak eomma seokjin

Seokjin yang mendengar itu pun hanya bisa tersenyum miris, di satu sisi ia tersentuh karena mertua nya itu masih memperhatikannya namun di sisi lain, ia merasa sangat bersalah kepada mertuanya itu atas kelakuannya selama ini pada jisoo...

Seokjin pun langsung berlutut di hadapan nya...

"Mianhee...Aku minta maaf, aku sangat menyesal atas perbuatan ku selama ini, aku memang lelaki bodoh yang hanya bisa menyakiti perempuan terutama jisoo yang merupakan anak kesayanganmu, aku menyesal,  sangat menyesal dan aku ingin meminta maaf atas semua perbuatan ku" Ucap nya sambil menangis

Eomma jisoo yang mendengar itu pun hanya bisa menahan air mata nya agar tidak lolos , jatuh membasahi mata nya itu...Kini hati nya terasa sakit,  Sakit bukan karena melihat seokjin yang kini sedang berlutut di hadapan nya melainkan sakit karena mengingat semua kelakuan seokjin pada anak nya itu

"UNTUK APA KAU MEMINTA MAAF HAH? SETELAH SEMUA YANG KAU LAKUKAN?" APA KAU SADAR BAHWA KAU SUDAH MENYAKITI ANAK KU? KAU BAHKAN TIDAK PEDULI DENGAN NYA?  LALU BAGAIMANA AKU BISA MEMAAFKAN MU?"

"Mianhaee.., aku memang bersalah karena pernah menyakiti nya " Ucap seokjin lagi

"APA KAU PERNAH MENGHARGAI HATI NYA? DENGAN TIDAK MELUKAI PERASAAN NYA? TIDAK! BAHKAN KAU SAJA TIDAK PEDULI DENGAN NYA! DAN SEENAK NYA BERMAIN DI BELAKANG NYA DAN BAHKAN SAMPAI MENGHAMILI YEOJA LAIN? LALU ITU YANG KAU SEBUT MENGHARGAI? TIDAK! JIKA KAU MENGHARGAI SELINGKUHANMU , LALU BAGAIMANA DENGAN ANAK KU? APA AKU AKAN RELA MELIHAT ANAK KU DISAKITI OLEH NAMJA BRENGSEK SEPERTIMU? Bentak nya habis-habisan, ia sudah tidak bisa menahan amarah nya selama ini pada seokjin

Seokjin pun hanya terdiam mendengar bentakan tersebut...kini ia semakin merasa bersalah...
.
.
.
Sedangkan di sisi lain, kini jisoo yang mendengar semua nya dari dapur pun hanya bisa menangis....

"Aku harus menghampirinya" Ucap jisoo dengan menghampiri seokjin dan juga eomma nya itu

"Aku harus menghampirinya" Ucap jisoo dengan menghampiri seokjin dan juga eomma nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin yang melihat yeoja itu pun langsung berlari ke hadapannya dan kembali berlutut....

"Sooyaa.. mianhae....aku sungguh menyesal, maafkan aku"

Jisoo tidak bisa berkutip, tubuh nya kini kembali bergetar....ia sudah tidak sanggup menahan air mata nya itu....dan tak terasa kini air matanya lolos jatuh membasahi pipi nya untuk yang ke sekian kali nya....

"Oppa..ku mohon berhenti lah untuk berlutut di hadapan ku, karena itu tidak akan ada gunanya" Ucap nya sambil menarik seokjin untuk berdiri..

"Mianhae...soo.yaaa"

"Oppa cukup hentikan! AKU Sudah tidak ingin melihat mu di sini lagi, Dan maaf aku masih belum bisa memaafkan mu, JADI SEKALI LAGI TOLONG PERGI DARI SINI! ATAIU AKU SENDIRI YANG AKAN MENGUSIRMU KELUAR!"

"Tidak! aku tidak akan pergi sebelum aku mendapatkan maaf dari mu"

"OPPA! HENTIKAN"

*Plak* ,satu tamparan mendarat di pipi seokjin....ya....jisoo menampar nya dengan sangat keras.. ia sudah tidak tahan lagi

"Kau pantas mendapatkan itu oppa,  Jadi tolong pergi dari sini SEKARANG JUGA!" Bentak nya

Seokjin yang ditampar pun hanya bisa memegangi pipi nya yang terasa sakit itu

"Ne..baiklah aku akan pergi" Ucap nya.

Ia pun membalikkan badan nya dan pergi meninggalkan rumah jisoo..

"Penyesalanku adalah pernah hadir ke dalam kehidupanmu dan menghancurkan kesempurnaanmu"

~To be continue~

B̶a̶d̶ ̶W̶e̶d̶d̶i̶n̶g̶II ᴇᴘɪᴘʜᴀɴʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang