Axel melirik jam tangan nya sambil menunggu Adik kesayangan nya pulang.
" Ma Adek kapan pulang? Ini udah jam 2" ujar Axel kepada Dini.
"Bentar lagi pasti pulang".
Axel menghembuskan nafasnya. Dia paling tidak suka yang namanya menunggu. Tapi, demi adik kesayangannya dia rela melakukan itu.
"Assalamualaikum Aleta pulang" ujar Aleta ketika sampai dirumah.
Axel berdiri dari duduk ketika mendengar suara adiknya, "Waalaikumsalam "
Axel Alterio Rivandra, kakak kandung Aleta yang sedang menyelesaikan studinya di salah satu Universitas Jogja.
"Abang" pekik Aleta ketika melihat Abang nya merentangkan tangan ingin dipeluk.
Axel terkekeh kemudian menggendong Aleta yang ada dipelukannya.
"Abang kapan pulang? Kok enggak kasih tau leta?" Tanya Aleta.
Axel tersenyum melihat wajah adiknya, "Abang sampai jam 12 tadi".
"Kenapa enggak Abang yang jemput leta? Kenapa harus supir?" Rengek Aleta manja kepada abangnya.
Tiba-tiba Dini datang,"Kasihan Abang, baru sampai malah jemput kamu".
Aleta cemberut sambil melirik mamanya,"Aleta kan pulang jam set 2. Kan ada waktu istirahat Abang sebelum jam pulang Aleta".
"Mukanya jangan gitu,entar jadi jelek. Gimana kalau besok Abang yang antar dan jemput kamu." Bujuk Axel sambil mengusap kepala Aleta dengan kasih sayang.
"Janji ?".
"Iya janji" jawab Axel lalu menautkan kelingking nya dengan Aleta.
"ekhem, udah siap lepas rindunya kan? Sekarang waktunya makan" ucap Dini.
"Iya ma" ujar Aleta dan Axel serentak lalu menuju meja makan.
Aleta menatap mamanya,"Papa jadi pulang ma?".
"Jadi, jam 4 udah sampai bandara kok" jawab mamanya.
"Aleta mau ikut jemput papa"
Dini melirik anaknya,"Yaudah ikut, lagian yang jemput papa kan Abang kamu".
"Okee ma. Aleta udah siap makan, leta mau ganti baju dulu yaa" ucap Aleta kemudian mencium kedua pipi mamanya.
"Adek jangan lari-lari entar jatuh" ujar Axel ketika melihat adeknya lari menaiki tangga rumahnya.
"Iya bang" pekik Aleta ketika sampai didepan kamarnya.
Aleta dan axel sudah berada dibandara. Mereka duduk diruang tunggu samba menunggu kedatangan papanya.
"Bang, kira-kira papa masih ingat wajah leta nggak ya?" tanya Aleta sambil berfikir.
Axel terkekeh mendegar pertanyaan adiknya,"Enggak lah, palingan papa cuman ingat muka ganteng Abang dari pada wajah jelek kamu".
"Aleta jelek ya bang?"
Axel yang niatnya bercanda malah panic ketika melihat respon adiknya,"Eh, Abang bencanda sayang. Kamu itu cantik, cantik nya pakai bangat. Jadi enggak perlu insecure, oke?".
"Abang serius kan?" Tanya Aleta sambil memeluk Axel.
"Serius dong" jawab Axel sambil mengeratkan pelukannya.
"Yang pulang kan papa, kenapa kalian yang peluk-pelukan?" Tanya Doddy dengan wajah datarnya.
Aleta mendongakkan kepalanya menatap Doddy,"papa masih ingat Aleta?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Quenby
Teen FictionBagaimana bisa aku mencintai seseorang yang tidak tahu keberadaan ku ada.