Delvin melirik Rafa Yang sedang membereskan perlengkapan sekolahnya.
"Hari ini ada tambahan belajar?"
Rafa mengangguk mendengar pertanyaan Delvin.
"Jadi Lo bakalan ketemu Aleta dong?"
Rafa mngerutkan keningnya menatap Delvin.
"Selow beib, gue cuman mau ngajakin kekelas sebelah aja. Lo jemput Aleta dan gue jemput Nindi"
Kavin yang mendengar ucapan Delvin melotot, "terus Lo ninggalin gue?"
"Lo sama Adrian dulu. Gue lagi proses pendekatan sama pacar, jadi jangan ganggu"
Kavin mendengus. "Gini ni teman. Kalau udah punya pacar temannya dilupain"
Delvin terkekeh mendengar ucapan Kavin.
"Lo mau bareng gue nggak?" Tanya Adrian yang sudah berdiri dari tempat duduk nya.
Kavin mengangguk kemudian merangkul bahu Adrian. "Cuman Lo teman sejati gue"
"Ayok" ajak Rafa ketika melihat Kavin dan Adrian sudah meninggalkan kelas mereka
"Mereka masih didalam tu" tunjuk Delvin ketika melihat Aleta dan Nindi yang sedang masukkan perlengkapannya kedalam tas.
"Hai pacar" sapa Delvin ketika sudah berada tepat dihadapan Nindi
Nindi mendongakkan kepalanya menatap Delvin.
"Pulang bareng gue yok?"
Nindi menggeleng. "Gue bareng Adrian"
Delvin terkejut mendengar ucapan Nindi, dia berfikir ada hubungan apa Nindi dengan Adrian sehingga mereka bisa pulang bareng.
"Adrian udah pulang sama Kavin. Lo sama Delvin aja" ujar Rafa yang melihat Delvin diam tanpa kata
Nindi mengerutkan keningnya, kemudian mengambil hp disaku roknya.
Delvin hanya melihat reaksi Nindi dengan tatapan bingung.
"Yaudah gue pulang bareng Lo" ujar Nindi setelah membaca pesan dari Adrian yang menyuruhnya pulang bersama Delvin.
"Ayok keruang rapat" ajak Rafa kepada Aleta
Aleta mengangguk mendengar ajakan Rafa. "Nindi aku belajar tambahan dulu ya. Kamu hati-hati pulangnya"
Nindi mengangguk kemudian menarik tali tas Delvin menuju parkiran.
---------
Setelah beberapa jam mereka akhirnya selesai belajar.
"Lo pulang sama siapa?" Tanya Adit yang menatap Aleta
Aleta merasa risih dengan tatapan Adit, tetap membereskan perlengkapan belajarnya. "Aku sama Rafa"
Mendengar ucapan Aleta, Adit langsung menatap Rafa.
Rafa mengabaikan Adit yang masih menatapnya. "Udah siap?"
Aleta mendongakkan kepalanya lalu mengangguk.
"Kita sholat dulu ya, baru pulang" ujar Rafa sambil berjalan bersisian dengan Aleta dan Adit.
Aleta mengangguk setuju dengan ucapan Rafa.
----------
"Kita pergi makan dulu gimana?" Tanya Rafa yang sedang diatas motor bersama Aleta.
Aleta bingung ingin menjawab apa.
Rafa melirik Aleta dari kaca spionnya. " Lo mau buru-buru pulang ya?"
Aleta menggelengkan kepalanya.
"Lo takut karna belum izin orang rumah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Quenby
Teen FictionBagaimana bisa aku mencintai seseorang yang tidak tahu keberadaan ku ada.